4 Ciri Hubungan Didasari Validasi, Bukan Tulus Mencintai
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tuntutan sosial yang mengharuskan seseorang untuk menjalani hubungan di usia tertentu membuat kita jadi gegabah dan asal pilih soal pasangan. Kamu menjalani hubungan hanya demi diakui saja, padahal sebenarnya buta arah dan visi dalam hubungan itu sendiri.
Hal ini berdampak buruk untuk jangka panjang, baik untuk dirimu maupun pasangan. Sayangnya, banyak yang tidak sadar tujuan mereka menjalin hubungan. Bagaimana kamu tahu hubunganmu sekarang didasari oleh keinginan untuk mendapat validasi? Deretan tanda berikut menjadi buktinya.
Baca Juga: 7 Kerugian Akibat Terlalu Sering Mencari Validasi Orang Lain
1. Tidak bisa menjadi diri sendiri dalam hubungan
Sikap tidak autentik bisa bersumber dari ketidakjelasan visi dalam relasi. Kamu hanya ingin disukai dan diterima dengan statusmu sekarang, bukan sebab kamu benar-benar ingin melangkah ke jenjang yang serius dengan pasanganmu.
Secara tidak langsung, kamu memberi wewenang bagi orang lain untuk menentukan harga dirimu. Seolah kamu tidak berharga bila tidak punya pasangan. Bila nekad membangun hubungan, relasi yang terbentuk pun terasa dangkal dan hambar, penyebabnya ialah kamu yang tidak mampu bersikap apa adanya.
2. Hubungan yang terbentuk terkesan tergesa-gesa
Tidak ada yang salah dengan hubungan yang berjalan cepat. Tapi, kamu harus tanya dirimu terlebih dulu, apa yang kamu ekspetasikan dari hubungan ini? Banyak orang yang hanya mengejar “status”, sehingga tidak benar-benar mengenal pasangannya dengan baik.
Kamu tidak mencintainya, kamu hanya mencintai fakta bahwa kamu memiliki seorang partner di sampingmu. Sikap tergesa-gesa seperti ini rentan membuatmu jatuh dalam lubang kekecewaan.
Editor’s picks
Baca Juga: 5 Alasan Mengapa Validasi dari Pasangan Terkadang Dibutuhkan
3. Kamu menjalani hubungan berdasarkan ekspektasi sosial
Misal, kalau ada yang bilang bahwa cowok harus membayar tiap kencan, kamu pun menerapkannya dalam hubunganmu. Kalau ada tren dating bermunculan, kamu melakukannya juga dengan pasanganmu. Bukan untuk menambah memori, hanya demi pamer saja.
Tidak ada yang salah dengan itu. Tapi percayalah, hubungan yang deep akan punya warnanya masing-masing. Karena setiap orang punya karakter dan prinsip yang berbeda, maka pasti setiap relasi yang dibentuk punya prinsip dan batasan yang berbeda-beda. Bila kamu memaksakan diri untuk fit in dengan ekspektasi sosial, maka patut dipertanyakan, sebenarnya untuk siapa hubunganmu sekarang?
4. Kamu tidak punya visi untuk hubunganmu sekarang
Apa visimu dalam menjalani hubungan? Apa kamu punya rencana jangka pendek dan jangka panjang untuk hubunganmu? Apa kamu bisa melihat hubunganmu beberapa tahun ke depan? Bila tidak, maka bisa jadi kamu tidak tulus atau ingin berada dalam hubungan ini.
Kamu bukan mengejar visi dalam hubungan, melainkan hal lain yakni validasi sosial. Sangat disayangkan, karena secara tidak langsung kamu membuang-buang waktu untuk membangun sesuatu yang tidak benar-benar kamu inginkan.
Tidak perlu bingung dengan ucapan orang. Kalau kamu merasa belum siap untuk membangun hubungan, maka jangan paksakan diri. Lebih baik untuk mempresiapkan diri hingga matang dibanding membuang waktu mengejar validasi orang. Karena hubungan bukan hanya tentang dirimu, melainkan juga partner-mu.
Baca Juga: 5 Akibat yang Didapat dari Selalu Mengejar Validasi dari Orang Lain
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.