Merugikan, Ini 5 Tren Kencan yang Tidak Boleh Kamu Tiru

Jangan sampai kamu jadi korban atau pelaku #IDNTimesLife

Dengan munculnya media sosial dan aplikasi kencan, cara bertemu pasangan dan berkencan pun ikut mengalami perkembangan. Bersamaan dengan munculnya perilaku kencan baru, muncullah istilah viral baru untuk menggambarkannya.

Ada berbagai istilah untuk menggambarkan tren kencan yang dilakukan muda-mudi zaman sekarang dan beberapa di antaranya tidak boleh diikuti. Berikut adalah beberapa tren kencan negatif yang tidak boleh kamu tiru.

1. Ghosting

Merugikan, Ini 5 Tren Kencan yang Tidak Boleh Kamu Tiruunsplash.com/Kev Costello

Ghosting adalah istilah ketika seseorang tiba-tiba menghentikan semua bentuk komunikasi dengan pasangannya. Ini bisa jadi dilakukan karena ghoster ingin mengakhiri hubungan tanpa perlu menjelaskan apa pun.

Sering kali, korban ghosting merasa lebih tersakiti daripada ditolak atau diputuskan. Sebab, ghosting menyebabkan korban merasa bingung dengan apa yang salah pada dirinya dan digantung dalam hubungan.

2. Haunting

Merugikan, Ini 5 Tren Kencan yang Tidak Boleh Kamu Tiruunsplash.com/Jakob Owens

Haunting adalah ketika seseorang terus berinteraksi denganmu di media sosial setelah kalian berhenti berinteraksi satu sama lain. Meskipun demikian, perilaku ini lebih pasif dan tampak misterius, yang membuat korban sulit berhenti memikirkannya.

Misalnya, pelaku haunting akan menyukai foto atau status yang kamu unggah. Perilaku ini bisa mengacaukan pikiran. Sebab, ia memberikan reaksi pada media sosialmu, tapi tidak mengundang kamu untuk berinteraksi lebih jauh, seperti mengirim pesan atau mengomentari story. Jika dilakukan oleh orang yang memiliki masa lalu denganmu, seperti mantan atau gebetan, ini berpotensi membuat kamu terus bertanya-tanya apakah ia sebenarnya menyimpan perasaan padamu.

Baca Juga: 6 Cara Mengenali Modus Predator Seksual di Aplikasi Kencan Online

3. Stashing

dm-player
Merugikan, Ini 5 Tren Kencan yang Tidak Boleh Kamu Tirupexels.com/freestocks.org

Perlu kepekaan untuk sadar jika kamu merupakan korban stashing. Dari luar, hubungan yang kamu jalani mungkin tampak baik-baik saja, misalnya kalian sering pergi kencan dan bertukar pesan secara konsisten. Masalahnya, kamu tidak pernah dipertemukan dengan satu pun dari teman atau anggota keluarganya dan ia sama sekali tidak mengepos foto kalian berdua di media sosial.

Pelaku stashing bisa saja bermaksud menyembunyikan kamu dari bagian lain kehidupannya. Bisa jadi, ini karena di saat yang sama, ia sedang berkencan dengan orang lain.

4. Submarining

Merugikan, Ini 5 Tren Kencan yang Tidak Boleh Kamu Tirupexels.com/vjapratama

Submarining bisa dibilang lanjutan dari ghosting. Setelah kencan dengan seseorang, tiba-tiba dia menghilang. Di saat kamu sedang melalui masa-masa penuh kegalauan, tiba-tiba ia kembali menghubungimu seolah-olah tidak ada hal besar yang terjadi.

Jika dia melakukan seperti ini, tidak ada jaminan bahwa dia tidak akan menghilang lagi. Jadi, agar kamu tidak menjadi korban kembali, tanyakan padanya apa maksudnya tiba-tiba menghilang dan apa yang sebenarnya ia inginkan.

5. Kittenfishing

Merugikan, Ini 5 Tren Kencan yang Tidak Boleh Kamu Tirupexels.com/Tommy Huang

Kittenfishing adalah kegiatan membuat persona online palsu untuk mengelabui orang lain agar bersedia menjalin hubungan. Pelaku kittenfishing akan melebih-lebihkan kualitas mereka di situs kencan, misalnya dengan menggunakan foto-foto yang telah diedit, melebih-lebihkan bakat, atau menunjukkan kesuksesan mereka.

Memang, perilaku ini bukanlah kebohongan, tapi bisa menjebak dan membuat kamu merasa tertipu setelah berkencan.

Duh, gak kebayang bagaimana kacaunya perasaan korban semua tren kencan tersebut. Jadi, jangan sampai kamu menjadi korban atau justru menjadi pelaku dari tren kencan yang tidak baik tersebut.

Baca Juga: 9 Inspirasi Style Kencan ala Park Seo Ham, Cocok Ditiru Cowok Jangkung

Eka Ami Photo Verified Writer Eka Ami

https://mycollection.shop/allaboutshopee0101

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya