Filosofi Adat Sunda di Pernikahan Citra Kirana, Narosan hingga Sawer

Citra dan Rezky saling menarik ayam bakar utuh lho

Selesai menggelar resepsi kedua pada Minggu (8/12) malam, rangkaian pernikahan Citra Kirana dan Rezky Adhitya sudah dimulai sejak akhir Oktober 2019 lewat proses lamaran. Kental adat Sunda, berikut 12 filosofi di balik prosesi pernikahan mereka.

1. Narosan

Filosofi Adat Sunda di Pernikahan Citra Kirana, Narosan hingga SawerInstagram.com/wanda_haraa

Narosan diambil dari kata naros yang dalam bahasa Sunda berarti menanyakan. Prosesi ini disebut juga sebagai lamaran. Calon mempelai pria membawa rombongan keluarga dan tetua untuk menanyakan apakah diperbolehkan menyunting calon mempelai wanita.

2. Mawakeun

Filosofi Adat Sunda di Pernikahan Citra Kirana, Narosan hingga SawerInstagram.com/seserahan_by_alinka

Mawakeun berasal dari kata mawa yang dalam bahasa Sunda berarti membawa. Mawakeun bisa diartikan sebagai seserahan yang dibawa keluarga calon mempelai pria untuk calon istri. Seserahan ini sebagai wujud keseriusan dan kesiapan calon suami untuk menafkahi istri dan keluarga.

3. Ngecakeun aisan

Filosofi Adat Sunda di Pernikahan Citra Kirana, Narosan hingga SawerInstagram.com/imagenic

Prosesi lamaran dilanjutkan dengan pengajian dan siraman. Salah satu prosesi di dalamnya adalah ngecakeun aisan, di mana calon mempelai wanita digendong keluar dari kamar oleh sang ibu, diikuti ayah yang membawa sebatang lilin.

Prosesi menggendong ini bisa dilakukan secara simbolik, mengingat calon mempelai wanita yang sudah beranjak dewasa tentu akan memberatkan ibu jika harus menggendong. Ngecakeun aisan bisa dimaknai sebagai mengantarkan anak gadis ke dunia luar sebelum dijemput calon suami.

4. Ngaras

Filosofi Adat Sunda di Pernikahan Citra Kirana, Narosan hingga SawerInstagram.com/imagenic

Ngaras adalah prosesi di mana calon mempelai wanita memohon izin dan doa restu untuk menikah kepada kedua orang tua. Biasanya prosesi ini dilanjutkan dengan membasuh kaki kedua orangtua dengan air.

5. Ngebakan

Filosofi Adat Sunda di Pernikahan Citra Kirana, Narosan hingga SawerInstagram.com/citraciki

Prosesi berikutnya adalah ngebakan atau siraman. Diambil dari kata ibak yang dalam bahasa Sunda bermakna mandi. Orang tua, kakek, nenek, dan saudara tua lainnya bergantian memandikan calon pengantin sambil memberi doa restu.

6. Potong rambut

Filosofi Adat Sunda di Pernikahan Citra Kirana, Narosan hingga SawerInstagram.com/imagenic

Di akhir acara siraman ada prosesi potong rambut yang biasanya dilakukan oleh ayah atau ibu calon mempelai wanita. Maknanya adalah untuk mempercantik diri calon mempelai sebelum dirias di hari pernikahan.

Baca Juga: Tukang Bubur Naik Haji Tamat, Citra Kirana dan Haji Muhidin Pindah ke Sinetron Ini

dm-player

7. Ngababakeun

Filosofi Adat Sunda di Pernikahan Citra Kirana, Narosan hingga SawerInstagram.com/imagenic

Di hari pernikahan, rombongan keluarga mempelai pria akan dijemput oleh Ki Lengser dan penari berkostum adat Sunda sebelum memasuki kediaman mempelai wanita. Prosesi ini disebut ngababakeun, dilakukan sebelum akad nikah untuk pengantin Sunda muslim.

8. Sawer

Filosofi Adat Sunda di Pernikahan Citra Kirana, Narosan hingga SawerInstagram.com/citraciki

Ini dia prosesi yang paling ditunggu di pernikahan adat Sunda, yaitu sawer atau pemberian saweran kepada kedua mempelai. Prosesi ini dilakukan setelah akad nikah, biasanya menggunakan uang logam agar acara berlangsung meriah.

9. Meleum harupat

Filosofi Adat Sunda di Pernikahan Citra Kirana, Narosan hingga SawerInstagram.com/citraciki

Prosesi meleum harupat atau dalam bahasa Indonesia bermakna membakar lidi punya filosofi yang indah. Nyala api pada lidi melambangkan amarah suami, yang kemudian disiram dengan air oleh istri sebagai tanda kelembutan yang meneduhkan.

10. Nincak endog

Filosofi Adat Sunda di Pernikahan Citra Kirana, Narosan hingga SawerInstagram.com/citraciki

Meleum harupat diikuti dengan nincak endog atau menginjak telur. Pengantin pria menginjak sebutir telur hingga pecah, lalu sang istri membasuh kakinya dengan air hingga bersih. Prosesi ini melambangkan pengabdian istri kepada suami.

11. Huap lingkup

Filosofi Adat Sunda di Pernikahan Citra Kirana, Narosan hingga SawerInstagram.com/citraciki

Setelah akad nikah, ada prosesi di mana orang tua menyuapi kedua mempelai atau bisa diganti dengan memberi minum. Prosesi ini dilakukan oleh orang tua dari pihak pria dan wanita, sebagai tanda kasih sayang yang sama besar baik kepada anak atau menantu.

12. Pabetot bakakak hayam

Filosofi Adat Sunda di Pernikahan Citra Kirana, Narosan hingga SawerInstagram.com/inspirasinikah

Selain sawer, pabetot bakakak hayam juga menjadi prosesi yang paling ditunggu dalam rangkaian pernikahan adat Sunda. Mempelai pria dan wanita saling menarik ayam bakar utuh, masing-masing memegang sebelah kaki.

Siapa yang mendapat potongan ayam lebih besar harus membagi kepada pasangannya dengan cara memakan bersama. Prosesi ini dimaknai sebagai menikmati rezeki bersama, gak memandang siapa yang mendapatkannya.

Dua belas prosesi pernikahan adat Sunda di atas telah dilewati Citra dan Rezky hingga sah menjadi sepasang suami istri. Kalau di daerah asalmu prosesi adatnya seperti apa, nih?

Baca Juga: Citra Kirana, Kriteria Istri Idaman Kamu Pasti Ada Banget di Dia!

Topik:

  • Pinka Wima
  • Wendy Novianto

Berita Terkini Lainnya