6 Alasan Harus Tetap Menjaga Sikap pada Mertua, Akur Lebih Baik

#IDNTimesLife Sebisa mungkin anggap seperti orangtua sendiri

Hubungan antara menantu dengan mertua memang kerap menjadi momok dalam rumah tangga. Meski begitu, gak sedikit juga yang bisa tetap harmonis dengan mertua. Tentu ini gak bisa dipandang sebagai keberuntungan semata, memiliki mertua yang sangat pengertian.

Dari pihak menantu pun perlu usaha lebih agar hubungan dengan mertua selalu terjaga. Sekalipun gak mudah untuk beradaptasi dengan 'orangtua baru', kita harus tetap menjaga sikap pada mereka. Berikut enam alasannya.

1. Bagaimanapun, mereka orangtua pasangan kita

6 Alasan Harus Tetap Menjaga Sikap pada Mertua, Akur Lebih BaikIlustrasi wanita bersedih (unsplash.com/color0911)

Sama seperti kita yang ingin orangtua kita dihormati dan diperlakukan dengan baik, pasangan kita juga mengharapkan hal itu dari diri kita. Maka, apa pun alasan kita bersikap kurang baik pada mertua akan tetap melukainya.

Kita memang pasangannya, orang yang dicintainya. Namun puluhan tahun dia dibesarkan oleh kedua orangtuanya. Sekali, dua kali kita gak bersikap baik dengan mertua, dia mungkin masih bisa mencoba memahami dan mengalah.

Akan tetapi jika terus begitu sedangkan alasan kita gak kuat, tentu dia juga akan merasa gak terima. Dia juga punya kewajiban untuk menjaga kehormatan orangtuanya. Sesuatu yang juga akan kita lakukan pada orangtua sendiri, kan?

2. Mau dengan anaknya, harus mau juga dengan orangtuanya

6 Alasan Harus Tetap Menjaga Sikap pada Mertua, Akur Lebih BaikIlustrasi pasangan muda (unsplash.com/gadm1419)

Inilah yang membuat pernikahan gak pernah sesederhana kita saling mencintai dengan pasangan. Kita juga harus siap menerima pasangan sepaket dengan keluarga besarnya, terlebih orangtuanya. Kita gak bisa seperti hendak memutuskan hubungan antara pasangan kita dengan orangtuanya.

Mau posisi kita sebagai suami sekalipun, gak boleh menekan pasangan untuk lebih berpihak pada kita ketimbang pada orangtuanya. Jika ini dilakukan, dia akan merasa dicabut dari akarnya atau asal-usulnya. Dia harus tetap berdiri di tengah dan sebagai pasangan yang baik, kita gak boleh mempersulit posisinya.

3. Kalau gak akur dengan mertua, anak bisa meniru sikap kita

6 Alasan Harus Tetap Menjaga Sikap pada Mertua, Akur Lebih BaikIlustrasi nenek dan cucunya (unsplash.com/minigirl)

Cukup dengan melihat sikap kita dan mendengar ucapan-ucapan kita yang kurang sopan pada mertua saja, anak sudah sangat bisa menirunya. Apalagi jika kita sengaja memprovokasi anak agar tidak dekat-dekat dengan kakek dan neneknya.

Anak yang masih sangat polos dan memiliki ketergantungan tinggi pada kita tentu akan mudah sekali menuruti kita. Apakah ini baik? Tentu saja gak. Kita mungkin akan merasakan kepuasan sesaat karena telah berhasil menggeser posisi mertua dari hati anak kita.

Namun yang perlu diingat, anak kita bisa menjadi tidak dekat dengan kakek dan neneknya sampai dia dewasa. Bahkan mungkin bertambah parah seiring waktu. Padahal dalam waktu yang begitu panjang, kita gak tahu apa saja yang akan terjadi. Mungkin saja dunia seperti terbalik dan kita menjadi sangat butuh kehadiran mertua.

dm-player

Baca Juga: 6 Sikap yang Langsung Bikin Calon Mertua Gak Respek padamu

4. Meski caranya mungkin kurang tepat, niat di balik sikap mereka tetap baik

6 Alasan Harus Tetap Menjaga Sikap pada Mertua, Akur Lebih BaikIlustrasi kakek dan cucu (unsplash.com/jonecohen)

Sikap mertua yang dirasa kurang tepat juga gak selalu karena mereka benar-benar salah kok. Bisa jadi cuma gak sama dengan cara kita sendiri dalam menyikapi sesuatu. Namun menurut mereka bahkan mungkin jika dinilai oleh orang lain, juga bukan sesuatu yang seratus persen salah.

Perbedaan persepsi tentang benar salahnya sikap mertua ini sangat mungkin dipengaruhi oleh perbedaan pengetahuan, pengalaman, dan zaman. Namun di balik sikap itu, niat mereka tetap saja baik. Ini yang perlu kita yakini untuk meredam kekesalan pada sikap mertua yang dirasa gak tepat.

5. Begitu banyak hal bisa kita pelajari dari mereka

6 Alasan Harus Tetap Menjaga Sikap pada Mertua, Akur Lebih BaikIlustrasi orangtua (unsplash.com/labunsky)

Sebanyak apa pun ilmu yang kita pelajari di bangku sekolah dan kuliah, secara pengalaman hidup, kita tetap kalah dari orang-orang yang lebih tua. Termasuk mertua yang sesenior orangtua kita sendiri. Jadi, mau gak mau sudah seharusnya kita sedikit merendah di hadapan mereka.

Jika kita bisa melakukan ini, kita akan banyak belajar sekali dari pengalaman mereka. Misalnya, bagaimana cara mempertahankan perkawinan sampai usia senja dan hanya maut yang memisahkan. Juga cara mengasuh anak dengan segala kerepotannya serta menjaga keuangan keluarga.

6. Kalau ada apa-apa dengan keluarga kecil kita, mereka yang paling mungkin membantu

6 Alasan Harus Tetap Menjaga Sikap pada Mertua, Akur Lebih BaikIlustrasi mertua dan menantu (unsplash.com/lgnwvr)

Ini yang paling sering kita lupakan saat bersikap terlalu kaku atau keras pada mertua. Padahal dengan usia perkawinan yang masih muda, bahtera perkawinan kita masih mudah goyah. Entah karena masalah keuangan, emosi masing-masing, atau adaptasi dengan tugas baru menjadi orangtua.

Di titik ini, masih memiliki orangtua baik kandung maupun mertua haruslah amat disyukuri. Selain kita jadi punya tempat bertanya bila bingung akan sesuatu, jika kita butuh bantuan pasti mereka menjadi yang pertama bisa menolong. 

Contoh simpel saja, saat istri hendak melahirkan anak kedua padahal anak pertama masih balita. Tidak mungkin anak ditinggal sendirian di rumah. Padahal belum tentu kita punya asisten rumah tangga. Dengan bantuan mertua menjaga anak pertama, sebagai suami kita jadi bisa mendampingi istri bersalin.

Tentu saja mungkin ada sikap mertua yang kurang kita sukai. Namun sebagai yang lebih muda, kita tetap perlu lebih menahan diri. Jika kita bisa menganggap mertua seperti orangtua sendiri, keharmonisan keluarga tentu akan lebih mudah diwujudkan.

Baca Juga: 5 Cara Meyakinkan Calon Mertua Kamu Layak jadi Menantunya

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

Berita Terkini Lainnya