7 Hal Penting yang Perlu Kamu Bangun Saat Pernikahan Terasa Rapuh
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Cinta dalam pernikahan bakal diuji seberapa jauh kekuatannya. Apakah ia kalah oleh masalah-masalah kecil? Ataukah akan bertahan meski badai hebat menerjang? Bukan pernikahan namanya kalau tidak dibumbui dengan ujian hidup yang sebenarnya mematangkan dan mendewasakan suami istri saat berhasil dilewati dengan sikap bijak.
Namun, gak sedikit dari pasangan yang justru merasa rapuh karena berbagai ujian itu, entah masalahnya datang dari sikap pasangan, faktor ekonomi, anak, ataupun faktor luar. Padahal begitulah hidup, dalam pernikahan siapa pun dan dimana pun, mereka punya ujian masing-masing yang berbeda.
Saat kamu merasa rumah tanggamu mulai rapuh karena beragam ujian itu, coba bentengi dan kuatkan kembali dengan beberapa langkah berikut.
1. Tata kembali semua harapan yang pernah ada dalam pernikahan
Mungkin selama ini kamu memasang target yang diluar batas, atau boleh jadi ekspektasimu pada pasangan terlalu tinggi. Kadang harapan-harapan yang tak terealisasi jadi pemicu pertengkaran dalam rumah tangga. Untuk itulah kamu perlu evaluasi ulang semua harapan yang pernah kamu rajut di awal pernikahan. Mana yang perlu kamu anulir dan mana yang bisa dipertahankan.
Berilah toleransi yang besar pada pasangan, ingat janji awalmu menikahinya adalah untuk memberi rasa bahagia, bukan menuntut dengan beban-beban yang menyiksa. Kamu perlu membangun harapan yang lebih realistis.
2. Kenang kebaikan pasangan dan momen indah kalian berdua
Selain mengubah mood kamu jadi senang, mengenang momen-momen indah juga bikin kamu lebih mudah memaafkan pasangan. Itulah kenapa saat bertengkar, kamu perlu punya ruang untuk menyendiri dan mengingat kebaikan yang pernah pasangan lakukan dengan tulus.
Memang gak mudah mengganti kondisi hatimu yang lagi nyesek oleh ulahnya dengan mengingat hal-hal manis bersamanya. Tapi ini penting dilakukan supaya kamu gak gelap mata dan hanya fokus pada keburukan pasangan yang boleh jadi hanya secuil dari bongkahan kebaikannya.
3. Buang keinginan untuk menyalahkan pasangan atas semua yang sudah berlalu
Sikap inilah yang bisa membuat pernikahanmu semakin rapuh. Tak ada pasangan yang ingin disudutkan dengan penuh emosi. Meski pasangan berbuat salah, ia tetap ingin dinasehati secara baik-baik. Hindari mengungkit kesalahannya yang sudah lewat saat ia mengulang kesalahan yang sama.
Boleh jadi ia sedang dalam proses berubah sesuai harapanmu. Mengungkit dan menyalahkan pasangan bisa melenyapkan rasa percaya diri dan harapannya untuk bisa berubah, sebab perkataanmu terlanjur menyakiti hatinya.
Baca Juga: Tak Mesti Bahagia, 6 KDrama 1 Jam Ini Berkisah Lika-Liku Pernikahan
4. Bicaralah dari hati ke hati di momen yang tepat
Editor’s picks
Pernikahan yang mulai rapuh terjadi karena kurangnya keintiman dan sentuhan perasaan dalam obrolan. Jangan salah, bahkan dalam berhubungan badan di ranjang pun, perasaan hambar bisa muncul karena kurangnya tatapan mesra dan sentuhan lembut bukti kedekatan perasaan.
Keintiman inilah yang perlu kamu ciptakan kembali. Ajaklah ia bicara dalam suasana yang tenang dan kondusif. Genggam tangannya dengan lembut dan tatap matanya. Ucapan yang datang dari hati, pasti akan meresap pula kedalam hatinya.
5. Batasi area masalah, jangan diperlebar
Besar kecilnya masalah tergantung dari caramu menyikapinya. Fokuslah pada solusi dari masalahmu saat ini, jangan dibesar-besarkan. Luapan emosi memang selalu memancing masalah jadi merembet kemana-mana. Untuk itu, kamu perlu belajar meredam ego dan menahan kata-kata.
Hal sepele bisa jadi pukulan besar yang merapuhkan pernikahanmu kalau kamu biarkan terus berulang. Berubahlah dari sekarang sebelum terlambat.
6. Gali rasa syukur sebab karunia Tuhan jauh lebih banyak
Coba ingat kembali, seberapa banyak karunia Tuhan yang kamu rasakan dalam rentang pernikahanmu? Bukan kah masalah dan ujian itu hanya datang sesekali diantara hari-harimu yang indah? Coba tengok apa saja yang sudah kamu miliki bersama pasangan saat ini. Adakah kehadiran si buah hati? Tidak kah anak menjadi anugerah Tuhan yang paling indah?
Sepertinya kamu harus tingkatkan lagi rasa syukurmu pada Tuhan. Karena syukur bisa membantumu menghilangkan kesedihan dan menerima liku hidup dengan lebih lapang.
7. Berpeganglah kepada Tuhan yang memberimu kekuatan
Cinta dalam pernikahan adalah cinta yang tidak hanya berorientasi pada dunia, melainkan juga akhirat. Bersamailah pasangan untuk sehidup sesurga. Karena itu kamu harus perbanyak mendekatkan diri pada Tuhan dan menularkan ajakan kebaikan itu pada pasangan.
Dialah sumber kekuatan setiap manusia, sebab baik hatimu atau pasangan, ada dalam genggaman-Nya. Ingatlah bahwa pernikahanmu adalah untuk ibadah dan meraih rida Tuhan.
Selalu ada kesempatan untuk kamu yang mau berubah dan berusaha, begitu pun dalam mempertahankan pernikahan. Yang putus masih bisa diikat kembali, yang rapuh masih bisa dikuatkan kembali, semua tergantung pada usahamu.
Baca Juga: 5 Hal Ini Bisa Dilakukan Ibu Rumah Tangga agar Tidak Jenuh di Rumah
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.