6 Sebab Dia Seenaknya Mutusin Kamu, Gak Usah Ditangisi!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kamu sebenarnya tahu bahwa hubungan asmara bisa kapan saja berakhir. Jangankan pacaran, pernikahan pun tidak bebas dari kemungkinan perpisahan. Namun kalaupun hubungan kalian harus berakhir, dirimu berharap caranya dalam mengakhiri harus baik-baik.
Bukan semaunya sendiri seakan-akan di antara kalian tidak pernah ada segala bentuk keromantisan. Kamu ingin ada percakapan yang serius dulu dan secara langsung. Bukan tahu-tahu dia memutuskan hubungan dan hanya menyampaikannya lewat chat atau meminta orang lain mengatakannya padamu.
Dengan perlakuannya yang seperti tidak menjaga perasaanmu, tentu kamu merasa sakit hati. Akan tetapi, cowok atau cewek yang berbuat seperti ini gak layak mendapatkan air matamu. Jangan menangisi kepergiannya. Ada beberapa sebab dia seenaknya mutusin kamu dan tega melakukan hal itu. Baca selengkapnya di artikel ini, ya!
1. Sejak awal gak ada cinta yang kuat di hatinya
Kamu barangkali cinta mati ke dia. Sayangnya, belum tentu ia merasakan hal yang sama padamu. Meski dia menerima cintamu atau bahkan menjadi yang pertama menyatakan cinta, itu gak menjamin perasaannya sekuat perasaanmu.
Ada orang yang memang mudah bilang cinta walau sebenarnya dia gak cinta-cinta amat. Sebaliknya, ada pula orang yang lama dalam menembak sekalipun rasa cintanya di hati amat besar. Bukan tentang kecepatan menyatakan cinta yang akan menentukan hubungan kalian selanjutnya, melainkan seberapa kuat akar perasaanmu padanya serta sebaliknya.
Bila cintanya padamu ternyata lemah, cuma soal waktu untuknya mengakhiri hubungan dengan cara-cara yang gak respek padamu. Jika sejak awal cintanya padamu besar, meski hubungan harus berakhir, ia pasti tetap menyampaikan keputusannya dengan hati-hati. Sekarang cintanya padamu telah surut, tetapi dia masih punya rasa gak tega untuk membuatmu lebih sakit dengan cara mutusin yang seenaknya.
2. Terlalu percaya diri bakal mudah memperoleh penggantimu
Apakah kamu berpacaran dengan orang yang sangat percaya diri akan pesonanya? Seperti dia merasa menarik sekali dari segi fisik atau ia membanggakan kekayaannya. Dapat pula dia punya talenta yang begitu besar dan berpikir itu membuatnya pantas digilai banyak orang.
Orang yang memandang dirinya terlalu tinggi memiliki kecenderungan untuk berpikir bahwa kehilangan pasangan adalah hal yang sepele. Ia begitu percaya diri dan yakin putus darimu malah akan mempertemukannya dengan banyak lawan jenis yang lebih berkualitas. Dia berpikir masih banyak orang yang mengantre buat menjadi kekasihnya.
Orang bertipe begini sebaiknya jangan terlalu diberi hati atau kamu bakal tambah sakit hati. Saat dirimu mencoba menahannya supaya tidak pergi, ia tambah berbual tentang kemampuannya memperoleh penggantimu dengan cepat. Kamu hanya perlu melepasnya dan biarkan dia jungkir balik membuktikan perkataannya.
3. Karakternya memang suka menyepelekan orang
Individu yang kasar pada orang lain akhirnya akan kasar juga pada pasangannya. Demikian pula dia yang suka meremehkan orang pasti ujung-ujungnya menyepelekanmu dan hubungan kalian. Ini lantaran setiap orang sulit membagi-bagi sifatnya dan hanya menujukannya pada orang tertentu.
Sifat asli itu solid. Artinya, pada siapa pun pasti sifat asli akan muncul. Kalau dulu seseorang tampak amat baik padamu, boleh jadi itu cuma disebabkan cintanya sedang besar-besarnya. Dapat pula ia sengaja mengerem sifat aslinya yang kurang baik supaya memperoleh cintamu.
Tapi setelah hubungan berjalan beberapa waktu, perlahan-lahan sikapnya padamu kian menunjukkan watak aslinya. Dulu orang lain yang direndahkannya, sekarang kamu serta jalinan cinta kalian. Ia memutuskanmu segampang orang menolak dagangan yang tidak menarik minatnya.
Editor’s picks
4. Kekanak-kanakan dan gak bisa mengontrol emosi
Dahulu beberapa sifat kekanak-kanakannya terasa lucu, menggemaskan, dan tidak berbahaya. Namun, kini karakter tersebut malah memakan korban yaitu perasaanmu dan hubungan kalian. Bukan cuma caranya dalam mengakhiri hubungan yang kurang baik.
Penyebab putusnya pun bisa remeh dan seharusnya masih dapat diatasi bersama. Hanya saja, pemikiran yang belum dewasa menyulitkannya melihat lebih jauh ke masa depan dan dia gak tahan untuk duduk bersama mencari solusi. Ia selalu membayangkan hubungan yang penuh kesenangan sehingga sedikit permasalahan saja bisa membuatnya menginginkan perpisahan.
Kurangnya kedewasaan juga berpengaruh pada kemampuannya mengendalikan emosi. Kalau emosinya terpancing, dia otomatis memutuskan hubungan. Ia belum bisa menenangkan diri dulu baru memikirkan apa yang perlu dilakukan.
Caranya membuat keputusan dalam hal asmara persis seperti orang yang berbelanja secara impulsif. Ambil dan bayar dulu barangnya baru dia berpikir tentang kebutuhan serta kondisi keuangannya. Sama seperti mantanmu yang mutusin kamu dulu baru nanti berpikir kira-kira itu tepat atau tidak.
5. Kamu terlalu bucin padanya
Jika kamu berpikir sikapmu yang bucin dapat menguatkan hubungan, ini keliru. Makin dirimu bucin pada pacar, makin dia merasa lebih berkuasa atas hubungan kalian. Ia memiliki keinginan apa saja, kamu cenderung menurutinya.
Dia terbiasa tidak perlu menanyakan keinginan atau pendapatmu. Toh, dirimu sudah otomatis mengikutinya cukup dengan satu alasan. Yaitu, kamu sangat mencintai serta memercayainya.
Kebiasaan ini bisa mengarahkannya ke perilaku sewenang-wenang dalam hubungan. Kapan pun dia ingin putus darimu, kamu gak dikasih kesempatan buat mengajukan keberatan. Bahkan dirimu meminta penjelasan darinya pun seperti tidak berhak.
Kamu cuma boleh mengecamkan kata-katanya dan menurut. Seandainya pun dirimu melakukan berbagai cara untuk mengubah keputusannya, dia tetap gak peduli. Ia malah terdorong buat membuktikan bahwa dirinya baik-baik saja tanpamu. Dia juga merasakan kepuasan batin mendapatimu sulit melanjutkan hidup tanpanya.
6. Sedang jatuh cinta pada orang lain
Hati yang mendua dapat mengubah orang yang kamu cintai menjadi begitu tega padamu. Walaupun dirimu masih menempati sebagian hatinya, orang yang sedang membuatnya tergila-gila tentu bakal lebih dimenangkannya. Kalau ia harus memilih salah satu, lebih mudah untuknya melepasmu.
Ingat, ini bukan berarti kamu kalah dalam hal kualitas diri dari cinta barunya. Hal seperti ini dapat terjadi sesimpel segala yang baru memang terasa memabukkan. Terlebih soal cinta yang mampu membutakan. Ia gak peduli caranya mengakhiri hubungan kalian pantas atau tidak.
Dia hanya peduli mengenai keleluasaannya dalam menjalin hubungan dengan seseorang selepas kalian putus. Maka sikapnya bisa begitu tidak berperasaan karena satu-satunya harapannya adalah putus darimu demi bersama orang lain. Jika ia tengah tergila-gila pada orang lain, perasaannya padamu bakal berubah hambar hingga negatif. Kamu dianggapnya sebagai penghalang dari hubungan gelapnya.
Ketika sudah mengetahui sebab dia seenaknya mutusin kamu, jangan pernah mengejarnya untuk kembali. Caranya memperlakukanmu terakhir kali telah menunjukkan ketiadaan respek. Biarkan saja dia pergi dan jadikan pengalaman ini sebagai pelajaran berharga bila kelak dirimu kembali menjalin asmara dengan seseorang. Kenali karakternya dengan baik, cegah dirimu terlalu bucin, serta bangun terus kualitas dirimu.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.