5 Tips Menghadapi Pasangan yang Insecure dengan Prestasimu
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menjalani hidup di dunia memang hanya sekali dan tidak dapat diulangi. Maka dari itu, kita harus selalu semangat untuk mengejar sesuatu yang kita impikan. Pendidikan dan karier adalah dua hal yang harus selalu kita perjuangkan agar sampai pada puncak prestasi.
Namun, bagaimana jika prestasi yang kamu raih justru menjadi bumerang dalam hubungan percintaanmu? Di mana pasangan merasa insecure dengan pencapaian yang kamu miliki. Berikut adalah tips dalam menghadapi situasi ini.
1. Identifikasi masalah yang sebenarnya
Meski menghadapi peristiwa yang sama, respon yang diberikan tiap orang bisa saja berbeda, hal ini tergantung masing-masing individu. Ada orang yang senang dan bangga melihat pasangannya sukses dalam berkarier. Sebaliknya, orang bisa saja merasa insecure dengan prestasi pasangannya.
Jika pasanganmu termasuk golongan orang yang insecure, lebih baik identifikasi masalah yang sebenarnya. Bisa saja ia memiliki self esteem yang rendah sehingga merasa rendah diri di depanmu. Atau dia memiliki masa lalu yang gak menyenangkan. Yang jelas, prestasimu bukan sebuah masalah dan kamu tak perlu merasa bersalah atas hasil dari kerja kerasmu selama ini.
2. Beri dia dukungan
Pasangan diibaratkan sebagai satu tim yang harus selalu kompak, bukan lawan yang harus saling mengalahkan satu sama lain. Prestasimu adalah kebanggaan bagi pasangan, begitu pun sebaliknya. Jika kamu mengalami kesulitan, sudah seharusnya dia memberikan bantuan.
Jika kamu memiliki pencapaian yang lebih tinggi, beri dia dukungan. Hal ini dilakukan agar pasangan merasa dihargai dan diperhatikan. Jangan meremehkan pencapaiannya, alih-alih termotivasi, hal ini justru bisa menghilangkan kepercayaan diri pasangan.
Baca Juga: 5 Hal yang Bisa Terjadi saat Cinta Pasangan Memudar, Gak Humoris Lagi!
3. Ciptakan quality time
Editor’s picks
Jika pasanganmu adalah orang yang tertutup, akan sulit baginya untuk berterus terang tentang apa yang sedang ia rasakan. Mungkin dia memutuskan untuk menyimpan semuanya sendiri, termasuk perasaan insecure-nya selama ini. Sayangnya, hal ini akan berakibat buruk bagi hubungan.
Perasaan yang tidak diucapkan bisa saja mempengaruhi perilakunya. Misalnya, tiba-tiba dia menjadi pendiam dan kurang antusias menanggapi ucapanmu. Jika kamu menemukan tanda-tanda ini, luangkan waktu beberapa saat untuk mengajaknya bicara berdua. Dengan quality time, kamu bisa meminta dia untuk mengungkapkan isi hatinya.
4. Hati-hati dengan manipulasi
Manipulasi emosional merupakan hal yang kerap terjadi pada sebuah hubungan relationship. Misalnya, seseorang yang merasa insecure dengan pencapaian pasangannya akan menjadikan hal tersebut sebagai senjata untuk menyerang psikologi pasangannya. Akibatnya, pasangan akan merasa bimbang dan mempertanyakan diri sendiri, apakah selama ini ia memang penyebab dari masalah dalam hubungannya.
Jika kamu mengalami hal tersebut, mungkin saat ini kamu sedang berada pada hubungan yang toksik. Hal yang harus diingat adalah menjadi seorang yang berprestasi bukan merupakan sumber keretakan hubungan dan jangan sampai kamu menjadi korban manipulasi pasangan.
5. Ajak dia untuk maju bersama
Dengan pencapaian yang telah kamu raih, pastinya kamu memiliki pengalaman dan pengetahuan yang lebih luas. Manfaatkan kemampuanmu untuk membantu orang lain di sekitar, terutama pasanganmu sendiri.
Daripada membiarkannya untuk diliputi rasa tidak percaya diri, lebih baik ajak dia untuk maju bersama. Dengan begini, pasangan akan semakin termotivasi untuk berkembang dan kamu menjadi orang yang berjasa dalam proses pendewasaan hidupnya.
Demikian adalah lima tips yang dapat kamu lakukan untuk mengatasi rasa insecure pasangan. Pada intinya, menjadi seseorang yang berprestasi adalah sesuatu yang membanggakan. Akan lebih baik lagi jika kamu bisa memanfaatkannya untuk sesama.
Baca Juga: 5 Tanda Kamu dan Pasangan Saling Tulus Mengasihi, Pertahankan!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.