Mau Menikah? 5 Hal Ini Biasanya Lupa Kalian Siapkan, Catat, ya!

2. Perjanjian pra-nikah

ilustrasi pengurusan dokumen (pixabay.com/rafabordes)

Perjanjian pra-nikah seringkali diidentikkan harus disahkan di depan notaris atau lembaga hukum. Padahal, tak selamanya hal itu harus dilakukan. Memang lebih bagus jika kalian membuat perjanjian dan disahkan secara hukum. Kalian tentunya akan lebih merasa aman dan terlindungi, apabila kelak salah satu pihak melanggar.

Namun, setidaknya kalian harus buat perjanjian sebelum menikah. Mengenal hal apa saja yang bisa ditolerir dan tidak. Kemudian coba periksa kembali, apakah masalah harta itu perlu dipisah atau tidak.

Pisah harta tidak serta merta membuat pasangan terkesan cuek. Bisa jadi ini melindungi dirimu dari utang yang memang tanggungan pasangan dari sebelum menikah. 

Baca Juga: 5 Alasan jika Pasangan Memilih untuk Tidak Jujur padamu

3. Rencana memiliki momongan 

ilustrasi keluarga (pixabay.com/smpratt90)

Memang kalian menikah pasti karena cinta. Namun, tujuan orang mengikat cinta itu dalam sebuah pernikahan pasti bermacam-macam. Ada yang ingin memiliki orang yang menemani sampai tua, ada juga yang ingin memiliki keturunan. Nah, masalah keturunan ini tak jarang jadi sumber masalah dalam pernikahan.

Karena kalian tidak membicarakan dari awal mengenai momongan. Coba sebelum menikah dan setelah mengecek kesehatan masing-masing, kalian tentukan kapan mau punya anak dan berapa jumlahnya. Supaya setelah menikah nanti masalah momongan tidak jadi batu sandungan. 

Kalau memang tak ingin memiliki momongan, berarti kalian harus siap dengan hal tersebut. Seringkali pasangan itu asal menikah dan ternyata setelah menikah baru tahu, bahwa pasangannya tak ingin punya anak. Sebelum terlanjur, yuk segera bicarakan. 

4. Biaya eksternal kelak, seperti biaya orangtua dan keluarga 

ilustrasi keuangan (pixabay.com/jarmoluk)

Budaya di Indonesia memang berbeda dengan luar negeri. Terkhusus bagi kamu yang berhubungan dengan orang luar, maka kamu harus juga membicarakan masalah ini. Jika memang harus masih menyokong kehidupan orangtua, sebaiknya dibicarakan sebelum pernikahan terjadi.

Karena tak jarang masalah dalam keluarga terjadi ketika pasangan tak bisa menerima dirimu masih harus membiayai kehidupan orangtua atau saudaramu. Hal ini juga asing bagi orang luar. Karena itu, cobalah untuk jujur jika memang orangtua masih perlu dibiayai. Jangan sampai setelah menikah jadi masalah buat rumah tanggamu. 

5. Kehidupan karier setelah menikah

ilustrasi bekerja (pixabay.com/StartupStockPhotos)

Biasanya ini berguna untuk si wanitanya. Coba didiskusikan ke pasangan tentang karier masing-masing setelah menikah. Apakah ada kemungkinan mutasi ke luar kota, atau si wanitanya masih boleh bekerja atau tidak. Banyak yang lupa membicarakan hal ini, karena sudah habis perhatian sama konsep resepsi pernikahan.

Padahal hal ini juga merupakan hal penting yang harus dibicarakan dan disepakati bersama. Kadang tak hanya masalah materi saja, karena karier pastinya juga membutuhkan waktu dan tak jarang harus mengorbankannya. Maka dari itu, memang harus dibicarakan dari awal.

Jadi, pernikahan itu bukan hanya perkara saat resepsi saja. Lebih dari itu, hal di atas merupakan lima pembicaraan yang cukup penting dan harus disepakati. Karena kalau tidak, banyak sumber perpisahan bisa terjadi dalam keluarga karena hal di atas. 

Baca Juga: 5 Alasan Kamu Gak Perlu Buru-buru Menikah, meski Sudah Cukup Usia