Sakit Memang Merasakan 11 Hal Ini, Tapi Kamu Harus Berani Melepaskan Dia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
"Kalau nggak, kamu akan selamanya menjalani hubungan menyakitkan itu bersama dia."
Dalam setiap hubungan, pasti hati kecil kamu pernah berkata bahwa dia benar-benar “The One”. Seiring berjalannya waktu, bukannya semakin senang dengan hubungan yang kalian bina, namun kamu semakin merana. Bahkan, tersenyum pun sudah sulit sekali untuk dilakukan. Kalau sudah begitu, yakin dia benar-benar "The One"?
1. Hubungan itu bukan semakin jelas, malah semakin membingungkan.
Di awal pacaran, plan kalian kedepan terasa begitu nyata dan jelas. Kalian sepakat satu tahun lagi akan bertunangan, dua tahun membeli rumah dan menabung, tiga tahun kemudian menikah. Setelah dijalani, semua itu terasa hanya omongan belaka.
2. Awalnya, dia terlihat begitu menarik. Sekarang? Tidak lagi.
“Dia itu baik, pengertian, cakep, ramah, lucu, pokoknya tipe aku banget!”
Setelah beberapa bulan dan kalian saling mengenal lebih dalam, kamu merasa bahwa dia orang egois sedunia dan hanya memperdulikan game kesayangannya.
3. Kamu malas banget bertemu dia dan lebih suka sendirian.
Dimana-mana, orang berpacaran pasti lebih senang menghabiskan waktu berdua daripada sendirian. Tapi hal ini tidak berlaku padamu. Bagimu, sendirian lebih asyik karena kamu bebas dan nggak perlu memikirkan pacarmu.
4. Tujuan hidupmu dengannya sangat berbeda dan kalian tidak ‘klik’.
Kamu ingin bekerja sebagai wanita karir, dia ingin kamu sebagai ibu rumah tangga. Kamu ingin bekerja sebagai pilot, dia ingin kamu melanjutkan usaha orang tua. Kamu ingin tinggal terpisah dari orang tua dan mertua, namun dia nggak sanggup meninggalkan ibunya. Tidak ada yang sama di antara kalian. Jadi yakin mau lanjut terus?
5. Gara-gara hubungan kalian, karir atau nilai kamu semakin anjlok.
Bukannya saling mendukung saat berpacaran, justru kamu stress memikirkan pacarmu. Karir atau nilai kamu semakin anjlok karena stress memikirkan hubungan yang sama sekali nggak bermanfaat bagimu.
Editor’s picks
6. Setiap kali bersamanya, kamu harus mengenakan ‘topeng’.
Kamu nggak bisa menjadi diri sendiri saat bersama dia. Dia nggak suka kamu makan terlalu banyak, dia nggak suka kamu pakai baju merah favoritmu dan masih banyak lagi. Nggak capek nurutin keegoisan pacarmu?
7. Orang tuamu yang awalnya setuju jadi meragukan hubungan kalian.
Dulu saat pertama kali melihatmu membawa si pacar ke rumah, orang tua kamu happy banget! Lambat laun, orang tua merasa bahwa kalian berdua nggak cocok. Kamu pun sadar, sepertinya mereka benar.
8. Si dia (dan kamu) mulai mencari banyak alasan dan tidak jujur.
“Beb.. aku harus antar Ibu, nih.”
Aslinya, kamu cuma cari alasan dan malas banget pergi sama dia! Sudah terlalu banyak kepalsuan dihubungan kalian dan kalian berdua sama-sama lelah.
9. Terlalu cemburu, posesif, bahkan terlalu ketergantungan.
Perasaan kalian mungkin bukanlah perasaan cinta lagi, namun sudah menjadi sebuah obsesi. Kamu merasa bahwa dia menjadi hak milik kamu dan barang berharga yang nggak bisa dilepaskan. Cinta butuh kepercayaan dan pengertian, guys.
10. Hmm... apakah ada orang yang lebih baik diluar sana, ya?
Saat nggak bersama dia, kamu memikirkan kemungkinan yang terjadi kalau mengakhiri hubungan tersebut. Bahkan, kamu mulai mendambakan orang lain didalam hati.
11. Kamu sudah berusaha keras untuk memperbaiki hubungan ini, namun dia tidak.
Bekerja sendirian memang sangat berat. Kamu berusaha semaksimal mungkin agar hubungan tersebut kembali kokoh seperti dulu, tetapi pacarmu sendiri tidak mau berusaha.
Are you ready to let go?