5 Cara Berhenti Debat & Mulai Menyelesaikan Masalah dengan Pasangan

Amarah bukan untuk diledakkan tapi diredakan

Dalam hubungan pernikahan, perbedaan dan kesalahan terkadang menjadi pintu masuk untuk perselisihan. Hal ini semakin meresahkan jika perselisihan tersebut tidak bisa diambil tindakan untuk diselesaikan. Efek paling parah jika perselisihan menjadi suatu pertengkaran yang mengancam pernikahan.

Sebelum marah-marah, ada kalanya coba 5 tips di bawah ini agar emosimu tidak mengancam pernikahanmu. 

1. Pilih waktu yang tepat untuk berbicara

5 Cara Berhenti Debat & Mulai Menyelesaikan Masalah dengan Pasanganpexels.com/Maël BALLAND

Waktu yang tepat adalah kunci dalam berkomunikasi. Berbicara saat marah akan membuat kamu dan pasanganmu berbicara hal-hal yang tidak perlu diucapkan. Kata-kata yang pedas akan begitu saja keluar dan bisa menyakiti satu sama lain.

Alih-alih menyelesaikan masalah malah akan menimbulkan masalah baru. Biarkan hati tenang setidaknya 2 jam setelah amarahmu timbul, pikirankan dan pilih waktu yang tepat untuk membicarakannya. Selain itu, jangan pilih waktu ketika kamu dan pasanganmu lelah atau stres.

2. Stop menyerang di kala marah

5 Cara Berhenti Debat & Mulai Menyelesaikan Masalah dengan Pasanganpexels.com/Gratisography

Berkata dan menyerang saat marah adalah tindakan fatal yang pasti akan menimbulkan keributan.

Gantilah kata-kata yang menimbulkan defensif seperti "Kamu selalu terlambat pulang kerja, ngapain aja sih di kantor sampai jam segini?" dengan kata-kata yang lembut seperti: "Saya jadi sedih ketika ayah pulang terlambat. Saya bekerja keras untuk menyatukan kita semua untuk makan malam keluarga, dan saya benar-benar merindukanmu ketika kamu tidak ada di sana."

Bisa mengerti perbedaan gaya bahasanya bukan?

Baca Juga: 7 Hal tentang Pernikahanmu Ini Sebaiknya Gak Diposting di Media Sosial

3. Mendengarkan secara aktif

dm-player
5 Cara Berhenti Debat & Mulai Menyelesaikan Masalah dengan Pasanganpexels.com/rawpixel.com

Mendengarkan selalu menjadi tindakan yang susah diterapkan. Saat marah, orang cenderung tidak ingin mendengarkan dan hanya ingin didengarkan saja.

Hal ini bukan ide yang bagus jika ingin menyelesaikan suatu masalah. Cobalah untuk menjadi pendengar yang baik, dari mendengarkan masalah bisa dicarikan jalan keluar.

4. Selalu ingat bahwa kita semua adalah manusia

5 Cara Berhenti Debat & Mulai Menyelesaikan Masalah dengan Pasanganpexels.com/rawpixel.com

Sebagai manusia banyak hal yang terjadi tanpa tidak ketahui. Contohnya dalam kasus pulang terlambat antara suami istri pada poin kedua. Bisa saja saat suami akan pulang cepat tiba-tiba ibunya menelepon untuk sesuatu yang gawat sehingga sebelum pulang ke rumah harus mampir menjenguk ibunya.

Daripada berteriak dan menyalahkan lebih baik mencari tahu alasan mengapa hal itu bisa terjadi. Itulah mengapa saat marah perlu waktu setidaknya 2 jam untuk diam sejenak.

5. Selalu siap minta maaf dan memaafkan

5 Cara Berhenti Debat & Mulai Menyelesaikan Masalah dengan Pasanganpexels.com/bruce mars

Setelah keadaan tenang dan kedua belah pihak sudah dirasa siap untuk membicarakan masalah yang tergantung tadi cobalah untuk berdiskusi. Berkomunikasi dengan kepala dingin akan lebih menghasilkan dibanding saat amarah masih menyelimuti. Di saat perdebatan terjadi, selalu siap untuk minta maaf dan memaafkan pasangan kalian.

Untuk sebagian orang memaafkan dan minta maaf adalah kegiatan yang mudah tapi sebagian juga menjadi hal yang sulit dilakukan. Cobalah untuk selalu memaafkan, menahan amarah hanya akan meretakkan pernikahan yang telah kamu bina. Jika pasangan sudah minta maaf, ingatlah pasanganmu hanyalah manusia.

Itu adalah 5 tips agar perdebatan tidak membuat pertengkaran. Perdebatan tidak apa-apa tapi kalau pertengkaran, itu bisa menjadi alarm merah untuk pernikahanmu. Semoga bermanfaat.

Baca Juga: 6 Hal yang Sering Kamu Lupa Saat Akan Menentukan Pasangan

mirqotul aliyah Photo Verified Writer mirqotul aliyah

twitter @miraliyah

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya