Menjalin Hubungan dengan Orang yang Salah? Mungkin Ini Sebabnya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat hubungan telah lama terjalin dan cenderung berjalan baik-baik saja bahkan makin kompak, tentu menyenangkan ya? Tetapi bagaimana jika waktu berlalu dan kamu justru tertekan serta menyesali hubungan kalian? Kamu merasa telah membangun komitmen dengan orang yang salah dan berpikir seandainya saja waktu bisa diputar kembali.
Makin rumit karena kamu bahkan gak terlalu memahami letak masalahnya. Kamu cuma merasa gak ada kecocokan lagi dengannya. Biar kamu bisa sampai pada solusinya, yuk coba kenali terlebih dahulu kemungkinan penyebabnya:
1. Kalian belum cukup saling mengenal sebelum memutuskan membina hubungan
Proses saling mengenal memang penting sebelum kita memutuskan menjalin hubungan dengan seseorang. Gak cukup nama, alamat, dan latar belakangnya melainkan terutama sifat-sifatnya. Pada derajat tertentu, karakter yang berbeda bisa menjadi penyeimbang. Namun jika terlalu berlainan, juga bisa menjadi sumber masalah di kemudian hari.
2. Kamu menaruh harapan yang terlalu tinggi padanya
Gak mungkin juga sama sekali gak menaruh harapan pada pasangan. Kalau hubungan sedatar itu, tentu gak bikin kita tertarik untuk menjalaninya. Namun pastikan harapanmu padanya gak terlalu muluk.
Ingat, dia manusia biasa yang gak bisa memenuhi semua harapanmu. Makin masuk akal harapan yang kamu kembangkan dalam hubungan, makin baik untuk kalian berdua. Dia gak terbebani, kamu gak terancam kecewa.
3. Kamu berpikir kebersamaan kalian akan menjadi kesempurnaan
Editor’s picks
Bahwa masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan, bukan berarti jika kalian bersatu tak akan ada lagi ketidaksempurnaan. Semuanya menjadi serba cocok dan memuaskan. Seolah-olah kelebihanmu otomatis menutupi kekurangannya, demikian pula kelebihannya menutupi kekuranganmu.
Tetap akan ada celah dalam hubungan kalian. Juga hubungan siapa pun. Itu adalah hal-hal yang terasa kurang ideal tetapi harus tetap bisa diterima karena bukan sesuatu yang fatal. Jika sedikit-sedikit harus berakhir, sebaiknya kita hidup melajang saja.
4. Kamu terlalu mudah percaya akan janji-janji manisnya di awal
Janji-janjinya setinggi langit ditambah kamu kurang mengenalnya seperti pada poin pertama, membuatmu gak bisa meraba apakah dia bersungguh-sungguh atau hanya berbual. Pelajaran pentingnya, kamu memang gak bisa memberikan kepercayaan pada seseorang hanya berlandaskan ucapannya. Makin banyak dan manis janji seseorang, kemungkinan besar gak akan pernah menjadi nyata.
5. Adakah orang lain yang memikat hatimu?
Pertanyaan ini mungkin terasa sangat menohokmu. Tetapi sebaik apa pun pasanganmu, jika diam-diam ada cinta yang lain dalam hatimu, kamu akan tetap merasa dia bukan lagi orang yang tepat untuk dicintai. Hati-hati, jangan sampai rasa suka sesaat membawamu pada keputusan yang keliru.
Usia hubungan kalian mungkin hanya membuatmu merasa jenuh dan seseorang yang baru tampak seperti penyegaran. Namun bukan berarti hidupmu akan benar-benar menjadi lebih baik jika kamu mengakhiri hubungan dengan pasanganmu dan menggantinya dengan orang lain.
Membina hubungan memang gak semudah membalikkan telapak tangan. Banyak godaan dan tantangannya. Bicarakan semua yang perlu dibicarakan dengan pasanganmu. Gak jarang masalah yang tampak begitu besar dalam suatu hubungan bisa diselesaikan cukup dengan memperbaiki komunikasi. Jangan lekas menyerah, semoga langgeng dan makin bahagia!
Baca Juga: Jarang Disadari, 5 Sikap Ini Ternyata Termasuk dalam Toxic Positivity
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.