5 Alasan Pasangan Diam Saja saat Kamu Sedang Marah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ketika kamu marah-marah pada pasangan tentang sesuatu, perasaanmu biasanya akan terbelah menjadi dua. Satu sisi, kamu ingin dia tidak banyak melakukan perlawanan atau membantah. Di sisi lain kalau pasanganmu diam saja, kamu juga pasti makin kesal.
Kamu ingin dia mengatakan sesuatu, bahkan mungkin mencoba mendebatmu. Ini supaya kamu memiliki kesempatan untuk makin menunjukkan letak kesalahan-kesalahannya. Namun, ada alasan mengapa dia memilih diam saja. Kira-kira kenapa, ya?
1. Sudah capek mendengarkan apalagi menanggapi omelanmu
Kamu marah-marah bukan cuma kali ini. Memang sifatmu seperti itu, mudah sekali marah termasuk untuk hal-hal sepele yang sebenarnya tak perlu dipersoalkan. Dahulu, dia yang belum lama mengenalmu masih terpancing buat menanggapi ekspresi kekesalanmu.
Kadang ia memintamu bersabar atau justru mendukung kemarahanmu saat dia berpikir penyebabnya masuk akal. Akan tetapi, lama-kelamaan ia capek juga dengan emosimu yang mudah tersulut. Daripada emosinya ikut terkuras, lebih baik dia diam saja.
2. Malu dengan orang lain di sekitar kalian
Apabila kemarahanmu kerap meledak di berbagai tempat, besar kemungkinan dia malu dengan tingkahmu. Ia juga khawatir kalau-kalau tanggapannya atas kemarahanmu justru bikin kamu tambah emosi.
Alhasil, tak jarang ia menyingkir darimu jika kamu sudah mulai marah-marah. Mending bersikap cuek pada kamu daripada merasa malu pada orang-orang di sekitar kalian. Dia berharap, kamu dapat menangkap kode diamnya dan mampu lebih menahan diri.
Baca Juga: 5 Sebab Teman jadi Baper saat Diajak Bercanda, Sampai Marah-marah
3. Kemarahanmu selalu diikuti tangis, dia ingin kamu tenang dulu
Editor’s picks
Terutama buat cowok, menghadapi cewek yang sedang menangis kerap menjadi situasi yang sangat sulit baginya. Dia bingung harus berbuat apa dan takut salah bereaksi sedikit saja justru membuat tangismu makin hebat.
Diamnya pasangan sebenarnya untuk memberimu waktu buat menenangkan diri. Apabila tangismu telah berhenti, nanti dia pasti bicara. Semoga kamu gak kembali marah-marah sambil menangis, ya!
4. Tuduhanmu benar dan dia sulit mengelak
Kemarahanmu tentunya tidak semata-mata disebabkan oleh sifatmu yang uring-uringan. Barangkali memang ada hal-hal dari pasangan yang membuatmu kesal. Misalnya, kamu mencurigainya punya kedekatan khusus dengan teman kantor.
Jika dia diam saja dan sama sekali tak menjawab kemarahanmu, tuduhanmu barangkali benar. Akan tetapi, kemungkinan ini jangan bikin kamu tambah kalap, ya. Cobalah menenangkan diri bahkan bila dia memang tak sesetia harapanmu.
5. Perkataanmu terlalu menyakitinya
Saking kasar atau pedasnya perkataanmu, dia sampai terkaget-kaget. Ia tak menyangka kamu mampu berkata seperti itu padanya ketika marah. Keterkejutan ini membuatnya sulit merespons ucapan-ucapanmu.
Ke depan, kamu harus belajar buat menahan diri dari berkata-kata kasar atau menyakiti hati pasangan sendiri. Bagaimanapun, kamu tak bisa menelan kembali ucapanmu. Jangan sedikit-sedikit kamu marah sampai mengatakan hal-hal yang tidak pantas, minta maaf, lalu mengulanginya lagi.
Suka marah-marah oleh sebab yang sepele tentu membuat pasangan maupun orang-orang di sekitarmu tak nyaman. Akan tetapi sekalipun ada sebabnya, kontrol emosi tetap diperlukan. Jangan sering bikin pasanganmu tertekan dengan kemarahan yang tidak jelas.
Baca Juga: 5 Dampak Negatif Ini Muncul jika Kamu Gampang Curiga pada Pasangan
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.