Perbedaan Usia dengan Pasangan Bisa Menimbulkan Perceraian? 

riset menyebutkan rentang usia jauh, pengaruhi pernikahan

Kesuksesan pernikahan dapat terjadi karena kontribusi kedua belah pihak. Namun, berbagai masalah dalam pernikahan dapat muncul dan menyebabkan perpisahan. Setiap pernikahan mungkin mengalami hambatan dan tantangan untuk melangkah maju.

Apabila kedua orang di dalamnya memutuskan untuk berpisah, diharapkan keputusan yang diambil telah dipikirkan secara bijak dan matang. Namun, apakah perbedaan usia yang terlalu jauh dengan pasangan jadi salah satu faktor penyebab perceraian? Simak penjelasannya dalam artikel ini, ya!

1. Perbedaan usia yang terlalu jauh dapat menyebabkan perceraian dalam pernikahan

Perbedaan Usia dengan Pasangan Bisa Menimbulkan Perceraian? ilustrasi cerai (pexels.com/Karolina Grabowska)

Faktor usia menjadi salah satu penyumbang sebab perceraian dalam pernikahan. Berdasarkan data dari kantor nasional Badan Pusat Statistik Belanda dalam Dutch News, pasangan yang memiliki perbedaan usia di atas lima tahun, lebih rentan bercerai daripada pasangan di usia yang tak jauh berbeda.

Dari sumber serupa juga diketahui, pasangan dengan perbedaan usia yang cukup jauh (lebih dari 10 tahun), lebih rentan bercerai dengan persentase 35 persen. Sementara hasil survei dalam laman tersebut menyebutkan, pasangan yang menikah dengan orang seumurnya memiliki persentase perceraian lebih kecil, yakni 25 persen.

Selain itu, usia seseorang saat menikah juga dapat memperbesar kemungkinan bercerai. Perempuan yang menikah di usia 18-20 tahun, lebih rentan berpisah daripada perempuan yang menikah di atas usia 25 tahun. Hal tersebut sebagaimana riset yang dilakukan oleh CBS (Centraal Bureau voor de Statistiek) dalam survei yang sama. 

2. Alasan perempuan menyukai laki-laki yang lebih tua, salah satunya karena peran gender dan konstruksi sosial

Perbedaan Usia dengan Pasangan Bisa Menimbulkan Perceraian? ilustrasi pegang surat cerai (pexels.com/Karolina Grabowska)

Dalam peran gender yang umum di masyarakat, laki-laki dianggap sebagai sumber pencari nafkah, sementara perempuan lebih dominan dalam urusan domestik. Hal itu membuat usia jadi pertimbangan serius sebelum memutuskan untuk menikah.

Banyak perempuan menyukai laki-laki yang lebih tua darinya dengan harapan kehidupannya telah matang, misalnya dalam aspek finansial. Sementara laki-laki ingin menikahi perempuan yang lebih muda dengan pertimbangan kesiapan untuk bereproduksi dan akan membuat perempuan jadi ibu rumah tangga yang baik. Pandangan tersebut sebagaimana dikutip dari Jasmine Von Hatch sebagai pelatih hubungan dalam laman Your Tango.

Peran gender yang terbentuk dalam lingkungan sosial dapat diminimalkan dengan adanya toleransi antar kedua belah pihak. Dilansir BBC, penulis Katie Bishop menyebutkan bahwa angka perceraian oleh generasi milennial menurun karena adanya toleransi dalam hubungan. 

Baca Juga: 5 Kalimat yang Bikin Langgeng Usia Pernikahan, Sudah Coba? 

3. Tak ada perbedaan usia yang ideal untuk pasangan

Perbedaan Usia dengan Pasangan Bisa Menimbulkan Perceraian? Ilustrasi perceraian. (pexels.com/@cottonbro)
dm-player

Perbedaan usia bukan suatu hal yang asing lagi. Banyak hubungan berjalan baik dengan gap usia yang signifikan, meski beberapa di antaranya juga terpaksa kandas. Meski demikian, dalam Psycom disebutkan, ahli mencatat tak ada rentang usia yang ideal untuk pasangan. 

Rebecca McDermott sebagai seorang terapis pernikahan menegaskan, mungkin saja perbedaan usia berlaku untuk pasangan yang satu, namun tidak berhasil pada pasangan yang lain. Oleh karenanya, selalu ada harapan untuk membuat hubungan berjalan baik. 

"Hubungan itu penuh dengan perbedaan kecil. Perbedaan usia yang mungkin berlaku dengan baik untuk satu pasangan, ternyata bisa merugikan yang lain," kata Rebecca.

4. Perlu diketahui, pasangan dengan beda usia akan melewati masa transisi dengan cara pandang atau kesiapan yang bisa jadi tak sama

Perbedaan Usia dengan Pasangan Bisa Menimbulkan Perceraian? Ilustrasi perceraian. (Unsplash.com/zorianast)

Berbagai masalah mungkin saja muncul saat menikah dengan pasangan yang berbeda usia. Terutama ketika pasangan ini tengah melalui tahap transisi kehidupan.

Bisa jadi kesiapan mental, keuangan, dan perbedaan pandangan yang dipengaruhi oleh usia. Ini dapat berkontribusi pada keretakan hubungan. 

“Tingkat energi yang berbeda, naik dan turun, keputusan apakah akan memiliki anak atau tidak, dan memadukan keluarga semuanya dapat menciptakan ketegangan,” kata TJ Walsh, konselor dan psikoterapis di The Center for Emotionally Focused Therapy di Pennsylvania dalam Psycom.

5. Mungkinkah perbedaan usia dengan pasangan tetap berhasil dalam pernikahan?

Perbedaan Usia dengan Pasangan Bisa Menimbulkan Perceraian? Ilustrasi perceraian. (Pixabay.com/stevepb)

Rebecca menegaskan pernikahan dengan perbedaan usia dalam hubungan, dapat berhasil. Tak mustahil bagi pasangan sukses menjalani pernikahan dengan gap usia, asalkan memiliki sistem nilai yang diciptakan untuk hubungan mereka. 

'Value' hubungan dalam pernikahan inilah yang akan memandu orang-orang di dalamnya dalam mengambil keputusan. Jika pasangan dapat berkomitmen untuk terus menjunjung dan mencerminkan nilai tersebut, Rebecca yakin pernikahan akan berjalan dengan baik. 

Selain itu, membangun komunikasi, kejujuran, dan transparansi dalam pernikahan menjadi fondasi untuk orang-orang di dalamnya. Pahamilah perbedaan usia mengharuskan orang-orang di dalamnya berkompromi dan melakukan toleransi lebih banyak. 

Itulah beberapa hal yang dapat dipahami dari pernikahan beda usia. Tak mustahil untuk menjalani pernikahan dengan rentan usia yang berbeda, asalkan didasari dengan sikap kompromi dan toleransi yang tinggi. 

Baca Juga: 4 Hal yang Akan Kamu Dapatkan saat Berteman Beda Usia, Lebih Seru!

Topik:

  • Dina Fadillah Salma
  • Febriyanti Revitasari

Berita Terkini Lainnya