Sesekali Tegas, Ini 5 Hal Tak Baik saat Kamu Selalu Jadi Teman Curhat
Pixabay.com/Free-Photos
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Curhat alias curahan hati biasanya kerap dilakukan oleh seseorang kepada orang-orang terdekatnya, semisal sahabat atau kerabat. Terutama bagi yang sering didera masalah, mereka biasanya akan dengan mudah mengumbar curhatan ke sana-kemari kepada orang lain. Bagi kamu yang sering jadi pelampiasan curhatannya, mungkin akan tergerak untuk mendengarkan dan membantu membantu mencarikan solusinya.
Padahal tak selamanya positif, berikut ini beberapa hal tak baik ketika kamu sering dijadikan teman curhat teman-temanmu saat mereka sedang memiliki masalah.
1. Secara tak langsung kamu juga sudah masuk dalam ‘perangkap’ masalah orang
Pixabay/jamesoladujoyeKetika kamu sudah bersedia mendengarkan curhatan orang lain, maka secara tak langsung kamu akan masuk dalam ‘perangkap’ masalah orang lain. Sekali kamu masuk perangkap, maka selamanya kamu akan terus terperosok dalam lubang masalah orang lain. Karena pikiran kamu sudah masuk dalam masalah orang lain, mau tidak mau kamu harus ikut memikirkan persoalan yang sebenarnya bukan menjadi urusanmu.
2. Kamu ‘terpaksa’ meluangkan waktu untuk mencari solusi
Pixabay.com/Free-PhotosSetelah mendengarkan curhatannya, kamu juga terpaksa harus meluangkan waktu dan pikiran untuk mencari solusi dan penyelesaiannya. Kamu akan ikut pusing karena harus terlibat dalam masalah orang dengan segala urusan remeh temehnya. Kan, gak asyik orang yang memiliki masalah, malahan kamu sendiri yang mencarikan penyelesaiannya? Apalagi kalau solusi yang kamu tawarkan malah disangkal sama dia, aduh makin sedih.
Baca Juga: 5 Hal Positif yang akan Kamu Rasakan Jika Dijadikan Teman Curhat
3. Secara tak sadar kamu mengajarkan orang lain untuk manja dan tak mandiri
Pixabay.com/StockSnapJika kamu terus-terusan menjadi teman curhatan orang lain, secara tak langsung kamu mengajarkan mereka untuk tetap manja dan tak mandiri. Dengan sering melakukan curhat, orang akan selalu bergantung kepadamu atas segala hal yang mereka alami dalam kehidupan.
Editor’s picks
Kalau dikit-dikit curhat, dikit-dikit curhat, kapan mereka bisa menyelesaikan masalah dengan lebih bertanggung jawab atas inisiatif sendiri?
4. Kamu tidak bisa fokus dengan masalah sendiri
Pixabay.com/Anemone123Ketika kamu ikut memikirkan masalah orang lain setelah mereka curhat, maka otomatis kamu tidak bisa fokus dengan masalah sendiri. Meski kamu sering jadi teman curhat orang lain, bukan berarti kamu tidak memiliki masalah pribadi bukan?
Jika kamu keseringan meladeni masalah orang lain, kapan kamu bisa fokus menyelesaikan masalah kamu sendiri?
5. Terkadang waktu kamu habis untuk ‘curhatan’ tak penting orang lain
Pixabay.com/rawpixelTerkadang, ada orang-orang yang melakukan curhat meski masalahnya tidak terlalu penting dan terkesan ‘receh’. Mendengarkan curhat orang yang inti masalahnya gak penting-penting amat memang melahirkan dilema tersendiri.
Namun harus diingat, jika kamu harus terus-terusan jadi teman curhatnya, maka waktu kamu akan habis demi hanya untuk mendengarkan omongan tak penting orang lain.
Sesekali boleh sih menjadi teman curhat yang baik bagi orang-orang terdekatmu agar hubungan pertemanan kalian bisa tetap hangat.
Namun, jika dikit-dikit kamu harus jadi pelampiasan curhatan orang lain, kamu perlu tegas bahwa kamu juga perlu ruang untuk menyelesaikan masalahmu sendiri.
Baca Juga: 5 Tanda Jika Kamu Tidak Cocok Menjadi Tempat Curhat, Hati-hati!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Berita Terkini Lainnya
