5 Risiko Berteman Dekat dengan Orang Konsumtif, Ikutan Boros!
ilustrasi berbelanja (pexels.com/Gustavo Fring)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jika kamu punya sahabat atau teman dekat yang senang berbelanja alias punya kebiasaan konsumtif, pasti gemas banget, kan? Dia selalu punya barang baru yang sebenarnya gak begitu dia butuhkan. Gak cuma itu aja, lima hal berikut juga akan terjadi padamu jika berteman dengan si konsumtif. Mana, nih yang kamu banget?
1. Kadang-kadang, kamu jadi kecipratan untung karena dia membelikanmu sesuatu
ilustrasi teman konsumtif (Pexels.com/Gustavo Fring)Teman yang suka belanja memang selalu punya seribu alasan untuk membeli sesuatu. Bahkan jika itu termasuk membelikan sesuatu kepada teman baiknya. Alhasil, kamu pun jadi kecipratan untung ketika punya teman seperti ini.
Beberapa kali saat momen khusus seperti kelulusan, ulang tahun, pernikahan, dan lainnya, kamu mendapat barang-barang baru darinya. Bahkan di hari biasa tanpa alasan yang jelas pun, kamu bisa menerima hadiah darinya. Wah, senang banget, ya.
2. Terkadang kamu jadi gemas karena dia membeli barang yang menurutmu gak penting
ilustrasi shopping dengan teman (Pexels.com/Tim Douglas)Namun di sisi lain, kamu juga sering banget merasa gemas dengan teman yang senang belanja ini. Sebab, dia sering sekali membeli barang-barang yang menurutmu gak begitu penting. Apalagi jika sebenarnya dia sudah punya barang tersebut dan hanya lupa menaruhnya dimana.
Kamu merasa dia sudah membuang-buang uang yang dia miliki demi sebuah benda yang seringkali gak jelas kegunaannya. Bahkan jika jelas pun, barang-barang tersebut justru gak akan dia gunakan juga.
Baca Juga: 5 Hal yang Bisa Mengganggu Keseimbangan Hidup, Sering Konsumtif!
3. Sering menegurnya tapi terasa percuma
ilustrasi orang ngobrol (pexels.com/George Milton)Editor’s picks
Saking gemasnya, kamu tentu juga pernah memberitahunya akan kebiasaan buruknya itu. Sebagai sahabat yang baik, kamu sering menegurnya jika mulai berbelanja lagi tanpa alasan yang jelas. Belum lagi jika barang tersebut pada akhirnya hanya akan terbengkalai dan gak digunakan.
Akan tetapi, yang namanya si konsumtif, memang paling susah untuk mengendalikan diri. Alhasil, dia terus saja belanja walaupun kamu sudah memperingatkannya.
4. Ujung-ujungnya kamu jadi ikutan boros kalau gak pandai menahan diri
ilustrasi orang belanja (Pexels.com/Rachel Claire)Gak salah lagi, kamu juga pasti akan ikutan boros jika sering berteman dekat dengan mereka yang boros ini. Kebiasaan seorang teman memang bisa menular ke diri kita apalagi jika itu sangat kuat dan terlihat menarik. Jika gak pandai mengendalikan diri, siap-siap aja kamu jadi ketularan sifat konsumtifnya.
Kamu bisa aja jadi ikutan membeli barang hanya karena itu terlihat lucu. Atau, ketika ada barang yang sedang promo padahal sebenarnya kamu tidak butuh.
5. Tanpa sadar, budaya konsumtifnya mulai kamu anggap wajar
ilustrasi orang bermain gadget (Pexels.com/Gustavo Fring)Begitu seringnya kamu melihat dia berbelanja, lambat laun kamu mulai menganggap semua itu wajar. Bahwa kebiasaan konsumtifnya bukan hal yang mengganggu. Bahwa dia juga bahagia dengan itu semua dan kamu gak perlu mengingatkannya lagi.
Hati-hati, budaya konsumtif bisa berakibat buruk, terutama kepada keamanan finansial sahabatmu. Jika kamu menginginkan yang terbaik baginya, tetaplah jadi pengingat setia yang selalu memberitahunya untuk mengurangi kebiasaan berbelanja.
Sifat yang dimiliki sahabat kita pasti akan memberi pengaruh ke diri kita, cepat atau lambat. Sebab, dia adalah orang terdekat yang dengannya kita sering menghabiskan waktu bersama. Pasti akan ada pemikirannya yang mempengaruhi kita. Daripada dia yang mempengaruhimu, kenapa gak kamu aja yang mencoba mempengaruhinya untuk mengurangi kebiasaan belanja?
Baca Juga: 5 Cara Mengubah Pola Hidup Konsumtif Jadi Lebih Produktif, Bisa Dicoba
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Berita Terkini Lainnya
