5 Alasan Kenapa Kamu Gak Perlu Sempurna untuk Jadi Pasangan yang Baik

Kesempurnaan hanya milik Pencipta

Apakah menjadi sosok pasangan yang sempurna pernah terlintas di benakmu? Mungkin pernah dengan bayangan kalau kamu akan menjadi incaran banyak orang, dikagumi, dan bahagia berkat kesempurnaan ini. Hal ini membuatmu berjuang keras untuk mencapai kesempurnaan yang pada dasarnya gak akan pernah terwujud.

Perlu kamu tahu, kesempurnaan bukan kunci utama kebahagiaan. Untuk itu, berhentilah mencari kesempurnaan saat kamu ingin memiliki seseorang. Ini alasannya!

1. Pada hakikatnya gak ada manusia yang sempurna

5 Alasan Kenapa Kamu Gak Perlu Sempurna untuk Jadi Pasangan yang Baikpexels.com/Daria Shevtsoc=va

Benar! Sebagus apa pun seseorang dari luar, belum tentu bagus di dalam. Itulah gunanya PDKT biar kamu tahu seperti apa sifat asli dia sebelum akhirnya melangkah ke jenjang yang lebih serius, jadi nanti gak menyesal kalau benar-benar jadi suami istri.

Pengertian dan kasih sayang yang kamu berikan padanya saja sudah cukup untuk membuktikan kalau kamu adalah pasangan yang baik. Jadi, gak perlu susah payah menjadi sosok pasangan yang sempurna untuk menyenangkannya.

2. Menjadi sosok yang sempurna justru akan menyulitkanmu mencari pasangan hidup

5 Alasan Kenapa Kamu Gak Perlu Sempurna untuk Jadi Pasangan yang Baikpexels.com/vjapratama

Pasti, karena nyali orang yang ingin mendekat sudah terlanjur ciut melihat dirimu yang sekarang. Apalagi kalau kamu masih ingin menjadi yang lebih baik dari sekarang, pasti akan makin menyulitkan kamu untuk mencari pasangan hidup.

Sejatinya boleh sukses, menawan, baik, dan berprestasi, tapi kamu harus menunjukkan sisi lemahmu juga agar dia yang ingin mendekat bisa masuk. Selain itu, berusahalah untuk menutupi kelemahanmu dengan kelebihan yang dia miliki.

Baca Juga: 7 Tanda Hubunganmu dalam Masalah Besar yang Fatal, Hati-hati!

3. Merasa kalau dirimu paling benar

dm-player
5 Alasan Kenapa Kamu Gak Perlu Sempurna untuk Jadi Pasangan yang Baikpexels.com/Athena

Ketika merasa dirimu berhasil mencapai kata sempurna, kamu akan menjadi sosok pasangan bebal, yang menganggap diri paling benar dibandingkan semua orang. Padahal, bisa jadi yang kamu lakukan justru banyak salahnya dan membuat orang lain kesal, termasuk pasangan. Kalau seperti ini, kamu sudah gagal menjadi pasangan yang baik.

Gak perlu menjadi orang sempurna, kamu cukup menjadi diri sendiri yang selalu mengedepankan kebaikan. Makanya, kamu sudah bisa dikatakan pasangan yang baik.

4. Gak bisa bebas berekspresi

5 Alasan Kenapa Kamu Gak Perlu Sempurna untuk Jadi Pasangan yang Baikpexels.com/cottonbro

Semakin kamu berusaha menjadi orang yang sempurna, semakin kaku pula hidupmu. Kenapa? Itu karena kamu ingin semuanya berjalan sesuai naskah layaknya cerita yang ada di film sehingga akhirnya bisa selalu bahagia. Kamu mengekang pasangan untuk berbuat ini dan itu sehingga membuat dia semakin tertekan.

Padahal, dengan mengesampingkan kesempurnaan, kamu bisa merasa lebih hidup karena kamu bebas berekspresi, begitu pula pasangan. Ini saja sudah cukup untuk membuktikan kalau kamu adalah pasangan yang baik.

5. Ada orang yang bisa menerima kamu apa adanya

5 Alasan Kenapa Kamu Gak Perlu Sempurna untuk Jadi Pasangan yang Baikpexels.com/Olya Kobruseva

Sejatinya, kamu gak perlu jadi sosok yang sempurna untuk menyihir lawan jenis. Sebab, dirimu yang sekarang ini saja sudah berhasil membuat mereka terpukau. Dia mau menerima dirimu apa adanya dan mengabaikan segala kekurangan kamu. Sebab, dia percaya kalau di dalam dirimu terdapat kelebihan yang dia cari.

Tugasmu bukan mencari cara untuk sempurna, tapi mencari cara agar bisa mencintai diri sendiri apa adanya. Jadi, kamu bisa ikut mencintai dia apa adanya juga.

Daripada mencari kesempurnaan, lebih baik cari cara agar kamu bisa memperbaiki diri menjadi lebih baik sehingga kamu dan dia bisa merajut tali asmara yang lebih sehat.

Baca Juga: 5 Alasan Kamu Gak Boleh Meninggalkan Pasangan yang Belum Dewasa

Louisa Gabe Photo Verified Writer Louisa Gabe

Living extraordinary

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya