5 Alasan Mengapa Lebih Baik Bercerai Daripada Tetap Harus Bersama
blackmagicwitch.com
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pernikahan merupakan sebuah tujuan akhir bagi pasangan yang saling mencintai. Momen sakral tersebut diharapkan hanya terjadi sekali seumur hidup bagi kebanyakan orang. Namun indahnya pernikahan ternyata tak selamanya sejalan dengan apa yang selalu diimpikan. Ada kalanya perseteruan ataupun perbedaan baru ditemui setelah pernikahan tersebut terjadi.
Pada awalnya banyak orang mencoba untuk bertahan terlebih lagi jika sudah memiliki buah hati. Sebagian orang memilih untuk tetap menjalani kehidupan rumah tangga yang tidak sehat, walaupun pada dasarnya mereka tak lagi saling mencintai. Namun sebaiknya hal tersebut dihindari karena hubungan yang rusak memang sebaiknya diakhiri. Berikut merupakan beberapa alasan bahwa perceraian mungkin lebih baik dibanding harus tetap hidup bersama.
1. Percerairan bukanlah sebuah tragedi, tragedi yang sebenarnya adalah bertahan dalam pernikahan yang tidak bahagia
pixabay.com/Fxq19910504Memang benar adanya perpisahan bukanlah sesuatu yang mudah dan menyenangkan. Apalagi harus berpisah setelah sekian lama menjalani hidup bersama dengan segala suka dan duka. Kenyataannya bahwa percerairan memang menyakitkan tapi bukanlah sebuah tragedi dalam hidup. Tragedi yang sebenarnya adalah tetap bertahan menyakiti diri sendiri dalam hubungan yang sudah tidak sehat lagi. Untuk apa mempertahankan hubungan yang sebenarnya sudah tidak baik lagi bagi kedua belah pihak.
Kenyataan yang terpikirkan bahwa perceraian adalah sebuah bencana besar dan akhir dari kebahagiaan. Ternyata tidak seburuk itu akhir dari sebuah hubungan, semua ada porsinya masing-masing dan setiap individu berhak bahagia dan menentukan jalannya kedepan. Beranilah mengambil sikap dan sayangilah diri dengan tidak membebani dan menyakiti satu sama lain.
2. Jangan bertahan karena hanya akan mengajarkan kepada anak hal yang salah tentang cinta
pixabay.com/Free-photosAnak-anak adalah pembelajar sejati dan mencontoh dari apa yang dilakukan oleh orang tuanya. Orang tua adalah contoh nyata bagi mereka untuk segala nilai dan moral dalam kehidupan. Kasih sayang dan cinta adalah sesuatu yang mampu diberikan dan diajarkan oleh orang tua kepada anak. Namun sejatinya apa yang akan mereka contoh jika orang tuanya mengajarkan cinta yang salah. Orang tua telah gagal memberikan contoh karena mereka tetap memilih bertahan dalam hubungan yang salah.
Hal itulah yang akan dipelajari oleh anak dan mereka tidak akan percaya bahwa mencintai adalah sesuatu yang indah. Mereka akan meniru orang tuanya dengan ketidakharmonisan hubungan orang tua. Mereka akan percaya bahwa kebebasan dan rasa saling menghargai bukanlah sesuatu yang penting dalam sebuah hubungan.
3. Anak-anak tetap bisa bahagia dan mendapatkan cinta yang sama bahkan setelah orang tua berpisah
pixabay.com/BessiEditor’s picks
Inti dari sebuah perceraian adalah kedua belah pihak yang tak lagi berada di dalam satu ikatan dan tak lagi menjalani hidup bersama. Tetapi anak tetaplah anak dan orang tua sampai kapanpun memiliki tanggung jawab terhadap anaknya. Perceraian tidak menjadikan salah satu pihak menjadi lepas tanggung jawab.
Anak akan tetap mendapatkan kasih sayang, kebahagiaan dan perhatian yang sama dari kedua orang tuanya. Asalkan kedua orang tuanya tetap berkomitmen terhadap segala urusan anak. Di satu sisi orang tuanya tetap mendapatkan kebahagiaan dan anaknya juga tidak kekurangan kasih sayang.
Baca Juga: Perceraian di Kabupaten Tangerang Terus Meningkat, Ini Penyebabnya
4. Orang tua tetaplah orang tua yang akan selalu mendampingi anak-anak sekalipun mereka tak lagi bersama
unsplash.com/Jon FlobrantAnak-anak tetap butuh dukungan orang tua baik secara moril maupun materil hingga mereka dewasa dan mandiri nanti. Kehadiran dan dukungan kedua orang tua sangat penting bagi tumbuh kembang anak. Jangan sampai mereka merasa kekurangan kasih sayang ketika kedua orang tuanya telah bercerai.
Orang tua tetap bisa saling memberikan dukungan terhadap anak sehingga anak tidak harus kehilangan momen dalam hidupnya. Mereka dapat secara bergantian ataupun bersama memberikan keputusan terkait anaknya. Hal terpenting adalah sang anak tidak merasa terabaikan atas perpisahan dari kedua orang tuanya.
5. Mencintai diri sendiri dan hidup tanpa tekanan sama pentingnya dengan mencintai anak-anak
unsplash.com/Christin HumeBagaimana kita bisa mencintai orang lain jika kita tidak tau bagaimana cara mencintai diri sendiri? Itu adalah pertanyaan mendasar mengenai betapa pentingnya kita untuk bisa bahagia. Jika kita tidak bisa mendapatkan cinta atau merasa dikasihi, maka akan sulit untuk mengasihi dan mencintai orang lain.
Oleh karenanya cintailah dirimu karena itu sama pentingnya dengan mencintai anak-anakmu. Orang tua akan mengajarkan bahwa cinta itu tidak boleh egois dan setiap orang berhak untuk dicintai. Sehingga anak akan belajar mengenai pentingnya rasa dihargai dan kepercayaan di dalam kehidupan.
Sebuah pernikahan adalah ikatan suci antara dua orang yang saling mencintai dengan tulus dan ikhlas. Namun jika salah satu pihak atau malah keduanya merasa tidak lagi sejalan menjalani kehidupan rumah tangga maka lebih baik berpisah. Jika memilih bertahan karena alasan anak maka kita telah salah mengajarkan cinta kepada anak. Namun semuanya balik lagi kepada pribadi masing-masing bagaimana menilai cinta di dalam hidupnya.
Baca Juga: Lakukan 5 Langkah Bijak Ini Saat Jatuh Cinta Pasca Bercerai
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Topik:
Berita Terkini Lainnya
