5 Pendapat tentang Perselingkuhan yang Rentan Bikin Kamu Gak Setia
ilustrasi selingkuh (pexels.com/Konstantin Mishchenko)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sudah pernah diselingkuhi oleh pasangan? Syukurlah kalau kamu belum pernah mengalaminya. Kamu jadi terhindar dari luka yang amat sukar disembuhkan.
Namun, ketiadaan pengalaman jadi korban perselingkuhan jangan sampai membuatmu meremehkan isu yang satu ini. Tidak ada hubungan yang tetap berjalan baik-baik saja bila isu perselingkuhan telah berembus.
Kamu harus belajar setia sejak sekarang. Hindari punya pendapat yang cenderung menerima terjadinya perselingkuhan. Nanti ini menjadi pembenaran buat kamu melakukannya. Misalnya saja lima pendapat di bawah ini.
1. Tidak masalah sejauh belum menikah
ilustrasi pasangan (pexels.com/Shvets Anna)Perselingkuhan yang terjadi dalam pernikahan memang sangat fatal. Apabila pernikahan hancur, keluarga besar akan malu dan anak-anak ikut menjadi korbannya. Namun, bukan artinya doyan selingkuh selama masih pacaran dibolehkan.
Lukanya tetap sama. Lagi pula, siapa yang mau menikah dengan tukang selingkuh? Sekalipun kamu berjanji bakal setia setelah menikah dengan pacarmu, dia tak akan percaya dan memilih buat putus saja darimu.
2. Selama tak ketahuan, kenapa tidak?
ilustrasi pasangan (pexels.com/Victoria Emerson)Tidak ada bangkai yang baunya dapat selamanya ditutupi. Perselingkuhan yang terjadi cepat atau lambat niscaya terkuak juga. Jadi, jangan berpikir perbuatan serong ini akan selamanya aman.
Saat perselingkuhan itu terkuak, pasanganmu belum tentu mau memaafkan. Kamu tidak bisa lagi kembali padanya. Oleh karena itu, berpikirlah seribu kali sebelum memutuskan buat menduakan dirinya.
Baca Juga: 5 Dampak Perselingkuhan yang Patut Diketahui, Pelaku Paling Rugi?
3. Cuma pindah ke lain body kok, bukan lain hati
Editor’s picks
ilustrasi pasangan (pexels.com/Evgeniy Volivach)Dengan berpikir seperti ini, kamu mungkin berharap pasangan masih menilaimu sebagai sosok yang setia. Toh, hatimu tetap buat dia. Kamu cuma butuh "selingan" berupa kekasih simpanan yang fisiknya lebih menarik daripada pasangan resmi.
Tidak peduli hatimu akan diberikan pada siapa, pasangan resmimu hanya akan merasa sangat jijik padamu. Mata dan nafsumu seolah-olah tidak tersambung dengan hati dan akal sehat. Hawa nafsu telah mengalahkanmu.
4. Selingkuh merupakan hal yang biasa dalam hubungan
ilustrasi pasangan (pexels.com/Gift Habeshaw)Jangan jadikan diri sendiri sebagai cermin dari dunia. Kamu hanyalah seseorang yang berpendapat perselingkuhan lumrah dilakukan. Nyatanya, sesuatu yang wajar bagimu boleh jadi amat dibenci dan dihindari oleh pasangan lainnya.
Kamu menganggap lebay orang yang sakit hati akibat pasangannya berselingkuh. Namun, bila kelak kamu mengalaminya sendiri, barulah dirimu tahu seperti apa rasanya. Kamu pasti bisa menjadi pasangan yang setia dan membangun hubungan bebas perselingkuhan.
5. Setia pada satu pasangan merupakan kerugian
ilustrasi pasangan (pexels.com/Inga Seliverstova)Dia yang lebih muda serta cantik atau tampan dari pasanganmu banyak sekali. Kamu jadi berpikir rugi amat apabila dirimu hanya bersetia pada satu orang yang terus menua. Menurutmu, manusiawi kalau kamu jatuh hati pada seseorang yang lebih menarik ketimbang pasangan saat ini.
Kamu merasa rugi jika menjalin asmara cuma dengan satu orang. Silakan saja berpendapat seperti ini bila kamu telah benar-benar siap dengan risikonya. Pasanganmu tentu tak akan tinggal diam melihat kamu berselingkuh.
Pendapat-pendapat di atas menunjukkan sikapmu yang longgar bahkan cenderung membenarkan perilaku berselingkuh. Kalau sudah begini, sangat mungkin suatu ketika kamu sungguh-sungguh melakukan perselingkuhan.
Ralat pendapatmu menjadi setia adalah harga mati dalam hubungan. Jika kamu telah berkomitmen dengan seseorang, baik dalam ikatan pernikahan maupun baru berpacaran, selingkuh merupakan perbuatan terlarang dan tak termaafkan.
Baca Juga: 5 Cara Menghadapi Perselingkuhan, saat Perceraian Bukan Jadi Pilihan
Marliana Kuswanti
Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Berita Terkini Lainnya
