6 Tips Jitu untuk Meyakinkan Orangtua Bahwa Kamu Siap Menikah Muda
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menikah merupakan solusi terbaik bagi kamu yang sedang jatuh cinta. Banyak sekali manfaat yang bisa kamu dapatkan dengan menikah. Baik dari segi agama maupun hukum, hak-hakmu sebagai pasangan hanya bisa kamu dapatkan jika mengikat hubungan dengan jalan pernikahan.
Namun sayangnya mendapatkan restu untuk segera menikah bukanlah hal yang mudah. Apalagi kalau usiamu saat ini masih sangat muda. Tapi kamu tetap harus mencoba dan berusaha terlebih dahulu. Kalau kamu sudah mantap melaju ke jenjang pernikahan, segera ikuti enam tips ini untuk mendapatkan restu dari kedua orangtua.
1. Tunjukkan bahwa kamu sudah siap secara finansial
Salah satu hal yang dikhawatirkan orangtua jika anaknya menikah muda adalah jika sang anak dan calon pasangan belum siap secara finansial. Kan lucu kalau kamu sudah menikah tapi masih sering minta orangtua. Maka dari itu, tunjukkan kalau kamu sudah bisa mandiri secara finansial. Tidak harus dengan memiliki pekerjaan yang bagus dan sudah mapan, tapi lebih ke kemampuanmu memutar otak agar bisa menghasilkan uang.
2. Tunjukkan bahwa dia adalah orang yang tepat dan bisa jadi calon menantu yang baik
Orangtuamu sangat paham kalau setelah kamu menikah, mereka tidak akan bisa terlalu ikut campur dalam kehidupanmu. Jadi, orangtuamu akan memastikan bahwa mereka hanya menikahkan kamu dengan orang yang paling tepat dan baik.
Maka dari itu, kamu harus menunjukkan bahwa calon pasanganmu adalah orang yang tepat. Tunjukkan bahwa dirinya bisa melengkapi dirimu, menerima kekuranganmu, dan membimbingmu menjadi pribadi yang lebih baik.
3. Tunjukkan bahwa kamu telah menjadi anak yang berbakti
Sebagai seorang anak, kewajibanmu saat ini adalah berbakti pada orangtua. Lalu buat yang perempuan, setelah menikah kamu harus berbakti pada suami. Supaya orangtua kamu mau memberikan restu, kamu harus memenuhi tanggung jawabmu sebagai anak terlebih dahulu dengan membuktikan bahwa kamu adalah anak yang berbakti.
Editor’s picks
Lagipula, bagaimana bisa orangtuamu percaya bahwa kamu siap memberikan bakti kepada suami atau mertua kelak, jika pada orangtua yang telah mengurus kamu sejak kecil saja dirimu tidak berbakti.
Baca Juga: 7 Strategi Meluluhkan Hati Orangtua yang Tidak Merestui Hubunganmu
4. Segera selesaikan pendidikan yang sedang kamu tempuh
Hal lain yang sangat dikhawatirkan orangtua jika kamu menikah saat sedang menempuh bangku pendidikan adalah kamu tidak dapat menyelesaikan pendidikanmu. Maka dari itu, segeralah selesaikan pendidikan yang sedang kamu jalani agar kamu bisa mendapatkan restu untuk segera menikah. Atau buktikan bahwa kamu tetap akan menyelesaikan pendidikanmu tepat waktu walaupun telah menikah nantinya.
5. Tunjukkan sikap yang bijaksana dan dewasa
Tunjukkan pada orangtua bahwa kamu sudah bisa bersikap dewasa dan siap menghadapi berbagai masalah rumah tangga nantinya. Caranya, kamu harus bisa menahan emosi dan belajar menghadapi berbagai persoalan secara mandiri. Karena setelah menikah nanti akan ada banyak masalah yang harus kamu hadapi. Jangan sampai kamu melibatkan orangtua dalam menghadapi setiap masalah.
6. Jangan ragu menanyakan alasan jika orangtuamu menolak memberi restu
Terakhir, jika semua hal di atas sudah kamu lakukan tapi orangtuamu masih enggan memberikan restunya. Tanyakan baik-baik apa alasan mereka menolak keinginanmu. Sehingga, kamu bisa mencari solusi dan membenahi hal-hal yang membuat orangtuamu merasa ragu.
Menikah memang bukan ajang balapan di mana kamu harus adu cepat dengan teman-temanmu. Tapi kalau memang kamu sudah siap, gak ada salahnya untuk kamu segera menikah. Hal terpenting yang harus selalu kamu ingat adalah izin dan restu orangtuamu sangatlah penting. Maka dari itu, kamu harus berusaha sebaik mungkin agar orangtuamu mau memberikan restunya untuk kamu dan pasangan.
Baca Juga: Biar Direstui, Ini 6 Cara Mencairkan Suasana Saat Bertemu Calon Mertua
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.