8 Alasan Kamu Perlu Lebih Santai Hadapi Konflik dalam Biduk Pernikahan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Konflik dalam rumah tangga gak selalu menakutkan kalau kamu dan pasangan bisa menyikapinya dengan lebih santai. Kadang masalah itu memang diperlukan supaya kamu dan pasangan bisa menyesuaikan dan menyatukan pikiran. Tapi kalau emosi keduanya gak terbendung dan saling luapkan ego, bukannya jadi satu pemikiran, kalian bisa jadi malah bubaran.
Berikut beberapa alasan yang bisa kamu renungi supaya lebih santai saat harus menghadapi konflik dengan pasangan.
1. Kamu menikah bukan untuk satu atau dua minggu
Komitmen kamu saat menikah tentu untuk bersama pasangan selamanya, kan? Kalau kamu ingat pada tujuan ini, pasti kamu gak bakal meluapkan emosi dengan membabi buta sebab sadar bahwa orang yang sedang cekcok denganmu itu adalah orang yang bakal mendampingimu selamanya.
2. Kebanyakan konflik suami istri itu bukan karena persoalan besar, tapi hal kecil yang rutin terjadi
Kecerebohan suami atau istri yang pelupa misalnya, hal-hal sepele yang terjadi berkali-kali ini memang kerap jadi bahan cekcok sama pasangan. Tapi, daripada bikin manyun dan marah-marah, kenapa gak disikapi lebih santai saja?
Coba tarik napas untuk hilangkan amarah, lalu ganti nada tinggimu dengan nada suara yang lebih lembut. Cukup ingatkan pasangan dengan nasihat meski kamu bosan.
3. Saat gak dipusingkan masalah kecil, kamu bakal punya ambang toleransi yang lebih besar pada pasangan
Sikap seperti ini memang gak mudah, apalagi buat kamu yang gampang tersinggung. Kamu harus hilangkan kebiasaan mendramatisir masalah dan menggantinya dengan sikap legowo. Saat masalah kecil bisa kamu hadapi dengan lebih santai, kamu juga bakal lebih mudah berdamai dengan kesalahan pasangan.
4. Menikah adalah kesiapanmu menciptakan hati yang lapang untuk memaafkan segala kekurangan pasangan
Setelah menikah, kelapangan hatimu harus jauh lebih luas dibanding masa pacaran sebab kamu punya tanggung jawab untuk melindungi pasangan sesuai janji pernikahan yang kamu ucap. Selama kesalahan pasangan bukan hal yang fatal seperti selingkuh, kamu harus belajar memaafkan. Pasangan yang baik adalah dia yang gak bosan membimbing pasangannya supaya sama-sama berubah lebih baik.
Baca Juga: 5 Cara yang Bisa Kamu Lakukan untuk Mengatasi Konflik di Tempat Kerja
5. Saat kamu terbiasa menghadapi konflik pernikahan dengan lebih santai, kamu dan pasangan bakal lebih awet muda
Editor’s picks
Beragam konflik rumah tangga bisa jadi pemicu stres yang dominan. Nyatanya, ungkapan stres bisa bikin kamu cepat tua bukan sekadar kabar burung lho. Menurut penelitian yang terbit dalam Journal of Inflammation & Allergy Drug Targets, stres yang dirasakan otak bisa melepaskan hormon CRH yang merangsang kelenjar adrenal.
Kelenjar ini mampu melepas hormon stres kortisol yang punya dampak membuat kulit lebih cepat mengendur. Hormon kortisol juga bisa memperburuk produksi minyak alami (sebum) sehingga kulit tampak lebih tua dari usia aslinya.
6. Pengorbanan suami atau istri membangun rumah tangga, gak sebanding dengan kesalahan kecil yang dia lakukan
Rasa marah memang kerap bikin kamu amnesia pada segala perjuangan, kebaikan dan pengorbanan pasangan dalam merajut rumah tangga. Padahal kalau mau dipikir dengan kepala dingin, kesalahan kecil pasangan sama sekali gak sebanding dengan pengorbanannya.
Sebelum kamu luapkan amarah, ingatlah pada perjuangan istri melahirkan anak atau pada perjuangan suami mencari nafkah.
7. Marahkadang bikin kamu ucapin kata-kata yang gak seharusnya kamu bilang ke pasangan
Kata-kata buruk yang terlanjur kamu ucap pada pasangan saat marah, gak bisa ditarik kembali. Kalimat tajam yang menyakitkan itu bakal tetap membekas di hati pasangan meski kamu dan dia sudah baikan.
Bagaimana pun kalau kamu dan dia sudah tinggal satu atap, kalian pasti akan saling membutuhkan. Jangan sampai masalah sepele memercikan api amarah yang besar, kamu harus belajar lebih santai dan legowo.
8. Dijamin deh kamu bakal lebih dicintai pasangan atas kesabaran dan sikap santai yang kamu miliki
Semua orang lebih suka pada pribadi yang meneduhkan, bukan yang gemar bikin keruh dengan membesar-besarkan masalah. Kesabaranmu menghadapi kesalahan pasangan gak akan sia-sia.
Dia bakal belajar mengubah diri lebih baik karena rasa cintanya yang tumbuh semakin subur padamu. Sebaliknya, saat kamu yang berbuat salah, dia juga bakal lebih mudah memaafkan seperti sikap yang kamu ajarkan padanya.
Gimana, masih mau habisin energi dengan marah-marah sama pasangan? Kalau masih bisa kamu nasihati dengan lebih santai, kenapa pilih pakai emosi?
Baca Juga: 4 Konflik Perbedaan yang Kerap Menjadi Perdebatan di Media Sosial
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.