5 Pertanyaan yang Baiknya Gak Diajukan ke Teman yang Single
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bukan bermaksud ingin mengatur siapapun, hanya saja daripada kamu melontarkan sederet pertanyaan berikut pada temanmu yang masih single, lebih baik menggantinya dengan pertanyaan lain. Terkadang, pertanyaan yang dianggap biasa bisa jadi punya dampak luar biasa apabila temanmu tengah gak berada dalam kondisi terbaiknya.
Karena kita juga gak bisa mengetahui apa yang tengah ia rasakan, maka sebaiknya hindari untuk mengajukan beberapa pertanyaan berikut ini. Kira-kira apa saja, ya? Cari tahu bersama, yuk.
1. “Kenapa betah banget jadi single?”
Gak pernah ada yang tahu apa alasan yang melatarbelakangi seseorang untuk jadi single. Gak melulu harus karena dia masih gagal move on dengan mantan, kok.
Bisa jadi karena dia sudah mati rasa, kesibukannya gak memberi peluang untuk dia bertemu lawan jenis dan sebagainya.
Kamu juga pasti gak tahu kalau dia adalah tulang punggung bagi keluarganya, kan. Kondisi seperti itu jelas gak memungkinkan dia untuk cepat-cepat mengakhiri masa single-nya. Oleh karenanya, berhenti bertanya seperti itu, yuk.
2. “Kapan nyusul kita buat nikah?”
Sedekat apapun dengan seseorang pasti tetap saja ada beberapa hal privasi yang gak diungkapkan. Gak semua yang belum nikah berarti gak laku atau gak berusaha menuju ke sana. Mungkin saja niatan sudah ada, tapi kalau belum bertemu calon yang tepat, lantas bisa apa?
Masa iya menikahi diri sendiri? Pertanyaan yang kerap menimbulkan ketersinggungan seperti ini ada baiknya mulai dikurangi, ya. Jangan sampai hanya karena satu pertanyaan malah akan menimbulkan perselisihan.
Baca Juga: Ssst.. Menjadi Jomblo Punya Keuntungan Finansial Lho, Apa Saja?
3. “Siapa yang bikin kamu sakit hati sampai betah single seperti ini, sih?”
Editor’s picks
Bagaimana jika jawaban atas pertanyaan yang kamu lontarkan itu adalah orangtuanya. Bagaimana jika dia takut berkomitmen karena kegagalan rumah tangga orang tuanya yang menimbulkan trauma hingga detik di mana kamu menanyakan pertanyaan tersebut. Kamu gak pernah tahu, kan?
Karena kamu bukan temanmu yang merasakan itu semua. Cara terbaik adalah dengan gak mengajukan pertanyaan tersebut dan mendoakan temanmu itu tanpa sepengetahuannya supaya dia kelak dapat bertemu dengan seseorang yang mampu melengkapinya.
4. “Apa susahnya buka hati? Gak baik, lho pilih-pilih”
Mungkin saja temanmu itu sudah membuka hati hanya saja orang yang datang dihidupnya gak seseuai ekspektasi. Namanya memilih pasangan, ya harus pilih-pilih gak bisa asal pilih. Toh, terkadang yang sudah lolos seleksi untuk dipilih saja gak bisa membuat seseorang luput dari kekecewaan, apalagi yang asal pilih?
Mau pakai baju apa hari ini atau mau makan apa hari ini saja kadang kita pilih-pilih, tapi untuk masalah pasangan hidup gak pilih-pilih. Memangnya kamu sendiri bagaimana? Pasanganmu saat ini hasil pilih-pilih atau kamu asal pilih?
5. “Gimana, mau gak aku kenalin sama temen aku?”
Pertanyaan seperti itu sebenarnya bikin kurang nyaman, lho. Pasalnya, temanmu akan jadi canggung dibuatnya. Sebetulnya ia gak mau tapi gak enak sama kamu. Kalau diiyakan, belum tentu cocok. Kamu juga akan langsung mencecar seribu pertanyaan kenapa kok gak mau sama teman kamu itu.
Gak semua yang dikenalkan bisa langsung klik dan cocok, lho. Iya kalau ternyata orang yang kamu kenalkan itu betul-betul baik, gimana kalau ternyata toksik malah yang ada temanmu akan semakin menderita. Kamu juga punya beban moral yang besar karena telah mengenalkan temanmu pada orang yang salah.
Nah, itulah tadi beberapa pertanyaan yang sebaiknya gak usah ditanyakan pada temanmu yang single. Cukup doakan saja yang terbaik untuk dia. Kalau kamu merasa risih dengan status single-nya padahal dia nyaman-nyaman saja, justru malah mungkin ada yang salah dengan diri kamu.
Baca Juga: Jomblo? Jangan Sedih, Ini 7 Fakta Manfaatnya buat Kesehatanmu
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.