Bukan Gak Percaya, 5 Alasan Teman Enggan Ceritakan Masalah
ilustrasi orang bersantai (pexels.com/Elijah O'Donnell)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pertemanan kadang juga menemui satu titik ketika terjadi kesalahpahaman. Salah satu bentuk kesalahpahaman yang mungkin terjadi adalah bahwa satu pihak menganggap bahwa dirinya sudah bercerita segala hal, namun pihak yang lain tidak demikian. Hal itu bisa membuatnya merasa dikhianati. Jika kamu berada di situasi tersebut, jangan langsung beranggapan seperti itu, ya. Bisa jadi temanmu memiliki salah satu dari lima alasan berikut ini.
1. Takut merusak suasana
ilustrasi orang ngobrol (pexels.com/ELEVATE)Bagaimana rasanya jika suasana yang awalnya penuh canda tawa tiba-tiba berubah menjadi suram? Kemungkinan pikiran ini yang selalu terbayang di benak temanmu. Ia tidak ingin membuat suasana berubah suram karena ulahnya.
Ia berpikir bahwa lebih baik melupakan masalah yang ia hadapi dan bertemu dengan teman-temannya untuk mendapatkan suasana hati yang lebih baik. Kasus ini pun cukup sering terjadi di kehidupan kita sehari-hari. Kamu sendiri pernah mengalami dilema seperti ini, bukan?
2. Tidak terbiasa untuk bercerita
ilustrasi orang merenung (pexels.com/Roberto Nickson)Setiap orang memiliki karakternya masing-masing. Jika kamu adalah tipe orang yang mudah untuk menceritakan segala hal tentang dirimu, kamu tidak dapat memaksa seseorang secara tiba-tiba untuk menjadi sepertimu juga.
Ada orang yang kesulitan dan tidak tahu harus mulai bercerita dari mana. Kemungkinan ia tidak terbiasa melakukan hal itu dengan orang terdekat seperti orang tuanya di rumah, sehingga sifat itu terbawa ke lingkungan pertemanan kalian.
Baca Juga: 6 Tanda Kamu Berpotensi Jadi Tempat Curhat yang Baik
3. Tidak ingin temannya terbebani
ilustrasi orang ngobrol (pexels.com/Andrea Piacquadio)Editor’s picks
Jika temanmu adalah seseorang yang "gak enakan", ia cenderung untuk memendam perasaannya demi orang lain. Ia tidak suka membuat seseorang merasa terbebani oleh masalahnya karena menurutnya itu bukan hal yang pantas dilakukan.
Bukannya tidak percaya padamu sebagai teman, menurutnya membagikan masalahnya dengan orang lain justru akan membuat pikirannya semakin berat. Dengan menghabiskan waktu untuk bermain bersamamu sudah cukup bisa menghiburnya dari kekacauan pikiran yang ia rasakan.
4. Punya pengalaman buruk di masa lalu
ilustrasi orang merenung (pexels.com/Miguel Arcanjo Saddi)Bisa jadi temanmu di masa lalu memiliki pengalaman yang buruk ketika ia menceritakan masalahnya. Tanggapan tidak mengenakkan hati yang diterimanya kala itu pada akhirnya membentuk kepribadiannya saat ini.
Trauma tersebut membekas dalam dirinya sehingga ia enggan untuk bercerita. Alih-alih bercerita, ia justru lebih memilih untuk menjadi seorang pendengar, karena perlakuan itu tidak ia dapatkan di masa lalu.
5. Ia merasa bisa mengatasinya sendiri
ilustrasi orang tertawa (pexels.com/Arina Krasnikova)Tampak kuat di luar, namun membutuhkan banyak bantuan di hatinya yang paling dalam. Mungkin temanmu salah satu tipe seperti ini. Ia menganggap bahwa dirinya cukup mampu untuk mengatasi permasalahan yang menghampirinya tanpa bantuan orang lain.
Sekali lagi, bukannya ia tidak percaya padamu, ia hanya berpikir bahwa masalahnya bukanlah sesuatu hal yang luar biasa sehingga harus diceritakan. Seandainya ia tidak bisa menanggung bebannya lagi, ia pasti akan menceritakannya padamu, kok.
Hubungan pertemananmu tidak akan selalu berjalan mulus. Saling ada untuk satu sama lain adalah sebuah keharusan jika ingin hubunganmu langgeng, meskipun cara yang dilakukan tiap orang berbeda-beda.
Baca Juga: 5 Hal Penting yang Perlu Kamu Ingat saat Ingin Curhat pada Orang Lain
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Berita Terkini Lainnya
