Kesungguhan yang Tersiakan

Melangkahlah, berdiam menunggu tidak akan membuatmu mencapai apapun.

Aku hanya seorang pria yang dalam perjalan ke fatamorgana yang kutuju, dengan harap ada oasis yang tergenang  akan cinta yang beriak dengan nyatanya. Aku yang saat itu bertemu denganmu  setelah terjenak dalam pandang fatamorgana yang lenyap, tersadar dan dirimu mengajakku untuk melangkah ke fatamorgana yang kau pandang. Bermula lagi, kala ku telah melanjutkan kurang dari separuh perjalananku dengan sedikit perasaan yang tersisa, dan terdengar kau memanggilku lagi. Aku teringat akan pintamu untukku meninggalkanmu dengan kebahagiaan yang telah hadir kembali dalam hidupmu.

Aku melanjutkan langkahku dengan bayang-bayang kata darimu yang membuatku tertunduk. Memikirkan apa yang harus kusesali. Bukan tak mengerti, bukan tak memahami, tapi aku tak tau apa yang aku ingkar, aku ungkap, sehingga kau memutuskan untuk berhenti. Terlalu sering aku mengalihkan pandanganku kebelakang, dimana tuk memastikan dirimu berbahagia di sana. Itu cukup menenangkan diriku dalam kesendirian perjalananku saat itu.

dm-player

Entah apa yang kurasa, timbul tanya seketika itu dipikiranku, kenapa kamu bisa berada dihadapanku lagi dalam kebahagiaanmu mungkin. Atau dalam kekecewaan yang kau rasa di sana. Saat ini kau mengiriku dengan seribu tanya yang tak dapat aku ucap karena aku tak ingin kau terhenti sekian kali. Kalaupun kau memutuskan untuk berhenti aku putuskan untuk menemanimu disetiap keadaanmu. Dan jika dirimu dehidrasi dalam perjalanan kita, kuberikan air yang paling berharga dalam perjalanan ini dan siap menahan dahagaku yang tertahan dalam menuju fatamorganaku.

Setiap kita melanjutkan perjalanan kita, terkadang aku terlamun dalam keraguan apakah kau benar tertuju pada pandang yang sama. Dan terkadang aku merasakan semu akan apa yang kau lakukan saat aku melihat mu menoleh kearah lain. Tetapi aku teringat inginmu untuk ku mengiringmu, memapahmu, menyematkan jari-jari penuh harapku agar kau tak berhenti melangkah. Harapku enggan dirimu tuk berhenti lagi. Aku tak tahu bagaimana caramu menghargai berbagai upayaku tuk melenyapkan sesuatu yang membuatmu terhenti.

Waktukku hampir habis, jika aku terus terhenti karenamu aku bisa mati tanpa cinta yang cukup membuatku penuh. Bukan, aku tidak menyerah, aku sudah memberikan seluruhku, bukan balasan yang ku harap, aku mengerti cintamu juga sudah terkuras habis tuk yang lain. Di sini aku akan meninggalkanmu dengan kemauanku sendiri dan bukan dari kemauanmu lagi, tidak dengan segala keegoisan aku memutuskan untuk pergi, aku yakin kau akan berbahagia dengan yang kau tunggu. Dan aku ingin mendapatkan kisah yang lain dalam perjalananku, semoga kelak aku bisa bertemu dengan wanita yang menuju fatamorgana dan bertuju pada oasis yang sama.

Danu Irvan Fachrurrozi Photo Writer Danu Irvan Fachrurrozi

Kertas kosong tanpa batas.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya