5 Alasan Jangan Sampai Memukul Pasangan Saat Ada Konflik Pernikahan

Gak pantas seorang suami memukul istri, begitupun sebaliknya

Pernikahan menyuguhkan kebahagiaan dan polemiknya sendiri. Adakalanya suami dan istri dihadapkan pada masalah yang memancing emosi. Kamu mungkin cukup sering mendengar, istri yang mendapat perlakuan KDRT dari suaminya. Padahal mereka sudah melewati suka duka bersama dalam waktu yang panjang. 

Tapi kenapa pasangan hidup yang seharusnya saling menguatkan, berubah menjadi layaknya musuh yang pantas dipukul? Yuk, pahami kembali makna pernikahan dan alasan apa saja yang mewajibkanmu menjauhi tindak kekerasan pada pasangan.

1. Tindak kekerasan gak pantas dilakukan dua orang yang diikat dalam tali suci pernikahan

5 Alasan Jangan Sampai Memukul Pasangan Saat Ada Konflik Pernikahandramabeans.com

Ingatlah saat kamu dan dia mengikat janji suci, bukankah begitu banyak impian dan harapan indah di momen itu? Dua insan yang dihimpun atas nama cinta, gak layak bertindak kasar dan menyakiti fisik pasangan. Berjanjilah untuk tidak menampar, memukul, menendang, mencakar serta perbuatan menyakiti fisik pasangan lainnya. 

2. Memukul pasangan dalam kondisi emosi bisa berdampak bahaya pada keselamatan

5 Alasan Jangan Sampai Memukul Pasangan Saat Ada Konflik Pernikahandramabeans.com

Menyakiti secara verbal saja sudah mampu menurunkan kasih sayang dalam pernikahan, apalagi ditambah dengan menyakiti fisik pasangan. Jangan pernah terpikir untuk menyakiti fisik pasangan saat emosi, baik dengan tangan kosong ataupun memakai sarana seperti tongkat bahkan senjata tajam.

Kondisi marah bisa bikin kamu kalap dan mengancam keselamatan pasangan. Kalau sampai tragedi ini terjadi, sungguh hanya penyesalan yang bakal terus bikin hatimu sesak.

Baca Juga: Di Makassar, KDRT Dominasi Kasus Kekerasan pada Perempuan Selama 2019

3. Manusia beriman gak bakal melakukan tindak kekerasan, bahkan pada hewan sekalipun

dm-player
5 Alasan Jangan Sampai Memukul Pasangan Saat Ada Konflik Pernikahandramabeans.com

Bukankah salah satu tujuan pernikahan adalah meraih rida Tuhan? Apa Tuhan bakal rida kalau kamu melakukan tindak kekerasan pada pasangan? Sebagai manusia bertakwa dan paham ajaran agama, tentu perilaku menyakiti pasangan ini dilarang. Seorang yang mengaku beriman, gak bakal menganiaya fisik hewan sekalipun, apalagi seseorang yang sudah memberinya buah hati (istri) atau menafkahi keluarga (suami).

4. Sebagai pasangan sah, kamu wajib menjaga dan melindungi pasangan

5 Alasan Jangan Sampai Memukul Pasangan Saat Ada Konflik Pernikahandramabeans.com

Ingatlah kalau kamu telah mengambil seorang anak dari orangtua yang telah membesarkannya susah payah sedari kecil. Tentu mereka berharap kamu bisa membahagiakan anaknya. Pasangan hidup yang kamu nikahi adalah amanah. Kamulah yang wajib membimbing dan melindunginya. Segenting apa pun konflik dalam rumah tangga, jangan pernah menyakiti fisik pasangan. Pasanganmu adalah titipan yang harus kamu jaga.

5. Tindak kekerasan bisa menggiring pernikahan ke meja hijau

5 Alasan Jangan Sampai Memukul Pasangan Saat Ada Konflik Pernikahandramabeans.com

Kunci dari penyelesaian konflik adalah berbicara pada pasangan secara baik-baik. Hindari mengeluarkan kata-kata kasar yang bisa memicu pasangan bertindak kasar. Semua perlakuan kasar adalah puncak dari luapan emosi secara verbal. Untuk itu, hindarilah segala peluang yang bisa meletupkan emosi dengan cara komunikasi yang baik.

Menghina, merendahkan dan menyudutkan pasangan adalah hal-hal yang perlu kamu jauhi saat bertengkar. Fokuslah pada solusi dari konflik, bukan pada kekurangan pasangan. Rumah tangga yang sering terjadi tindak kekerasan di dalamnya, biasanya bakal berujung pada perpisahan.

Intinya, menyakiti fisik pasangan bukan hal yang dibenarkan meski dengan atau tanpa cinta. Semoga gak ada lagi pernikahan yang dibumbui KDRT di dalamnya, ya!

Baca Juga: Gak Cuma Sakiti Fisik, 5 Sikap Ini Bisa Disebut dengan KDRT

Nita Nurfitria Photo Verified Writer Nita Nurfitria

Hai !

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Merry Wulan

Berita Terkini Lainnya