5 Alasan Kamu Sukses dalam Karier tapi Gagal di Romansa, Ada Isu nih!

#IDNTimesLife Poin kelima kamu juga gak?

Setiap orang punya standar bahagianya masing-masing. Ada single yang sudah puas dengan kehidupan karier, ada pula yang baru merasakan kebahagiaan jika ada pasangan. Pernahkah terbesit dalam pikiran kenapa ada orang yang mungkin sukses dalam karier, tapi selalu gagal dalam romansa? 

Dilansir Sciencedaily dan Psychology Today, ada beberapa alasan kenapa orang selalu gagal dalam hubungan romantis, meski ia berhasil dalam bidang lain, seperti karier. Jika kamu mengalami hal yang sama, ini alasan kamu sukses dalam karier tapi gagal di romansa. 

1. Kamu belum menjadikan hubungan sebagai prioritas buat sekarang

5 Alasan Kamu Sukses dalam Karier tapi Gagal di Romansa, Ada Isu nih!pexels.com/ROMAN ODINTSOV

Penulis dan Profesor Melanie Greenberg Ph.D, mengatakan ada empat alasan kenapa hubungan romantis dapat berakhir. Salah satunya karena pasangan tak berkeinginan menjadikan hubungan sebagai prioritasnya.

Greenberg melihat sistem pendidikan selama ini belum mengajari tentang bagaimana membangun hubungan agar komitmen terus berjalan. Praktisi klinis tersebut juga menyoroti bagaimana gairah akan perlahan hilang apabila pasangan tak memiliki kedekatan seksual.

Menurutnya, ada jarak yang muncul ketika pasangan berhenti saling menceritakan harapan dan mimpi. Padahal, harapan bersama pasangan itu yang justru menguatkan keintiman dalam hubungan. 

2. Kamu punya penyelesaian kurang adaptif saat ada permasalahan dalam hubungan

5 Alasan Kamu Sukses dalam Karier tapi Gagal di Romansa, Ada Isu nih!pexels.com/Alena Darmel

Sementara itu, Profesor Departemen Psikologi di University of Nevada Steven C. Hayes, Ph.D, mengatakan jika salah satu penyebab kegagalan dalam hubungan bisa jadi merujuk pada psychological inflexibility. Istilah ini merujuk pada pikiran kurang adaptif pada tantangan hidup yang individu hadapi, termasuk dalam hal permasalahan bersama pasangan.

Ketika seseorang memiliki karakter kurang fleksibel, ia jadi lebih mudah mengalami ketakutan dan keraguan yang dituangkan dalam pikiran dan emosi. Lebih lanjut lagi, Psikolog Daks dan Roffe dari Univestiy of Rochester meneliti korelasi antara psychological inflexibility dan hubungan romantis. Mereka ingin mengetahui apakah kondisi psikologis yang kurang fleksibel, berpengaruh pada gaya hubungannya.

Hasilnya menunjukkan bahwa responden bukan hanya mengalami distress, melainkan juga kurang puas dalam hubungan. Ini kenapa orang bisa saja sukses dalam karier, tapi mengalami penurunan kepuasan dalam hubungan romansa. Nah, kalau kamu sendiri merasakan hal yang sama juga, gak?

Baca Juga: Cara Kuatkan Chemistry dalam Hubungan Biar Langgeng, Sudahkah Kokoh?

3. Kamu punya isu dalam hal komitmen

dm-player
5 Alasan Kamu Sukses dalam Karier tapi Gagal di Romansa, Ada Isu nih!pexels.com/freestocks.org

Asisten Profesor Filsafat di University of Colorado, Iskra Fileva, Ph.D. mengatakan, dalam hubungan yang berdasarkan intimasi, akan selalu ada komitmen di dalamnya. Ia menekankan ketika seseorang merasa terpisah (padahal sedang ada dalam hubungan), maka individu itu hanya mementingkan dirinya dan mengesampingkan pasangannya. 

Apa yang dikatakan Fileva menguatkan kenapa komitmen merupakan elemen yang sangat penting dalam sebuah hubungan. Tanpa adanya komitmen dari kedua belah pihak, hubungan bisa roboh kapan saja. 

4. Kamu punya ketakutan buat dicampakkan

5 Alasan Kamu Sukses dalam Karier tapi Gagal di Romansa, Ada Isu nih!pexels.com/RODNAE Productions

Sementara dalam jurnal yang berjudul "A Fear of Getting Dumped Kills Romance and Commitment" tahun 2017 oleh Springer, peneliti menemukan ketakutan dicampakkan bisa membunuh romansa dan komitmen. Bahkan risiko dari berakhirnya hubungan, akan memengaruhi intensitas komitmen selanjutnya. 

Dalam penelitian tersebut, Sciara dan Pantaleo menemukan bahwa romantisme responden dan tingkat komitmen terhadap pasangan lebih kuat saat tak disebut ada kemungkinan hubungan berakhir. Sebaliknya, asmara dan komitmen menghilang ketika responden mendengar kemungkinan risiko untuk putus.

Ketika responden diberi tahu bahwa hanya ada sedikit kemungkinan hubungan akan berakhir, komitmen menjadi lebih kuat. Artinya, variabel kemungkinan putus membuat responden lebih mungkin alami ketakutan yang berlanjut pada keinginan buat berpisah.

5. Kamu belum memiliki ikatan seimbang dalam membangun hubungan

5 Alasan Kamu Sukses dalam Karier tapi Gagal di Romansa, Ada Isu nih!pexels.com/Daria Shevtsova

Dalam pemaparannya terhadap alasan putusnya hubungan, Profesor Melanie Greenberg Ph.D melihat bahwa keegoisan diri, sifat narsistik, dan ikatan yang gak seimbang menjadi penyebab dalam kegagalan hubungan.

Menurutnya, selfishness yang berfokus pada apa yang individu butuhkan, tanpa berpikir bagaimana pendapat pasangan perihal keputusan penting, akan memengaruhi keutuhan hubungan. Sementara pada kepribadian narsistik, orang bisa jadi sangat berkarisma namun kurang memiliki empati serta sering memanipulasi pasangan.

"Ketika hubungan kurang seimbang, pasangan bisa jadi lebih memprioritaskan keluarga besar atau salah satu selalu berkomentar tentang bagaimana pasangan membelanjakan uang. Ini perlahan mematahkan ikatan yang telah bertahan lama," terangnya. 

Terlepas dari apakah sekarang kamu memerlukan hubungan romantis atau tidak, kehidupan personal dan profesional seharusnya bisa kamu jalankan dengan seimbang. Pun ketika kamu pernah gagal, setidaknya ada pelajaran supaya gak kamu ulangi buat kedua kali. 

Baca Juga: 9 Kiat Meramu Hubungan Cintamu agar Selalu Langgeng

Topik:

  • Febriyanti Revitasari

Berita Terkini Lainnya