5 Alasan Pasangan Tak Mampu Menerima Masa Lalumu
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semua orang pasti ingin sekelam apa pun masa lalunya dapat diterima oleh pasangan. Ini membuat mereka tenang dan tidak merasa selamanya dihakimi atau dipandang miring karena masa lalu tersebut. Sayangnya, keinginan sewajar ini tidak selalu terwujud.
Apakah saat ini kamu juga sedang bergulat dengan penolakan pasangan atas masa lalumu yang kurang baik? Sekeras apa pun kamu berusaha menjelaskan situasi saat itu kepadanya, ia tetap sulit menerimanya. Salah satu alasannya barangkali ada di bawah ini. Ayo pahami agar kamu tak lagi banyak berharap padanya dan siap menghadapi kemungkinan terpahit terkait kelanjutan hubungan kalian.
Baca Juga: 5 Alasan Waktu Gak Selalu Mampu Jadi Penyembuh Luka Masa Lalumu
1. Terlalu kaget karena kamu tidak jujur sejak awal hubungan
Bukan isi cerita masa lalumu yang membuatnya terpukul, melainkan waktunya. Dia tidak habis pikir tentang mengapa kamu baru menceritakannya sekarang. Padahal, kalian sudah lama mengenal bahkan menjalin hubungan asmara. Ini membuat dia merasa kamu tidak sepenuhnya mempercayainya.
Jika masa lalu sepenting itu saja tak segera kamu bagi dengannya, dia waswas kamu sesungguhnya menyembunyikan lebih banyak hal darinya. Ia tidak siap menerima 'kejutan-kejutan' lain darimu di masa mendatang.
2. Masa lalumu amat berbeda dari nilai-nilai hidup yang dianutnya
Nilai-nilai hidup memang biasanya dipegang orang dengan sangat kuat. Pelanggaran atas nilai-nilai tersebut baik oleh dirinya maupun orang lain menjadi sesuatu yang sukar dimaafkan. Hal yang sama pun berlaku ketika masa lalumu bertentangan dengan nilai-nilai hidup yang dipegangnya.
Dia menggunakan nilai-nilai tersebut untuk menghakimi dirimu atau tindakanmu di masa lalu. Ia berfokus pada kesalahanmu di masa silam, bukan melihat fakta bahwa sekarang kamu telah berubah dan perbuatanmu selaras dengan nilai-nilai hidupnya.
Baca Juga: 5 Alasan Seorang Cowok Mau Menerima Perbedaan Pasangan Mereka
Editor’s picks
3. Khawatir masa lalu itu memberi pengaruh negatif yang permanen dalam dirimu
Makin buruk masa lalumu, makin besar kecemasannya. Ia membayangkan kamu seperti adonan kue yang terbentuk sesuai dengan cetakannya. Bila adonan tersebut telah dicetak kemudian dipanggang, keluar dari oven bentuknya pasti sama dengan cetakan awalnya.
Sebesar apa pun perubahan yang sudah kamu tunjukkan sekarang, ia takut semua itu hanyalah yang tampak di permukaan. Buruknya masa lalu dikhawatirkannya tetap berakibat negatif padamu sampai kapan pun. Apabila dia membiarkan kamu terus ada dalam kehidupannya, ia waswas ini sama seperti membesarkan nyala api atau anakan hewan buas yang kelak dapat membahayakan dirinya.
4. Dia sebenarnya bisa menerima masa lalumu, tetapi tidak dengan keluarganya
Bila begini keadaannya, baik kamu maupun dirinya akan sama-sama menelan kepedihan. Ia sebetulnya tidak mempermasalahkan masa lalumu yang buruk. Dia bertekad buat membangun masa depan bersamamu dan meninggalkan masa lalu tersebut jauh di belakang.
Hanya saja, keluarganya yang juga mengetahui masa lalumu yang kurang baik tidak mampu menerimanya. Bagi mereka, masa lalumu merupakan aib besar yang akan mencoreng kehormatan keluarga. Penolakan keras dari keluarga membuat pasanganmu bingung dan akhirnya menyerah pada kehendak mereka.
5. Ada orang lain yang masa lalunya dianggap lebih 'bersih' ketimbang kamu
Seandainya tidak ada orang lain yang dapat dibandingkan dengan kamu, barangkali ia masih akan tetap mempertahankan hubungan kalian dengan belajar menerima masa lalumu. Sayangnya, diam-diam kamu punya pesaing, nih. Saingan yang coba mengambil tempat di hati pasanganmu.
Dan pasanganmu tak lebih dari manusia biasa yang berusaha mencari orang 'terbaik' untuk kehidupannya sampai jauh ke masa depan. Penilaiannya yang menyimpulkan masa lalu seseorang lebih 'bersih' daripada masa lalumu bikin dia ingin mengganti kamu dengan orang tersebut.
Ketidak mampuan pasangan menerima masa lalumu memang terasa menyakitkan. Kamu barangkali sampai berpikir sudah salah melabuhkan hati. Ia ternyata tidak mampu menerima dirimu seutuhnya, lengkap masa lalumu yang kurang baik.
Apa boleh buat? Kembalikan saja keputusannya pada dia tanpa mengurangi ketegasanmu. Katakan bahwa kamu ingin diterima seperti apa adanya dirimu. Kalau dia tetap ingin menjadi pasanganmu, ia tak boleh sekali pun mempermasalahkan masa lalu itu di kemudian hari. Namun apabila ini terlalu sulit untuknya, sebaiknya kalian berpisah demi ketenangan batin masing-masing.
Baca Juga: 8 Pertimbangan Sebelum Menerima Seseorang sebagai Pasangan
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.