Sejengkel-jengkelnya Sama Orang, Jangan Lakukan 5 Hal Ini, ya! 

2. Memutuskan hubungan pertemanan apalagi persaudaraan 

Pexels.com/ekaterinabelinskaya

Kadang kita memang perlu menjauh dari orang yang sudah menyakiti atau merugikan kita. Semata-mata agar kita bisa menyembuhkan diri dan orang itu menyadari kesalahannya. Kita tentu gak ingin kan, sering bermasalah dengan orang yang sama?

Tetapi sekadar menjauh atau menjaga jarak tentu berbeda dengan memutuskan hubungan pertemanan apalagi persaudaraan. Kita harus ingat bahwa mungkin saja dia benar-benar gak sengaja berbuat salah pada kita. Pun memutuskan hubungan seperti itu hanya akan merugikan kita di kemudian hari.

Hanya karena hari ini kita sama sekali gak butuh dia, bukan berarti selamanya akan seperti itu, kan? Hidup masih panjang. Bila sedikit-sedikit kita memutuskan hubungan pertemanan, pergaulan kita jadi amat terbatas.

Sedang bila kita memutuskan hubungan dengan saudara sendiri, sebenarnya itu mustahil. Sedikit banyak, darah yang mengaliri pembuluh kita dengan pembuluhnya berasal dari leluhur yang sama, kan?

3. Mengumbar kesalahannya 

Pexels.com/olly

Boleh kok menceritakan masalah kita dengan seseorang pada orang lain. Tetapi pastikan hanya sebatas dengan orang-orang terdekat kita. Orang-orang yang bisa kita percaya untuk tak menyebarluaskan cerita itu dan bisa memberi kita saran yang bijaksana. Sebab kalau kita sembarangan mengumbar kesalahannya, semua orang bisa ikut campur.

Termasuk yang hanya senang membuat situasi makin keruh dan mengambil keuntungan pribadi dari konflik kita dengan seseorang. Belum lagi jika hal ini diketahui oleh orang yang sedang bermasalah dengan kita. Dia jadi punya alasan untuk makin menyudutkan kita. Kapan akurnya kalau begini?

Baca Juga: 6 Tanda Jika Kamu Dewasa tapi Masih Kekanakan, Coba Koreksi Diri!

4. Memprovokasi orang lain agar ikut membencinya 

Pexels.com/rb-retratos

Ini perbuatan yang makin gak jelas sih. Yang punya masalah atau dibikin kesal kita, tetapi kita juga menyeret orang lain agar terlibat. Kalau kita melakukan ini, sangat terlihat kita gak punya iktikad baik. Kita juga seperti orang yang gak percaya diri dalam menghadapi masalah sehingga perlu mencari sekutu.

Jika sampai orang lain benar-benar terhasut lalu membenci orang yang kita benci, kita bertanggung jawab atas segala kemungkinan terburuknya lho. Belum lagi pertanggungjawaban kita pada Tuhan karena kita mungkin sudah membuat dan menyebarkan fitnah.

5. Terus bersikap memusuhi meski dia sudah tampak menyesalinya 

Pexels.com/whicdhemein-one-3020162

Bila seseorang sudah meminta maaf, jelas kita harus memaafkannya. Namun kalaupun permintaan maaf itu gak pernah terucap, kita juga harus tetap bisa memaafkannya. Alasannya, yang utama jelas untuk kedamaian hati kita sendiri. Alasan kedua, memang gak semua orang mudah meminta maaf secara langsung.

Dan itu bukan berarti dia pasti gak merasa bersalah. Kalau dia sudah tampak menyesal dengan gak mengulangi kesalahan yang sama, bahkan mendekati kita dengan segala macam cara, ya sudahlah. Gak usah lagi kita perpanjang masalahnya. Ini akan baik untuk semuanya.

Kita akan merasa damai. Dia juga gak tertekan berkepanjangan. Lalu orang-orang di sekitar kita jadi gak perlu setiap hari melihat drama perang dingin yang kita ciptakan.

Lagi ada masalah dengan seseorang memang menguras energi. Oleh karena itu, kita gak perlu memperburuk situasi dengan melakukan kelima hal di atas, kan?

Baca Juga: 5 Tips Menjalani Hubungan dengan Pasangan Anti Ribet dan Kekanakan!