5 Sikap Manipulatif Pasangan, Hati-hati Hubungan Jadi Toksik!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pasangan yang manipulatif akan berusaha memengaruhi tindakanmu supaya sesuai dengan tujuannya. Pasangan yang manipulatif umumnya piawai sekali dalam menyetir keadaan agar mengikuti kemauannya. Sering kali kamu sebagai korban sampai gak sadar kalau sudah disetir dan diatur layaknya boneka.
Sikap manipulatif sangatlah tidak sehat sehingga termasuk ke dalam ciri hubungan toksik. Gak jarang akibat manipulasi pasangan kamu sulit sekali keluar dari jeratannya kendati sadar bahwa bersama dengannya sudah tak lagi memberikan kebahagiaan.
Supaya kamu bisa sadar dan gak lagi jadi korban sikap manipulatif pasangan, sebaiknya kenali apa saja bentuk manipulasi yang umum terjadi dalam hubungan gak sehat. Let’s check it out!
1. Membiarkan emosi meledak-ledak
Ciri dari seorang manipulator adalah gak bisa mengendalikan emosi. Hal ini disebabkan dirinya gak merasa perlu atau hopeless untuk mengendalikan amarahnya, sehingga diekspresikan begitu saja tanpa peduli tindakannya tersebut akan menyakitimu atau enggak.
Setelah emosinya reda dan sadar kalau sudah membuatmu terluka, ia akan memohon maaf gak jarang sambil menangis. Akan tetapi, di kemudian hari ketika kalian cekcok diulangi lagi. Terus saja begitu dan berulang terus. Bisa dibilang, air matanya buaya!
2. Bermuka dua
Tanda lain dari pasangan yang manipulatif, yakni bermuka dua. Saat bersama dengan teman-teman terdekatmu atau keluarga sikapnya luar biasa jinak.
Akan tetapi, ketika bersamamu keluar tanduknya, yakni sering berkata atau bersikap kasar. Sayangnya, karena orang terdekatmu sudah terlanjur percaya dengan akting yang dilakukan pasangan secara luar biasa, mereka pun malah membelanya saat kamu mengungkapkan sikap buruknya.
Baca Juga: 5 Bahaya Menikahi Pasangan Manipulatif, Hidup Bakal Disetir!
3. Sering menyogokmu dengan hadiah
Editor’s picks
Sikap pasangan yang berubah-ubah, yaitu terkadang baik, sering kali buruk yang kerap membuat para korban toxic relationship membutuhkan waktu gak sebentar untuk sadar kalau perilaku pasangannya gak sehat. Bentuk manipulasi yang kerap dilakukan oleh pasangan toksik, yakni sering memberimu hadiah yang wah.
Namun, hadiah tersebut bukan didasarkan rasa cinta atau ketulusan, melainkan sebagai upaya sogokan agar kamu mau memaafkan atas sikap buruk yang baru saja diperbuatnya. Misalnya, setelah mengataimu dengan kata-kata kasar.
4. Memberimu perhatian yang berlebih
Tentu hati merasa bahagia, bukan, saat dilimpahi dengan perhatian dan kasih sayang oleh pasangan? Hanya saja, pasangan manipulatif melakukannya gak tulus, melainkan dengan motif untuk mengontrol.
Akibat merasa gak enakan karena sudah berhutang budi padanya dengan berbagai kebaikan serta perhatian, gak sadar bahwa selama ini banyak keputusan pribadimu selalu dibuat olehnya. Oleh sebab itu, saat pasangan sangat generous, cobalah perhatikan sikapnya ketika kamu menolak permintaannya. Kalau reaksinya berlebihan, misalnya marah besar, maka bisa jadi perbuatan baiknya selama ini memang sebagai bentuk usahanya untuk mengendalikan hidupmu.
5. Berpura-pura bodoh
Bentuk manipulasi lainnya yang kerap terjadi di hubungan gak sehat adalah berpura-pura bodoh. Saat kamu komplain mengenai sikap buruk atau keinginanmu dalam hubungan ini, dia berpura-pura gak mengerti dan merasa bersalah karena sudah jadi pasangan yang buruk.
Akibatnya, kamu jadi merasa jahat sudah membombardirnya dengan keluhan. Ujung-ujungnya kamu lagi yang mengalah dan membiarkan dia bersikap seenaknya padahal kamu gak nyaman.
Miliki pasangan yang manipulatif dapat menguras energi jiwa, lho. Gak jarang hubungan asmara malah jadi beban mental. Oleh sebab itu, kenali lebih baik pasanganmu. Apabila sudah mengindikasikan sikap-sikap manipulatif, ada baiknya melipir sebelum terjerat lebih jauh!
Baca Juga: 5 Tips Menjaga Jarak dari Rekan Kerja Manipulatif, Hindari Drama!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.