Jangan Maksa, 5 Ciri Lawan Bicara Sudah Enggan Mengobrol dengan Kamu
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kegiatan mengobrol memang sering kali dilakukan untuk menghindarkan diri dari situasi canggung ataupun demi mengisi kekosongan antara kamu dan orang lain, namun jangan sampai kegiatan yang bertujuan baik tersebut malah dianggap menjengkelkan oleh lawan bicara, lantaran dia sudah enggan diajak mengobrol lebih lanjut.
Beberapa orang biasanya dengan gamblang ingin menghentikan pembicaraan, namun ada juga yang lebih berani menyampaikan keinginan tersebut perubahan sikap.
Nah, untuk menghindari kejengkelan tersebut, simak lima ciri berikut supaya kamu bisa langsung menangkap sinyal yang disampaikan lawan bicara untuk berhenti mengobrol ya.
1. Mata yang tidak fokus
Terkadang mata dan mulut memang melakukan hal yang sama ketika sedang mengobrol, yakni terkunci pada satu fokus yaitu lawan bicara. Namun bila kamu sudah merasakan bahwa mata lawan bicara telah kehilangan fokus dengan mengecek berbagai sudut berulang kali, terutama jam, maka kemungkinan besar dia sedang menunggu waktu agar kamu berhenti mengajaknya berbincang-bincang.
2. Menggerakan anggota tubuh dengan tak nyaman
Bahasa tubuh mampu menuturkan lebih jelas daripada mulut, hal tersebut biasanya tertangkap saat lawan bicara sedang tidak nyaman atau jenuh dengan pembicaraan. Anggota tubuh yang digerakkan biasanya adalah kaki, tangan, dan tentu air muka yang telah kehilangan minat dalam mengikuti alur pembicaraan.
Baca Juga: 5 Cara Bikin Gebetan Merasa Nyaman dan Betah Ngobrol denganmu
Editor’s picks
3. Menjawab sekenanya
Bila kamu cukup perhatian dengan menyimak bagaimana cara lawan bicara menanggapi obrolan dari awal sampai waktu tertentu, maka jawaban sekenanya setelah terlibat perbincangan sekian menit atau jam mungkin bisa jadi pertanda bahwa dia sudah tidak ingin terlibat obrolan. Hal ini bisa dikarenakan oleh topik yang sama atau tak cukup menarik baginya.
4. Mulai sering mengecek HP
Perubahan sikap dari yang tadinya menyimak obrolan dengan baik, kemudian mulai mengecek HP dengan intensitas yang lebih sering bisa menandakan bahwa lawan bicara sudah tidak mau mengobrol dengan kamu. Selain itu, dengan terlalu banyak melibatkan HP dalam pembicaraan maka obrolan atau maksud yang kamu sampaikan kemungkinan tidak diterima dengan maksimal karena fokus lawan bicara sudah teralihkan.
5. Terdapat nada kesal dalam menanggapi pembicaraan
Diperlukan adanya kepekaan kamu terhadap lawan bicara supaya tahu kapan perlu berhenti, beberapa orang cukup berani mengatakan hal tersebut dan sisanya hanya bisa memberikan informasi melalui sinyal atau kode tertentu. Satu di antaranya adalah tanggapan yang disertai nada kesal atau jengkel, padahal obrolan yang dibicarakan terkait hal-hal santai.
Sebaik-baiknya informasi memang disampaikan secara langsung dan mudah dimengerti agar tidak timbul salah paham atau perasaan tersinggung, namun jika kamu memiliki kemampuan untuk menafsirkan pesan melalui kegiatan di atas, tidak ada salahnya untuk menutup pembicaraan dan kembali pada aktivitas masing-masing untuk sementara waktu sebelum memulai percakapan kembali.
Baca Juga: Suka Ngobrol, 5 Zodiak Ini Mudah Berteman dengan Semua Orang
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.