8 Makna Mendalam Rangkaian Prosesi Pernikahan Adat Bali

Ragane sampun nawang?

Selain pesona keindahan alam yang eloknya mendunia, Bali juga dikenal dengan budaya dan tradisi yang masih kuat dipegang. Salah satu yang tak bisa terlewatkan adalah tradisi adat pada saat prosesi pernikahan. Pernikahan jadi momen penting di Bali karena pasangan yang sudah menikah mendapat status menjadi warga penuh dalam masyarakat. Mereka akan lebih diprioritaskan dan memperoleh hak serta kewajiban sebagai warga kerabat dalam kelompoknya.

Untuk lebih mengenal bagaimana rangkaian prosesi pernikahan adat Bali sekaligus makna yang tersirat di dalamnya, yuk simak penjelasan dari artikel berikut ini!

1. Menentukan hari baik digunakan untuk menyepakati hari baik di mana mempelai wanita dijemput dan dibawa ke rumah mempelai pria

8 Makna Mendalam Rangkaian Prosesi Pernikahan Adat Balibriliant-ideas.blogspot.com

Setelah melakukan proses mamadik atau ngindih (lamaran), kedua keluarga menentukan hari baik untuk pernikahan. Warga Bali dikenal religius dan mempercayai hari baik untuk pernikahan sehingga menentukan hari baik adalah awal prosesi pernikahan yang penting.

Hari baik yang telah disepakati oleh kedua pihak tersebut dipakai untuk prosesi pernikahan dimana calon mempelai pria menjemput dan membawa calon mempelai wanita ke rumahnya.

2. Ngekeb adalah ritual siraman yang bertujuan untuk menyambut pernikahan, maknanya kedua mempelai harapannya bersih secara lahir batin

8 Makna Mendalam Rangkaian Prosesi Pernikahan Adat Balibriliant-ideas.blogspot.com

Salah satu yang mencirikan siraman pada adat Bali adalah calon mempelai wanita diluluri ramuan dari campuran daun merak, kunyit, bunga kenanga, dan beras yang telah ditumbuk, serta air merang untuk keramas. Siraman ini menjadi awal baik untuk menyambut hari pernikahan sekaligus untuk membersihkan diri secara lahir dan batin.

Pada ritual ngekeb, calon mempelai wanita dilarang untuk keluar dari kamar mulai sore hari hingga keluarga calon pria datang menjemput. 

3. Penjemputan calon mempelai wanita dengan kain kuning tipis berarti bahwa wanita telah siap mengubur masa lalu untuk memulai hidup baru

8 Makna Mendalam Rangkaian Prosesi Pernikahan Adat Baliakurat.co

Pernikahan adat Bali dilakukan di kediaman pihak laki-laki sehingga calon mempelai wantia harus dijemput terlebih dulu. Penjemputan mempelai wanita dilakukan dengan memakai kain kuning tipis yang dipakai dari ujung rambut sampai kaki.

Simbol dari kain kuning adalah mempelai wanita telah siap mengubur masa lalu sebagai lajang untuk memulai kehidupan rumah tangga baru. 

4. Munggah lawang (buka pintu) adalah saat dimana calon mempelai wanita mengetuk pintu calon mempelai pria untuk persetujuan menikah

8 Makna Mendalam Rangkaian Prosesi Pernikahan Adat Balikojingtechnolog.wordpress.com

Ritual munggah lawang atau buka pintu adalah saat dimana calon mempelai wanita mengetuk pintu calon mempelai pria. Acara ini diiringi dengan syair dan tembang yang dinyanyikan oleh utusan kedua mempelai.

dm-player

Jika mempelai pria telah membukakan pintu berarti pertanda bahwa pihak pria telah sepakat. Setelah mendapat izin, calon mempelai wanita digendong menuju tandu untuk segera dibawa di kediaman keluarga pria.

Baca Juga: 6 Makna Mendalam di balik Prosesi Pernikahan Adat Jawa Solo

5. Masegehagung dilakukan untuk menyambut mempelai wanita, kain kuning akan dibuka oleh ibu calon mempelai pria dan ditukar dengan uang

8 Makna Mendalam Rangkaian Prosesi Pernikahan Adat Balihindudamai.blogspot.com

Penyambutan mempelai wanita di kediaman keluarga pria dimulai dengan ritual masegahagung. Pada prosesi ini, ibu dari mempelai pria membuka kain kuning yang dipakai mempelai wanita dan menukarnya dengan kepeng satakan (nama uang pada masa lampau) senilai dua ratus kepeng. Masegehagung menjadi tanda diterimanya mempelai wanita dalam keluarga mempelai pria.

6. Mekala-kalaan adalah awal dari prosesi memutuskan benang yang berarti kedua mempelai telah siap memulai hidup berkeluarga

8 Makna Mendalam Rangkaian Prosesi Pernikahan Adat Balinfobudayaindonesia.com

Mekala-kalaan atau madengen-dengen adalah rangkaian prosesi adat Bali yang terdiri dari menyentuhkan kaki pada kala sepetan, jual beli, dan menusuk tikeh dadakan, serta memutuskan benang. Pertama kedua mempelai melakukan upacara menyentuhkan kaki pada kala sepetan yang bertujuan untuk menyucikan dan membersihkan diri. Ritual ini dimulai dengan mempelai wanita membawa bakul perdagangan, dan mempelai pria memikul tegen-tegenan, keduanya berputar sebanyak tiga kali mengelilingi pesaksi, kemulan, dan penegteg. Setelah itu baru menyentuhakn kaki pada kala sepetan.

Kemudian dilanjutkan dengan prosesi jual beli oleh kedua mempelai, kegiatan ini adalah simbol dari kehidupan berumah tangga yang harus saling melengkapi, memberi dan mengisi, hingga meraih tujuan yang ingin dicapai. Seusai jual beli, mempelai wanita telah siap memegang anyaman tikar yang terbuat dari pandan muda (tikeh dadakan), sedangkan calon mempelai pria menyiapkan keris. Menurut kepercayaan Hindu, tikeh dadakan menyimbolkan kekuatan Sang Hyang Prakerti (kekuatan yoni), sedangkan keris pria melambangkan kekuatan Sang Hyang Purusa (kekuatan lingga).

Prosesi memutuskan benang dimulai dengan kedua mempelai yang bersama-sama menanam kunyit, talas, dan andong di belakang merajan (tempat sembahyang keluarga). Ritual ini sebagai wujud melanggengkan keturunan keluarga. Kemudian setelah itu memutuskan benang yang terentang pada cabang dadap (papegatan) yang berarti kedua mempelai siap memulai hidup berkeluarga. 

7. Ritual selanjutnya adalah natab banten beduur, pertemuan keluarga di pura yang meminta doa leluhur untuk melanjutkan keturunan

8 Makna Mendalam Rangkaian Prosesi Pernikahan Adat Balikojingtechnolog.wordpress.com

Prosesi selanjutnya adalah pertemuaan kedua keluarga di dalam pura pada kediaman mempelai pria yang dipimpin oleh pemangku sanggah dan para pinisepuh. Upacara ini bertujuan untuk meminta doa pada leluhur untuk menyambut keluarga baru dan mendapatkan keturunan. 

8. Terakhir adalah upacara mejauman (ma pejati), ritual ini ditujukan untuk menghormati leluhur keluarga dan memohon pamit

8 Makna Mendalam Rangkaian Prosesi Pernikahan Adat Balimesramobile.club

Upacara majauman adalah tanda bahwa wanita sudah menikah dan mengikuti suami. Ritual ini ditujukan untuk menghormati leluhur keluarga sekaligus pamitan pada leluhur mempelai wanita. Kedatangan mempelai wanita diiringi dengan membawa berbagai panganan tradisional berwarna putih dan merah, kue bantal, apam, sumping, kuskus, wajik, gula, kopi, buah-buahan, lauk-pauk, dll.

Jadi, itulah tadi beberapa rangkaian adat pernikahan adat Bali. 

Baca Juga: 9 Makna Mendalam di Balik Prosesi Pernikahan Adat Jawa Jogjakarta

Topik:

  • Pinka Wima

Berita Terkini Lainnya