Hati-hati, 7 Phobia Ini Akan Membuatmu Sulit Mendapatkan Pasangan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) phobia adalah ketakutan yang sangat berlebihan terhadap benda atau keadaan tertentu yang dapat menghambat kehidupan penderitanya.
Beberapa di antaranya adalah phobia terhadap ketinggian dan ruangan sempit. Namun tahukah kamu bahwa beberapa orang juga memiliki phobia yang 'aneh'. Salah satunya adalah phobia yang berhubungan dengan cinta. Bahayanya, ketakutan ini bisa menyebabkan gangguan sosial yang menyebabkan kesulitan menemukan pasangan, lho.
Penasaran? Check this out.
1. Metrophobia
Puisi biasanya menjadi hal romantis yang sangat disukai wanita, apalagi jika berasal dari kekasihnya. Namun tahukah kamu bahwa terdapat sebuah phobia akan puisi bernama metrophobia.
Penderitanya tidak akan menyukai jika kekasihnya membisikan kalimat-kalimat manis kepadanya. Jika ada yang menderita phobia ini, jangan coba-coba deh untuk mengiriminya puisi.
2. Philophobia
Jatuh cinta adalah perasaan terindah yang dirasakan semua manusia. Bahkan sebagian orang rela melakukan apapun saat dirinya jatuh cinta. Namun bagaimana jika jatuh cinta adalah sebuah hal yang sangat menakutkan?
Itulah hal yang dirasakan oleh mereka yang mengalami philophobia. Mereka akan merasakan gejala seperti tiba-tiba panik, berkeringat, detak jantung berdetak kencang, bahkan hingga kesulitan bernafas.
Fobia ini biasanya muncul akibat trauma terluka di masa lalu, seperti masa kecil yang terabaikan. Mereka takut rasa sakit itu terulang kembali jika jatuh cinta.
3. Arrhenphobia
Cewek takut dengan hantu itu wajar banget, tapi bagaimana jika dia justru takut dengan cowok? Arrhenphobia adalah ketakutan berlebihan, yang biasanya dialami oleh para wanita terhadap para pria.
Penderita phobia ini akan ketakutan saat dekat ataupun bertemu dengan seorang pria. Bahkan dalam tingkatan cukup parah, mereka akan merasakan halusinasi dan rasa sakit dalam tubuhnya yang hanya dia rasakan.
Baca Juga: Takut Berhubungan Serius Ternyata Ada Istilahnya, Yaitu Gamophobia
Editor’s picks
4. Gamophobia
Membangun keluarga dan menikah adalah impian setiap orang di bumi ini. Tapi tidak untuk mereka yang menderita gamophobia. Pernikahan adalah sesuatu yang menakutkan bagi mereka.
Gamophobia sendiri didefinisikan sebagai ketakutan yang berlebihan akan pernikahan dan hubungan serius jangka panjang. Layaknya sebuah phobia, hal ini juga diakibatkan oleh pengalaman buruk di masa lalu.
5. Genophobia
Keintiman adalah salah satu kunci dalam sebuah pernikahan. Namun bagaimana jadinya jika seseorang malah takut dengan sex. Hal ini disebut dengan genophobia. Phobia ini sendiri biasanya disebabkan oleh kekerasan seksual yang pernah dialaminya di masa lalu.
Namun bisa juga karena alasan medis, contohnya pria yang sering menderita disfungsi ereksi dapat mengembangkan kekhawatiran tentang kontak seksual, sehingga merasa takut gagal. Sedangkan bagi wanita yang mengalami situasi medis bisa menyebabkan hubungan seksual menjadi menyakitkan, lalu mulai takut berhubungan seksual juga.
6. Philemaphobia
Jika penderita genophobia takut akan sex, maka philemaphobia merupakan ketakutan akan ciuman. Bahkan mereka akan berteriak jika seseorang akan menciumnya. Gak hanya itu mereka pun takut untk mencium orang lain.
7. Anthrophobia
Jika gebetanmu menderita anthropobia, maka jangan pernah memberikan bunga sebagai hadiah. Mereka yang mengalami phobia yang satu ini akan merasakan kecemasan hanya dengan memandang bunga.
Tak ada jenis bunga tertentu yang membuat mereka ketakutan. Mereka akan merasa cemas dengan jenis bunga apapun, termasuk bunga-bunga indah seperti mawar dan melati.
Itulah jenis-jenis phobia aneh dan unik yang berhubungan dengan cinta. Kamu masih jomblo? Jangan-jangan kamu mengidap salah satu phobia di atas, lho.
Baca Juga: Jangan Takut Naik Pesawat, Yuk Atasi Aviophobia dengan 5 Hal Ini
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.