Surat Cinta

Surat cinta memang indah, tapi...

Pemuda itu berdiri dengan secarik kertas di tangannya. Dahinya berkerut seraya memahami setiap isi yang terkandung di dalamnya. Matanya menyipit lalu wajahnya terlihat geram. Ia kemudian meremas kertas tersebut lalu ia lemparkan ke sembarang arah. Ini merupakan kertas yang entah keberapa yang ia baca kemudian ia lempar.

...aku janji gak akan ninggalin kamu.

Blah! Omong kosong!

dm-player

Pemuda itu mengacak-acak rambutnya, menandakan bahwa dirinya frustrasi oleh kalimat yang ditulis dengan huruf-huruf kecil yang indah dan rapi itu. Tulisan di kertas itu mampu membuat amarahnya memuncak. Tulisan masa lalu. Tulisan yang penuh dengan angan-angan semu. Semua tulisan yang tertulis di kertas itu tidak berjalan sesuai rencana. Dia yang menulis di kertas itu tidak menepati janjinya agar selalu berada di samping pemuda tersebut selamanya.

Gadisnya pergi, membuat wujudnya menyerupai bayangan yang hilang saat pemuda tersebut melewati masa-masa yang kelam.

Gadisnya pergi, meninggalkan beribu janji yang tertuang di dalam kertas-kertas buram dan kusam yang tersimpan rapi di dalam amplop berwarna merah jambu dengan simbol-simbol yang biasa ditulis oleh orang yang sedang kasmaran.

Pemuda tersebut menghela napasnya kemudian ia pungut kertas terakhir yang ia lempar tadi. Ia membaca isinya sekali lagi lalu dengan segala gemuruh di dadanya, ia merobek kertas tersebut.

Habibah Abdaliah Photo Verified Writer Habibah Abdaliah

Nyctophile

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yogie Fadila

Berita Terkini Lainnya