5 Cara Memenangkan Hati Mertua dengan Teori Praktik Sosial
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat sudah jatuh cinta dengan anaknya, rasanya ingin sekali dekat juga dengan keluarganya, ya. Alih-alih memenangkan hati mertua untuk bisa dekat dengannya, tetapi juga untuk mendapatkan restu atas hubungan cinta dengan anaknya. Sejalan dengan hal tersebut, salah satu teori dalam ilmu sosiologi bisa menjadi jawabannya, lho.
Ya, ada teori praktik sosial yang merupakan buah pemikiran seorang sosiolog yang bernama Pierre Bourdieu. Dalam teori tersebut terdapat dua konsep utama untuk bisa menjadi cara dalam memenangkan hati mertua. Kedua konsep sosiologi tersebut yakni habitus dan modal. Penasaran bagaimana penjabaran konsep habitus dan modal? Langsung simak ulasan berikut ini, ya.
Baca Juga: Ingin Rebut Anak dari Mantan Istri, Duda Tewas Dibunuh Mantan Mertua
1. Bangun habitus yang disukai mertua
Dalam teori praktik sosial, habitus merupakan sebuah kebiasaan yang lahir dari hasil sosialisasi dengan kehidupan sosial. Kebiasaan tersebut diadaptasi untuk bisa bertahan hidup serta menjadi pedoman arah atau batasan-batasan dalam kehidupan.
Nah, dalam hubungannya dengan memenangkan hati mertua, kamu bisa menerapkan konsep habitus juga, lho. Bagaimana caranya? Tentu dengan memiliki kebiasaan yang disukai oleh mertuamu.
Misalnya saja seperti kebiasaan hidup sehat, hidup hemat, hingga manajemen waktu yang baik. Rasanya hal tersebut menjadi kebiasaan basic untuk bisa menjadi menantu idaman, nih.
2. Modal ekonomi dengan menjadi sosok yang mapan secara finansial
Modal ekonomi secara sosiologis bermakna sumber pendapatan dan kapital, nih. Yang mana contoh sederhananya yakni dengan kepemilikan uang. Realistis saja, tentunya dengan uang bisa kamu gunakan dalam menjadi modal untuk berbagai dimensi kehidupan, termasuk dalam hal memenangkan hati mertua.
Terlebih lagi, jika kamu ialah seorang laki-laki yang ingin memenangkan hati mertua maupun calon mertuanya. Secara logika, orangtua mana sih yang ingin anaknya hidup menderita dengan pasangan yang kekurangan secara finansial? Coba bayangkan.
Bukan soal matre, tetapi lebih pada upaya orangtua untuk meminimalisir permasalahan yang ada di pernikahan anaknya. Hal tersebut mengingat kebutuhan finansial setelah pernikahan itu banyak, apalagi saat punya anak. Dengan begitu, modal ekonomi berupa kemapanan secara finansial ini tentu bisa memikat hati mertuamu, lho.
3. Modal budaya dengan kepemilikan ilmu terkait kehidupan rumah tangga
Menurut teori praktik sosial, modal budaya ini dapat berupa seni, pendidikan, dan bentuk-bentuk bahasa. Contoh sederhana dari modal budaya yakni bisa seperti ilmu pengetahuan, termasuk ilmu pernikahan dalam kaitannya dengan cara memenangkan hati mertua.
Editor’s picks
Ya, salah satu kekhawatiran orangtua selain soal finansial, yakni kehidupan anaknya setelah menikah dengan suaminya. Apakah anaknya bisa hidup bahagia? Apakah ia telah menyerahkan anaknya pada orang yang tepat? Terlebih hal ini berlaku saat orangtua melepaskan anak perempuannya, ya.
Nah, dengan sosok pasangannya yang mapan ilmu akan pernikahan, tentu orangtua jadi lebih tenang. Meski tidak punya ilmu praktis tentang kehidupan rumah tangga karena belum pernah menikah, setidaknya punya ilmu teoritisnya. Ya, ilmu teoritis terkait hak dan kewajiban yang tepat dan benar sebagai seorang suami dan istri.
Baca Juga: 3 Kesadaran Diri Saat Tinggal di Rumah Mertua, Inisiatif Bantu-bantu
4. Modal sosial berupa kedekatan dengan keluarga besar
Modal sosial secara sosiologis ini dihasilkan dari interaksi dengan orang lain. Ya, dari interaksi tersebut bisa tercipta relasi sosial. Dengan begitu, modal sosial bisa bermakna sekumpulan potensi sumber daya terkait dengan dunia sosial, jaringan yang terlembaga, saling mengenal, dan saling mengakui.
Nah, kamu bisa mengenal anggota keluarga yang lain untuk mengambil hatinya terlebih dahulu, sebelum mengambil hati mertua. Mulai saja interaksi dengan saudaranya, sepupunya, pamannya, bibinya, omnya hingga tantenya. Dengan begitu, kamu punya banyak modal sosial, yakni relasi dengan mereka.
Tak jarang, relasi yang baik dengan keluarga besar ini bisa menjadi modal yang membantu kamu menjadi jembatan untuk memenangkan hati mertua, lho. Singkatnya, kalau kamu berhasil menunjukkan sosokmu yang baik dan berkualitas, tentu mereka bisa merekomendasikan kamu di depan mertuamu.
Secara lebih kompleks, kamu lebih mudah dekat dengan anggota keluarga lain dibanding dengan langsung mendekati mertua yang masih protektif dengan anaknya. Sebaliknya, mertuamu akan lebih percaya omongan keluarga besarnya, daripada kamu yang orang asing. Jadi dekati anggota keluarga lainnya untuk mendapatkan modal sosial berupa relasi. Nantinya, relasimu dengan orang yang punya kuasa itu akan membantu kamu memenangkan hati mertuamu.
5. Modal simbolik dengan mendapatkan kepercayaan dari mertua
Nah, puncak dari cara dalam memenangkan hati mertua, ya terletak di modal simbolik ini. Yang mana modal simbolik menurut ilmu sosiologi yakni berkaitan dengan prestise, status, otoritas, dan legitimasi.
Lantas, apa kaitannya modal simbolik ini dengan memenangkan hati mertua? Tentu dengan mendapatkan kepercayaan darinya, ya. Kamu perlu mengupayakan dan memperjuangkan segala hal dengan berbagi modal dan habitus yang sudah dijabarkan di atas.
Sehingga, harapannya yakni kamu bisa mendapatkan legitimasi sebagai menantu. Jadi, dapatkan modal simbolik berupa legitimasi dari mertua jika kamu memang ingin membangun rumah tangga dengan anaknya, ya.
Demikian lima cara secara sosiologis dengan menggunakan teori praktik sosial dalam memenangkan hati mertua. Kalau kamu sendiri sudah ada pada tahap mana? Terlebih sudah memiliki modal yang mana? Tetap semangat hingga tujuanmu tercapai, ya!
Baca Juga: 3 Bentuk Support Positif Mertua Ketika Menerimamu Sebagai Menantu
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.