5 Pemicu Umum Pertengkaran Pasangan yang Baru Punya Momongan

Kenali pemicunya, supaya bisa diantisipasi agar tak terjadi

Memiliki momongan merupakan anugerah bagi tiap pasangan yang sudah menantikan punya keturunan. Apalagi bagi suami istri yang sudah bertahun-tahun menunggu hari bahagia itu tiba. Bisa memeluk dan mencium buah hati sendiri, pastinya bisa bikin wajah dan hati berseri-seri.

Tapi layaknya tiap momen kehidupan manusia, ada suka, ada pula dukanya. Memiliki momongan, tak selamanya indah. Banyak pula pertengkaran yang bisa mewarnai hari-hari pasangan. Dan ini beberapa alasannya!

1. Jaga malam

5 Pemicu Umum Pertengkaran Pasangan yang Baru Punya Momonganilustrasi anak bayi (pexels.com/Kristina Paukshtite)

Namanya baru punya bayi, terjaga sepanjang malam itu sudah hal lumrah. Karena sudah suratannya, bayi selalu terbangun saat malam untuk menyusu. Dan ini, yang sering jadi sumber pertengkaran pasangan.

Suami merasa berhak untuk tidur nyenyak saat malam, karena sudah lelah seharian bekerja. Istri pun juga merasa berhak mendapat istirahat karena seharian sudah menjaga bayi mereka. Maka dari itu, suami istri harus bisa berkompromi, supaya masing-masing tetap bisa istirahat yang memadai. Memang tidak bisa seperti dulu saat belum punya momongan, tapi setidaknya tak ada pihak yang merasa timpang.

2. Peran siapa yang paling penting

5 Pemicu Umum Pertengkaran Pasangan yang Baru Punya Momonganilustrasi anak dan orangtua (pexels.com/nappy)

Pemicu umum kedua yang sering menimbulkan pertengkaran suami istri, adalah siapa yang punya peran paling penting dalam rumah tangga. Suami yang tiap hari berkutat mencari nafkah dengan segala beban kerja dan stres yang melanda. Atau istri yang ‘cuma’ mengurus rumah dan menjaga bayi.

Faktor lelah dan keinginan untuk mendominasi, merasa bahwa dirinya yang paling berhak diperhatikan, yang bisa menyebabkan timbulnya jenis pertengkaran seperti ini. Sebaiknya masing-masing sadar bahwa tiap pasangan punya peran yang sama penting. Bahwa rumah tangga ini adalah kerja tim, karena itu sukses tidaknya rumah tangga, ya jadi tanggung jawab bersama.

3. Kurangnya me time

5 Pemicu Umum Pertengkaran Pasangan yang Baru Punya MomonganIlustrasi pria main games (pexels.com/Alexander Kovalev)

Ada banyak hubungan pernikahan jadi tak lagi harmonis seperti dulu semenjak ada momongan. Bukan anaknya yang salah, melainkan pengelolaan waktu ayah bundanya yang belum dewasa.

dm-player

Ketika sudah punya anak, harus dimengerti, tak bisa lagi berharap waktu yang dipunya akan seperti dulu. Otomatis, ada waktu yang mesti dialokasikan untuk anak. Sehingga, waktu untuk scrolling media sosial, atau main game di rumah, pastilah berkurang.

Gimana pasangan gak kesal sampai ke ubun-ubun, kalau sudah lelah dengan tugas kantor plus mengurus anak, ditambah lagi masih harus mengerjakan pekerjaan rumah tangga, sementara lihat pasangan malah asyik nonton drama atau mabar dengan teman-temannya. Duh!

Baca Juga: 5 Ciri Istri yang Jadi Penentram Hati Suami, Bikin Suami Betah!

4. Beda cara pengasuhan

5 Pemicu Umum Pertengkaran Pasangan yang Baru Punya Momonganilustrasi anak makan permen (pexels.com/lam loi)

Yang satu merasa nggak apa-apa, memberi buah pisang meski bayi belum berusia 6 bulan. Sementara yang satu lagi, sangat menentang, karena sebelum 6 bulan, bayi hanya wajib minum ASI.

Perbedaan cara pengasuhan inilah yang sering kali memicu perdebatan. Maka dari itu, sebelum menikah pun, sebaiknya sudah membekali diri dengan berbagai ilmu parenting. Sehingga pengasuhan anak nanti gak berbasis ‘katanya’ atau ‘kata orangtua dulu’. Tapi, memang sudah sesuai dengan panduan para ahli, yang disimpulkan dari berbagai hasil penelitian. Supaya mengasuh anak gak coba-coba dan bisa satu suara.

5. Kurangnya perhatian pasangan

5 Pemicu Umum Pertengkaran Pasangan yang Baru Punya Momonganilustrasi pasangan (pexels.com/Ba Tik)

Saat sudah punya momongan, apalagi di bulan-bulan pertama, tentunya kamu dan pasangan masih harus banyak menyesuaikan. Pastilah saat itu, fokus perhatian masih tertuju pada si buah hati. Namanya juga anak pertama, belum punya pengalaman.

Nah, masing-masing harus punya pengertian. Jangan menuntut pasangan untuk bisa bersikap seperti biasa. Karena kondisinya memang sudah beda.

Di sisi lain, kalian juga harus punya inisiatif untuk tetap menjaga kemesraan. Gak harus yang ribet-ribet, kok. Sekadar memijit pundak atau kaki istri yang sudah seharian berjibaku dengan urusan bayi, atau mengusap rambut dan memijat kepala suami yang sudah stres seharian mencari nafkah, itu sudah bikin bahagia.

Anak itu adalah anugerah. Maka dari itu, persiapkan dengan baik sebelum jadi orangtua, supaya kehadiran anak selalu jadi berkah. Bukan malah jadi bahan pemicu pertengkaran ayah bunda. Itu tandanya, kalian belum dewasa!

Baca Juga: 5 Tanda Premarital Syndrome, Sering Dialami Cewek Jelang Menikah

L A L A Photo Verified Writer L A L A

I fear not the man who has practiced 10,000 kicks once, but I fear the man who has practiced one kick 10,000 times (Bruce Lee)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • erwanto

Berita Terkini Lainnya