6 Trik Meluapkan Puncak Amarah ke Pasangan Supaya Gak Berujung Fatal
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pernah dibikin gondok berat sama pasangan? Well, fase ini memang selalu ada dalam sebuah hubungan sebab dari hal tersebut kamu dan dia belajar untuk saling menyatukan pikiran.
Saat amarah gak bisa mereda dan cara penyampaiannya keliru, boleh jadi hubungan itu kandas. Padahal, semua gak seburuk yang kamu pikirkan saat emosimu sudah tenang.
Nah, gak mau kan penyesalan datang gara-gara penyampaian emosi yang salah? Berikut enam trik yang bisa kamu coba sebelum marah-marah gak jelas pada pasangan.
1. Jangan langsung meledak di depannya, tunda reaksimu untuk menenangkan pikiran
Kalau menuruti emosi, kamu inginnya pasti langsung marah-marah. Tapi kebiasaan keliru ini sering kali bikin kita menyesal pada akhirnya karena sudah mengatakan kata-kata yang sebetulnya gak perlu.
Kamu bisa meninggalkannya sejenak untuk menenangkan pikiran. Saat perhatianmu teralihkan dari si dia, setidaknya puncak emosimu sedikit mereda. Jeda inilah yang bisa kamu pakai untuk memikirkan kalimat apa yang seharusnya kamu sampaikan padanya.
2. Hindari kata “kamu” yang terkesan menyerang, tapi awali dengan kata “aku merasa"
Saat kamu langsung bilang, “Kamu gak pernah berubah!” kesannya sangat menohok dan memvonis pasangan. Bisa jadi dia pun bakal terpancing emosinya. Coba ganti deh dengan kalimat, “Aku merasa gak nyaman kalau kamu masih…”, supaya dia tidak merasa terhakimi.
Kamu ibaratnya membuat permintaan, bukan omelan yang bikin dia terpojok. Apa yang kamu inginkan tetap terungkap tapi lewat emosi yang lebih halus.
Coba bandingkan dengan kata-kata memvonis yang penuh emosi, pasti rasa dan hasilnya bakal berbeda jauh.
3. Hindari nada tinggi dan tetap panggil dia dengan nama akrab kalian
Itulah kenapa kamu perlu menerapkan poin pertama. Menunda reaksi bakal memberimu kesempatan untuk menghela napas panjang dan menurunkan puncak emosi, dengan begitu kamu terhindar dari kalimat bernada tinggi. Penting juga buat kamu untuk tetap menyebut dia dengan panggilan akrab kalian meski kamu sedang marah.
Editor’s picks
Gak ada gunanya kamu mengumpat dia selain menambah panas masalah. Coba deh bayangin kalimat, “Mas, aku inginnya kamu begini…”, dengan kalimat “Heh, Tukang bohong! Aku inginnya kamu begini…”, mana yang kamu rasa paling nyaman untuk dia dengar dan dia turuti? Nah lho, pengaruhnya beda banget kan!
Baca Juga: Jangan Marah Dulu Kalau Cowok Bikin Kesel, Ini 7 Alasan Logisnya
4. Jelaskan detail penyebab kemarahanmu supaya dia paham apa yang kamu rasakan
Buat sebagian orang introvert, kadang bentuk luapan emosinya adalah mendiamkan pasangan dengan wajah marah. Saat ditanya kenapa, mereka cuma jawab seadanya yang bisa jadi punya arti ambigu bagi pasangannya. Gondoknya iya, tapi masalahmu gak terselesaikan kalau kayak gini.
Kamu perlu belajar untuk ungkapkan perasaan secara runut tanpa urat dan nada tinggi. Terapkan poin-poin sebelumnya supaya luapan emosimu positif dan mendapat respon baik dari pasangan.
5. Fokus pada masalah saat ini, jangan merambat pada kesalahan masa lalu
Cekcok dalam suatu hubungan itu wajar terjadi sebab itulah cara kamu dan dia mencocokkan diri supaya sealur dan seirama. Biarkan masalah yang terjadi setiap waktunya menjadi masalah yang cukup dibahas dan selesai di masa itu. Kamu gak perlu lagi menyimpannya dalam memori apalagi sampai mengungkit kesalahan itu.
Saat kamu mengungkitnya, yang kamu dapat cuma rasa sakit hati yang berlipat. Belum lagi di pihak pasangan, dia bakal merasa gak lagi dipercaya karena begitu buruk di matamu. Puncaknya, masalah kalian malah semakin lebar.
6. Bayangkan kalau hari ini jadi hari terakhir kamu bisa melihatnya
Kalau amarahmu masih saja tinggi dan gak puas karena belum melampiaskannya sesuai egomu, coba ambil napas panjang sejenak. Bayangkan, gimana seandainya kalau hari ini menjadi hari terakhirmu bisa bertemu pasangan. Kita gak pernah tahu dengan takdir umur siapa pun. Boleh jadi dia yang pergi lebih dulu atau mungkin juga kamu. Mengingat kematian bisa meredakan amarahmu dengan sendirinya, kamu tentu gak ingin kan hidup dalam penyesalan?
Itulah keenam trik meluapkan puncak amarah ke pasangan supaya gak berujung fatal. Kalau bisa diungkapkan dengan emosi yang positif, untuk apa pilih marah-marah?
Baca Juga: Pertimbangkan 6 Hal sebelum Buka Aib Pasangan ke Media Sosial!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.