6 Renungan Jika Kamu Sudah Menikah tapi Jatuh Cinta pada yang Lain
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Rasa kagum pada seseorang karena melihat beragam kelebihannya, memang sesuatu yang lumrah. Tapi akan jadi bahaya kalau kekaguman itu menjadi percik-percik cinta yang tumbuh di hatimu, padahal kamu sudah menikah. Ketika kamu merasakan debaran hebat kala bertemu sosok yang kamu kagumi itu, boleh jadi kamu memang jatuh cinta padanya.
Debaran itu memang muncul sendiri dan mungkin sulit untuk kamu kendalikan. Tapi kamu bisa kok memilih untuk setia pada pasangan hidup, dan sekuat tenaga menghalau perasaan itu. Semua tergantung pada caramu menyikapinya.
Untuk itu, sebelum kamu terlanjur membiarkan hatimu terperosok pada cinta semu di luar pernikahan, coba deh kamu renungi beberapa hal berikut.
1. Sadarilah kalau perasaanmu itu hanya sesaat
Jangankan sama dia yang belum ada status atau ikatan apapun denganmu, rasa cinta pada pasangan yang sudah halal saja siklusnya naik turun, kan? Ya, saat sikap pasangan menyebalkan misalnya, kadar cintamu bisa berkurang. Tapi komitmen pernikahanlah yang menaruh cinta untuk selalu tertanam di dasar hatimu sampai kapan pun. Sadarilah kalau cintamu pada dia yang bukan siapa-siapa, hanya perasaan sepintas lalu.
2. Cinta memang datang tanpa diminta, kamulah yang punya kendali menumbuhkan atau menghapusnya
Kamu gak perlu menyalahkan diri sendiri karena telah jatuh cinta, sebab perasaan itu mengusik hati dengan sendirinya. Namun dengan segala kesadaran, kamu bisa menentukan sikap antara menguatkan komitmen atau mengkhianatinya. Jangan memupuk cinta yang salah, pasti ada banyak cara untuk menghindar kalau kamu mau setia.
3. Apa kamu yakin bakal lebih bahagia bersamanya daripada pasangan saat ini?
Suka duka, tangis bahagia, marah dan sayang, adalah dua rasa yang menghiasi pernikahan. Itulah bukti kalau setiap manusia gak ada yang sempurna. Siapa pun yang kamu nikahi, kesedihan dan kebahagiaan bakal terus berganti. Lantas, mengapa harus berpindah ke lain hati kalau sudah ada pasangan setia yang menemani?
Editor’s picks
Baca Juga: 5 Tips Bagi Para Pasangan dalam Mempersiapkan Mental Menuju Pernikahan
4. Dia hanya sosok yang datang sebagai penguji kesetiaanmu, jangan salah melangkah
Saat mengucap janji suci, detik itu pula kamu merajut cinta sejati yang harus dijaga. Pernikahan bukan lagi fase mencari kecocokan, tapi fase menerima dan melengkapi kekurangan. Tak cukup sampai di situ, kesetiaan juga jadi hal yang harus kamu perjuangkan. Rasa dan godaan semu yang menerpa pernikahan, adalah ujian yang bakal kamu lalui. Hanya komitmen sekuat baja yang mampu menghalaunya.
5. Ingat pepatah "rumput tetangga selalu nampak lebih hijau"? Padahal sama-sama rumput, kok!
Kamu yang mencintai sosok lain dan merasa cintamu selalu mekar, itu karena kamu belum merasakan sisi buruk atau melihat kekurangannya. Setiap pasangan perlu tinggal bersama dalam satu atap untuk mengetahui tabiat asli masing-masing. Sedangkan kamu hanya bisa mengkhayalkan sosoknya yang terlihat sempurna.
6. Kamu telah mengemban janji pernikahan untuk bahagiakan pasangan, bukan mengkhianatinya
Renungi kembali saat-saat orangtua pasangan, merelakan anaknya yang sangat dicintai sedari kecil, untuk kamu ambil sebagai pendamping hidup. Ada janji suci yang kamu ucap di depan banyak orang, ada doa-doa terpanjat yang menaburi sakralnya pernikahan. Dan kini, ada pasangan hidup yang telah menemanimu ribuan hari dalam suka dan duka.
Lantas, tega kah merusak semua itu dengan perasaan sesaat pada sosok lain? Sosok yang belum terbukti lebih baik dan punya rasa cinta setulus pasangan hidupmu. Sudahlah, pupus rasa itu dan jangan beri celah untuk tumbuh. Berusahalah untuk tetap setia sampai maut menjemput.
Itulah 6 hal yang harus kamu renungi saat jatuh cinta lagi pada sosok lain, padahal telah ada pasangan hidup yang setia menemanimu. Semoga renungan di atas bisa meyakinkanmu untuk memilih setia.
Baca Juga: 6 Tanda Kamu Mulai Lupa Tujuan Hidup Bersama Pasangan dalam Pernikahan
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.