5 Sebab Mencintai dan Dicintai Bukan Perkara Mudah Buat Sebagian Orang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bagi banyak orang mengira bahwa mencintai dan dicintai orang adalah hal mudah yang terjadi secara alami. Mereka tidak menyangkal rasa cinta yang timbul bahkan bergegas menunjukkannya pada orang yang dikasihi. Ketika mereka mendapatkan tempat di hati orang lain pun, dengan gembira mereka akan menikmatinya.
Akan tetapi untuk sebagian orang, mencintai dan dicintai bukanlah sesuatu yang sederhana. Mereka justru seperti bertarung dengan diri sendiri saban rasa cinta menyapa. Baik di pihak yang mencintai maupun dicintai, inilah dilema yang kerap mereka rasakan.
1. Ada rasa trauma yang membuat ragu akan ketulusan cinta
Semua akan berpamrih pada akhirnya. Inilah yang kerap dipikirkan oleh mereka yang masih harus belajar banyak tentang cinta. Sebuah pengalaman telah menorehkan rasa trauma dalam dirinya. Pengalaman yang menunjukkan bahwa cinta tak lebih dari sekedar transaksi.
Ada harga yang harus dibayar untuk rasa cinta. Makin tinggi harga yang mampu kita berikan, makan makin mudah perasaan orang lain ditaklukkan. Sebaliknya kalau kita tak punya apa-apa untuk ditawarkan, yang sempat dekat pun akan seketika menjauh.
2. Ada ego yang harus diredam agar dapat memberi perhatian pada orang yang dicintai
Hal pertama yang harus kita lakukan saat mencintai seseorang ialah mengikis ego pribadi. Sulit untuk kita dapat memberi kasih sayang, perhatian, sebagian dari diri dan hidup kita buat orang lain, jika masih memiliki ego yang tinggi.
Kita yang masih berfokus pada 'aku' akan kepayahan menjalankan perannya sebagai seorang kekasih. Kita mencintai tanpa mau berbagi. Menciptakan rasa perih dan lelah bagi sang kekasih karena kita hanya suka menerima bentuk-bentuk kasih sayangnya dan menolak berbuat serupa padanya.
Baca Juga: 6 Tanda Kamu Berlebihan dalam Mencintai Seseorang, Perbaiki Segera!
3. Ada ketakutan terlihat tidak sempurna
Editor’s picks
Ketika cinta bersambut maka kita harus siap menelanjangi diri. Kita tidak mungkin selamanya hanya menonjolkan kelebihan dan mengingkari sisi lemah diri di hadapan pujaan hati. Justru dia yang akan mengetahui setiap kekurangan kita, menyingkapnya seperti tangan menyibak tabir.
Ketika banyak orang merasa lega dengan hal ini karena berharap penerimaan penuh dari pasangannya, kita justru cemas. Seolah-olah tiada rasa percaya bahwa pasangan mampu bahkan tidak mempersoalkan beberapa kekurangan kita. Ketakutan bakal tampak tidak sempurna inilah yang selalu menciptakan jarak antara kita dengan orang yang dicintai.
4. Ada keyakinan bahwa menerima cinta sama dengan membuka pintu luka
Jika kita mencintai maka kita siap terluka, begitu kira-kira. Alasannya, cinta kerap meminta pengorbanan yang tidak sedikit. Cinta pun dapat berubah seiring waktu, dari semanis madu menjadi racun yang mematikan.
Ada kekhawatiran yang begitu besar bahwa cinta yang hari ini melambungkan hati kelak justru mengempaskan kita ke titik terendah dalam hidup. Kita takut dikecewakan oleh orang yang dicintai dan konon juga mencintai kita. Kita takut dibuat lemah tak berdaya oleh cinta yang tidak berakhir bahagia.
5. Waswas, cinta hanyalah tipuan
Ada ujaran yang menyebutkan kotoran kerbau pun akan terasa seperti cokelat ketika kita jatuh cinta. Juga bahwa cinta itu buta. Ini sebabnya kita waswas, jika cinta tak lebih dari rangkaian tipuan indra-indra.
Sehingga informasi yang kita proses dalam pikiran dan perasaan pun menjadi keliru. Lalu kita akan terjaga pada suatu hari dan mendapati kebenaran dari cinta yang pernah diagung-agungkan. Kita mungkin mencintai seseorang yang ternyata tak pantas untuk dicintai atau berkorban terlalu banyak demi dirinya.
Ketakutan-ketakutan di atas tidak muncul begitu saja. Biasanya terpupuk dari bagaimana kita dibesarkan dalam keluarga. Jika kita lahir dan tumbuh dalam kasih sayang yang sempurna dari orangtua yang saling mencintai, kita pun lebih mudah mencintai dan dicintai.
Namun apabila kita besar dalam keluarga yang gersang kasih sayang, segala tentang cinta hanya akan memicu tanda tanya. Sanggupkah kita mencintai dan dicintai dengan cara yang baik dan benar sehingga menjadi kekasih yang sempurna bagi seseorang?
Baca Juga: 5 Cara Membuat Pasangan Merasa Dicintai, Meski Sedang LDR
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.