5 Tanda Kamu Terjebak dalam Persahabatan Sepihak, Kenali!

Hubungan persahabatan sudah sepatutnya didasari oleh sikap saling mendukung, menolong, dan menyayangi. Namun, apa jadinya bila semua sikap tersebut hanya kamu yang melakukan, sementara sahabatmu tidak bersikap demikian terhadapmu?
Bisa jadi, itu karena kamu berada dalam hubungan persahabatan sepihak. Menurut Crystal Raypole, seorang penulis, dikutip Healthline, persahabatan sepihak merupakan persahabatan yang tidak seimbang, di mana komunikasi, waktu, dan upaya yang diperlukan untuk mempertahankan hubungan biasanya jatuh kepada satu orang.
“Persahabatan sepihak ditandai dengan satu orang melakukan jauh lebih banyak daripada yang seharusnya mereka lakukan dalam suatu hubungan,” ujar seorang terapis pernikahan dan keluarga berlisensi, Tiana Leeds, MA, LMFT, dikutip Mind Body Green.
Jadi, bila kamu merasa selama ini selalu berjuang sendirian demi mempertahankan persahabatan, mungkin sudah saatnya kamu menelaah kembali hubungan persahabatanmu selama ini. Selain itu, beberapa tanda berikut bisa membantu mengindentifikasi apakah kamu betul-betul terjebak dalam persahabatan sepihak atau tidak. Yuk, simak ulasannya!
1. Mereka tidak ada saat kamu membutuhkannya
Salah satu ciri hubungan persahabatan yang sehat ialah adanya sikap saling membantu. Namun, bila selama ini kamulah yang paling sering membantu mereka, sementara mereka selalu tidak ada saat kamu membutuhkannya. Bisa jadi, itu pertanda bahwa kamu tengah berada dalam persahabatan sepihak.
“Teman sejati berusaha membantu kapan pun memungkinkan. Sebaliknya, bila mereka berpaling saat kamu membutuhkannya, maka akan memberi banyak kekecewaan. Kurangnya dukungan emosional dapat membuat kamu merasa terisolasi dan lebih menderita dibandingkan sebelumnya,” ujar Raypole, dilansir Healthline.
Sebagai contoh, mereka mungkin datang kepadamu saat mereka membutuhkan pertolongan terkait suatu pekerjaan, uang, saran, transportasi atau pertolongan lainnya. Namun, saat kamu dalam kesulitan dan meminta bantuan, mereka selalu punya alasan untuk menolak membantumu.
2. Tidak jujur padamu
Kejujuran merupakan fondasi terciptanya hubungan persahabatan yang sehat. Ketika satu orang tidak berkata jujur atau terbuka, maka persahabatan bisa terasa tidak seimbang.
Beberapa orang memang sulit membuka diri mengenai tekanan emosional dan masalah lainnya. Akan tetapi, terus menutup diri seperti itu bisa membuat pihak yang lain seolah tidak dihargai.
Di sisi lain, kurangnya keterbukaan juga dapat memengaruhi suasana hati yang memicu perasaan bersalah dari satu pihak. Kamu mungkin bertanya-tanya, mengapa hal ini bisa terjadi? Apakah ada yang salah dengan saya?
Pertanyaan-pertanyaan tersebut tidak hanya membuat bingung, tapi juga memicu frustasi. Jadi, kalau kamu merasa sering mengungkapkan isi hatimu kepada sahabatmu, sementara sahabatmu cenderung berpaling ketika ditanya tentang dirinya, kemungkinan persahabatanmu hanya sepihak.
3. Mereka hanya membicarakan diri mereka sendiri
Editor’s picks
Saat sedang mengobrol, biasanya orang-orang yang terlibat dalam percakapan tersebut akan membahas suatu topik secara bergantian dan menuangkan perspektif mereka masing-masing. Namun, dalam hubungan persahabatan sepihak, sahabat cenderung hanya membicarakan diri mereka sendiri.
“Bahkan ketika kamu mencoba mengungkit sesuatu yang berkaitan dengan kehidupanmu, mereka menemukan cara untuk mengalihkan pembicaraan kembali ke diri mereka sendiri,” ujar seorang psikoterapis, Annette Nunez, MS, Ph.D, dikutip Mind Body Green. “Baik kamu sedang menghadapi masalah hubungan atau kesulitan di tempat kerja. Saat kamu mencoba memberitahu temanmu tentang masalah dan kekhawatiranmu, mereka mungkin mengabaikannya,” lanjutnya.
Hal ini bisa membuat kamu merasa sakit hati, jengkel, dan akhirnya kesal. Padahal dalam hubungan persahabatan yang sehat, dibutuhkan empati dan kepedulian satu sama lain.
Baca Juga: 5 Aturan Tidak Tertulis dalam Menjalin Persahabatan
4. Lebih sering merendahkanmu dan tidak memiliki empati
Ketika kamu sedang menghabiskan waktu bersama sahabatmu, canda atau lelucon menjadi bagian yang tidak terpisahkan. Namun, bedakan antara lelucon dan olok-olok. Jika kamu merasa kalau lelucon yang dilontarkan oleh mereka sudah kelewat batas sampai menginjak harga dirimu, itu artinya mereka memang punya niat untuk merendahkanmu.
Apalagi jika mereka tahu kalau kamu tersinggung, tapi alih-alih mengakui kesalahan dan meminta maaf, mereka justru berkata ‘Hanya bercanda!’ atau ‘Hal seperti itu saja masa marah?’ Seorang psikolog klinis di New York City, Sabrina Romanoff, PsyD, dikutip Womenshealthmag, mengungkapkan individu yang menjalin persahabatan sepihak cenderung memperlakukan orang lain sebagai objek, bukan sebagai manusia multidimensi.
Selain itu, persahabatan sepihak juga ditandai dengan tidak adanya sikap empati. Biasanya, mereka suka menghilang saat kamu membutuhkan dukungan dan bantuan dari mereka. Sebaliknya, secara diam-diam mereka menikmati kenyataan bahwa kamu sedang berjuang dan cenderung tidak tertarik ketika kamu mendapat kesuksesan.
“Teman yang beracun tidak menginginkan yang terbaik untuk kamu, jadi mereka tidak pengertian atau berempati saat kamu mengalami kesulitan,” ucap Sam Nabil, selaku pendiri Naya Clinic di Boston, dikutip Womenshealthmag.
5. Tidak pernah menanyakan kabarmu
Meski terdengar sepele, saling menanyakan kabar sangat penting dalam hubungan persahabatan agar tetap solid dan dapat berjalan dengan harmonis. Terlebih, saat kamu menjalin persahabatan yang terpisah oleh jarak, maka komunikasi sangat diperlukan untuk menjaga hubungan persahabatan tetap awet.
Namun, hal ini berbeda dalam persahabatan sepihak. Kamu mungkin memperhatikan bahwa kamulah yang selalu melakukan kontak lebih dulu kepada sahabatmu. Akan tetapi, mereka tidak pernah menelepon atau sekadar mengirimkan pesan hanya untuk mengetahui kabarmu.
Nunez mengatakan beberapa teman mungkin kurang memiliki kesadaran diri dan tidak menyadari bahwa mereka adalah orang yang selalu menuangkan keluh kesahnya kepadamu. Namun, jika mereka juga tidak pernah menanyakan kabarmu, ini menunjukkan kurangnya kepedulian di dalam diri mereka dan tentu ini bukanlah perilaku seorang sahabat.
Setiap orang ingin memiliki sahabat yang baik dalam hidupnya. Ibarat mencari jodoh, mendapatkan sahabat yang baik tidaklah mudah. Apalagi jika hubungan persahabatan yang telah kamu bangun selama ini, ternyata hanya sepihak saja. Rasanya sungguh menyakitkan.
Tidak apa-apa bila kamu kecewa dan ingin menangis, tapi ingat jangan berlarut-larut dalam kesedihan. Daripada kamu terus menangisi orang yang sudah jelas tidak menggapmu sebagai sahabatnya. Lebih baik, komunikasikan hal ini dengan mereka atau memilih mengakhiri hubungan bila sudah tidak bisa diperbaiki.
Baca Juga: 5 Alasan Bijak Tidak Perlu Mempertahankan Persahabatan, Catat!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.