Perhatikan 5 Hal Ini Saat Memberi Istri Jatah Belanja, Jangan Pelit!

Pencari nafkah tunggal kudu paham

Sebagai satu-satunya pencari nafkah dalam keluarga, ada suami yang menyerahkan seluruh penghasilannya pada istri. Dengan begini, istri sepenuhnya mengatur keuangan keluarga. 

Namun ada pula suami yang hanya memberikan jatah belanja pada istri, baik mingguan maupun sekaligus untuk satu bulan. Keduanya bebas dipilih, tergantung kesepakatan bersama saja.

Akan tetapi, jika suami hendak memberikan jatah belanja pada istri, ada beberapa hal yang wajib diperhatikan. Agar suami tak salah hitung dan membuat istri menderita, ayo ikuti panduannya berikut ini!

1. Jangan menghitung sendiri jatah belanja, diskusikan juga dengan istri

Perhatikan 5 Hal Ini Saat Memberi Istri Jatah Belanja, Jangan Pelit!ilustrasi diskusi dengan pasangan (pexels.com/Mikhail Nilov)

Walaupun yang mencari nafkah untuk seluruh anggota keluarga ialah suami, istrilah yang akan pergi berbelanja setiap harinya. Maka sudah tentu istri paling mengetahui harga berbagai kebutuhan rumah tangga.

Apabila suami menetapkan jatah uang belanja secara sepihak, dikhawatirkan jumlahnya terlalu kecil. Suami harus menyadari kurangnya pengetahuannya tentang hal ini dan mau mengajak istri berdiskusi. 

2. Beri istri uang untuk berjaga-jaga jika ada kebutuhan mendesak

Perhatikan 5 Hal Ini Saat Memberi Istri Jatah Belanja, Jangan Pelit!ilustrasi keluarga kecil (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Sudah menjadi konsekuensi dari rumah tangga dengan satu pencari nafkah untuk selalu berbagi penghasilan. Kewajiban suami tak berhenti pada memberikan jatah belanja melainkan juga dana untuk pegangan istri ketika ia tidak di rumah.

Misalnya, saat suami masih di kantor, datang banyak tamu yang perlu dibelikan makan siang. Atau, terjadi korsleting listrik di rumah ketika suami sedang di luar kota. Bila istri sama sekali tak memegang uang lebih, dia pasti akan kebingungan.

Baca Juga: 5 Sikap Istri yang Sering Disalahartikan Suami, Lebih Peka yuk!

3. Terbuka soal total penghasilan dan sisanya akan digunakan untuk apa saja

Perhatikan 5 Hal Ini Saat Memberi Istri Jatah Belanja, Jangan Pelit!ilustrasi berbicara dengan pasangan (pexels.com/Ketut Subiyanto)
dm-player

Hanya karena suami menjadi satu-satunya pencari nafkah, jangan lantas merasa berhak menutupi penghasilannya dari istri. Keterbukaan soal keuangan menjadi amat penting agar istri dapat memahami kondisi suaminya bahkan membantu mengelola penghasilan tersebut.

Jangan malah suami seperti ketakutan istri bakal meminta lebih banyak uang. Jelaskan padanya bahwa sisa penghasilan itu masih harus dibagi untuk biaya transportasinya ke kantor, membayar berbagai cicilan, tabungan, asuransi, dan sebagainya.

4. Sesuaikan uang belanja apabila terjadi kenaikan harga berbagai kebutuhan

Perhatikan 5 Hal Ini Saat Memberi Istri Jatah Belanja, Jangan Pelit!ilustrasi suami istri di dapur (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Inilah pentingnya selalu melibatkan istri dalam menetapkan jatah belanja. Kalau suami tidak menambah jatah belanja padahal harga-harga kebutuhan terus merangkak naik, istri tentu kesulitan buat mencukupkan uang tersebut.

Daripada suami sendiri tidak puas dengan menu yang tersaji di meja, sebaiknya bersikaplah lebih fleksibel terkait jatah belanja. Harga berbagai kebutuhan sedang naik, jatah belanja juga ditambah secukupnya.

5. Kalau uangnya ada, beri istri jatah khusus buat dirinya sendiri

Perhatikan 5 Hal Ini Saat Memberi Istri Jatah Belanja, Jangan Pelit!ilustrasi memberi istri uang (pexels.com/Mikhail Nilov)

Penghasilan setiap orang memang berbeda-beda sehingga untuk yang satu ini tidak dapat dipukul rata. Untuk suami dengan penghasilan yang terbilang kecil, prioritasnya ialah seluruh anggota keluarga tetap bisa makan dan anak dapat bersekolah.

Sejauh dikomunikasikan dengan istri, istri yang baik pun pasti tak keberatan dengan kondisi ini. Akan tetapi apabila suami ada kelonggaran rezeki, gak usah menunggu istri minta jatah buat dirinya sendiri, ya!

Misalnya, untuk membeli kosmetik dan pakaian. Jangan sampai bila istri tampil lusuh, suami protes keras. Namun, ia juga tak memberikan uang lebih buat kebutuhan pribadi istrinya.

Makin ke sini, rumah tangga dengan satu pencari nafkah saja memang makin berat bebannya. Namun jika ini telah menjadi keputusan bersama, suami harus punya komitmen kuat untuk mencukupi kebutuhan keluarga selagi istri juga belajar mengurangi tuntutan.

Dengan suami ikhlas menjalankan perannya sebagai pencari nafkah serta memperhatikan kelima hal di atas, semoga istri tetap merasa puas dengan jatah belanja yang diberikan. Untuk para suami, semangat terus dalam mencari cuannya, ya!

Baca Juga: 8 Pertanyaan Wajib Sebelum Menikah untuk Calon Suami

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Tania Stephanie

Berita Terkini Lainnya