Kisah Cinta Menyentuh Soeharto dan Bu Tien, Lebih Romantis dari Drakor

Setia hingga akhir hayat

Nama Soeharto melekat erat dalam benak masyarakat Indonesia karena rezim pemerintahannya selama 31 tahun. Berbagai prestasi sekaligus kontroversi mengenai Presiden ke-2 RI ini masih kerap diberbincangkan, bahkan setelah ia menghembuskan napas terakhir pada 27 Januari 2008 silam.

Dibalik gaya pemerintahan diktator ala Soeharto, ada kisah cinta menarik terlepas dari jabatannya sebagai presiden dan jendral besar TNI AD. Berikut perjalanan cinta Soeharto dan Siti Hartinah, perempuan yang merupakan istri pertama dan terakhirnya. 

1. Soeharto dan Hartinah bertemu pertama kali di bangku SMP, yang berlokasi di Wonogiri Jawa Tengah

Kisah Cinta Menyentuh Soeharto dan Bu Tien, Lebih Romantis dari Drakorinstagram.com/tututsoeharto

Sulardi merupakan sepupu dari Soeharto, ia juga merupakan teman sebangku dari Siti Hartinah. Ketiganya bersekolah di salah satu SMP yang berlokasi di Wonogiri Jawa tengah. Inilah pertama kalinya Soeharto dan Hartinah saling mengenal, meski hanya sebatas teman.

Uniknya, diceritakan bahwa Hartinah justru yang terpikat pada Soeharto dengan bergurau bahwa ia kelak akan menjadi kakak ipar Sulardi. Sayangnya tak lama dari perjumpaan di masa SMP, keduanya harus berpisah untuk melanjutkan cita-cita mereka. Soeharto melanjutkan sekolah ke PETA dan memulai karier sebagai tentara. Sementara setelah lulus, Hartinah bergabung dalam Laswi dan Palang Merah Indonesia. 

2. Layaknya chapter kedua dalam cerita, Soeharto kemudian dikenalkan keluarga besarnya pada Hartinah yang kala itu berusia 24 tahun

Kisah Cinta Menyentuh Soeharto dan Bu Tien, Lebih Romantis dari Drakorinstagram.com/tututsoeharto

Tepat pada usianya yang menginjak 27 tahun, Soeharto mendapat tekanan dari keluarga besar untuk segera melangsungkan pernikahan. Ia kemudian dijodohkan oleh keluarga besar Prawirowiardjo dengan putri dari KPH Soemoharjomo dan R.A Hatmati Hatmohoedojo dari keraton Mangkunegaran, Surakarta. 

Tak disangka, bahwa putri yang dimaksud adalah Hartinah, yang merupakan adik kelas sewaktu SMP yang merupakan teman dari sepupunya. Merasa tak percaya diri lantaran dijodohkan dengan Hartinah yang merupakan putri keluarga terpandang, keluarga Prawirowiardjo meyakinkan Soeharto dan percaya bahwa Hartinah akan menerimanya kala itu. 

3. Didukung oleh keluarga, Soeharto kemudian memberanikan diri mendatangi kediaman keluarga Hartinah

Kisah Cinta Menyentuh Soeharto dan Bu Tien, Lebih Romantis dari Drakorinstagram.com/tututsoeharto
dm-player

Bermaksud untuk lebih saling mengenal keluarga masing-masing, pada akhirnya Soeharto memberanikan diri menuturkan keinginannya untuk meminang Hartinah. Hartinah sendiri pada waktu itu telah banyak menolak lamaran dari beberapa pihak sebelum dijodohkan dengan Soeharto. Terkesan klise, justru dari sinilah benih-benih cinta keduanya bersemi. 

Dilansir Soeharto: Ucapan, Pikiran, dan Tindakan Saya, Ramadhan KH menuturkan bahwa Soeharto pernah mengatakan, "Perkawinan kami tidak didahului dengan cinta-cintaan seperti yang dialami oleh anak muda di tahun delapan puluhan sekarang ini. Kami berpegang pada pepatah witing tresna jalanan saka kulina". Begitulah perjalanan kisah keduanya hingga akhirnya menikah pada tanggal 26 Desember 1967 di Solo.

Baca Juga: Referensi Nama Anak dari Cucu Soeharto, Nuansa Jawa yang Elegan

4. Dikaruniai enam anak, pernikahan keduanya tak pernah diterpa berita miring

Kisah Cinta Menyentuh Soeharto dan Bu Tien, Lebih Romantis dari Drakorinstagram.com/tututsoeharto

Seperti layaknya pasangan yang berprofesi tentara, perjalanan cinta Soeharto dan Hartinah diwarnai dengan hubungan jarak jauh karena Soeharto harus bertugas dan dinas di luar kota. Bahkan setelah seminggu pernikahan, Soeharto langsung ditugaskan ke Ambarawa untuk menghadapi serangan Belanda dari Semarang dalam rangka mempertahankan kemerdekaan. 

Saking karena jarang di rumah, Siti Hardijanti Rukmana, putri pertama mereka lahir pada 23 Januari 1949 ketika Soeharto bertugas. Meski sering terpisah jarak, keduanya membuktikan bahwa jalinan kasih yang mereka jalin tulus. Hubungan keduanya jarang diterpa kabar miring bahkan hingga Hartinah meninggal pada tanggal 28 April 1996 setelah 49 tahun mendampingi Soeharto.

5. Pemerintahan Soeharto yang bertahan hingga puluhan tahun tak lepas dari dukungan dari Hartinah

Kisah Cinta Menyentuh Soeharto dan Bu Tien, Lebih Romantis dari Drakorinstagram.com/tututsoeharto

Pengertian, kesetiaan, dan dedikasi Hartinah sebagai istri adalah keteladanan yang perlu ditiru anak muda masa kini. Terlepas dari kontroversi Soeharto sebagai presiden, ia berhasil mempertahankan rumah tangganya hingga maut memisahkan.

Suka dan duka dijalani Soeharto dan Hartinah, bahkan sebelum Soeharto belum menjabat sebagai presiden, pun setelahnya. Keduanya bak dua sejoli yang memberi teladan bahwa apabila sudah berpasangan, maka keutuhan keluarga harus diperjuangkan bersama hingga akhir hayat mereka.

Memperingati HUT ke-75 tahun Kemerdekaan Republik Indonesia, IDN Times meluncurkan kampanye #MenjagaIndonesia. Kampanye ini didasarkan atas pengalamanan unik dan bersejarah bahwa sebagai bangsa, kita merayakan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI dalam situasi pandemik COVID-19, di mana kita bersama-sama harus membentengi diri dari serangan virus berbahaya. Di saat yang sama, banyak hal yang perlu kita jaga sebagai warga bangsa, agar tujuan proklamasi kemerdekaan RI, bisa dicapai.

Baca Juga: Kisah Soeharto, Bocah Cerdas Pendiam yang Sukses di Militer

Topik:

  • Pinka Wima
  • Septi Riyani

Berita Terkini Lainnya