Saatnya Berubah, 8 Stereotip Klasik Soal Hubungan Ini Sudah Gak Zaman

Gak harus gitu terus kali

Sebagian orang nyatanya masih berpikir bahwa pihak yang dominan dalam sebuah hubungan adalah cowok. Dan pihak cewek identik dengan pihak yang pasif dalam hubungan. Begitu seterusnya sehingga hubungan seolah menjadi berat sebelah. Dan hubungan yang berat sebelah itu hanya akan menyakiti pasangan, guys!

So, lets break the rules! Saatnya ubah mindset-mu tentang hubungan biar hubunganmu nggak cuma buang-buang waktu aja.

1. Nggak melulu cowok yang harus mengungkapkan perasaan lebih dulu

Saatnya Berubah, 8 Stereotip Klasik Soal Hubungan Ini Sudah Gak Zamandramabeans.com

Sejatinya manusia itu sama aja, entah cewek atau cowok itu sama-sama bisa jatuh cinta. Cinta boleh diperjuangkan dalam arti yang wajar ya. Jika memang cewek yang jatuh cinta duluan, its okay buat mengungkapkan perasaan dulu.

Menyimpan perasaan itu nggak enak, lebih baik segera ungkapkan biar "plong". Hasil akhirnya ya tergantung masing-masing. Kalo siap menjalani hubungan ya why not?

2. Bukan cuma cewek yang mau dimengerti, cowok juga memiliki kebutuhan yang sama

Saatnya Berubah, 8 Stereotip Klasik Soal Hubungan Ini Sudah Gak Zamandramabeans.com

Siapa bilang cowok gak mengalami mood swing? Bahkan mereka juga mengalami the worst day ever dalam hidupnya. Ada kalanya cowok juga galau dan gelisah, ingin menyendiri, dan butuh teman curhat.

Tapi cara mengekspresikan semua itu gak sama dengan cewek. Mereka cenderung diam dan seolah gak terjadi apa-apa. Padahal saat dia mengalami bad day pun sebenarnya dia ingin banget dimengerti ceweknya.

3. Cewek pun boleh menjadi nahkoda dalam hubungan

Saatnya Berubah, 8 Stereotip Klasik Soal Hubungan Ini Sudah Gak Zamandramabeans.com

Nggak seharusnya cowok itu selalu menjadi pihak yang dominan dalam hubungan. Nggak semua keputusan penting dalam hubungan harus cowok yang membuatnya. Dan nggak bisa seenaknya juga cowok minta ceweknya nurut sama dia.

Come on! Hubungan itu dua arah. Cewek pun berhak membuat keputusan dalam hubungan. Cewek juga harusnya bisa terlibat dalam diskusi tentang hal-hal penting mengenai hubungan. Sehingga bisa saling memahami keinginan masing-masing untuk hubungan yang lebih baik

4. Nggak harus cowok yang modal saat jalan berdua

Saatnya Berubah, 8 Stereotip Klasik Soal Hubungan Ini Sudah Gak Zamandramabeans.com

Kita dihadapkan pada era yang masih mengamini bahwa kencan itu seluruh pembiayaan di tanggung cowoknya. Klasik sih, tapi sampai sekarang, kadang cowok merasa gak enak kalo gak bayarin ceweknya, dikira gak modal. Dan cewek juga sungkan mau bayarin cowoknya karena takut dianggap merendahkan cowoknya.

But anyway, udah gak usah bingung lagi, dipikir logis aja, kalian toh jalan juga sama-sama, makan juga sama-sama, belum nikah juga, dan gak ada kewajiban saling modalin kan? So, bayar sendiri-sendiri atau gantian yang bayarin kan lebih fair kan untuk saat ini?

dm-player

Baca Juga: 5 Pertengkaran Pasangan LDR yang Justru Bikin Hubungan Makin Kokoh!

5. Berteman baik dengan lawan jenis, gak overprotect!

Saatnya Berubah, 8 Stereotip Klasik Soal Hubungan Ini Sudah Gak Zamandramabeans.com

Harusnya hubungan yang sehat itu bisa saling support dengan keadaan masing-masing dan menerima lingkungan masing-masing. Masih cukup banyak orang yang membatasi lingkup pergaulan pasangannya. Hingga timbul perasaan terkekang dan saling mengekang.

Hidup terkekang itu gak enak banget, rasanya pasti tertekan. Manusia pada dasarnya butuh bersosialisasi, lalu buat apa saling mengekang? Toh, harusnya kalo udah dewasa itu dia bisa membatasi diri bagaimana baiknya dia bersikap dan menempatkan diri, sebagai teman dan sebagai seseorang yang terikat dalam sebuah hubungan. Gimana?

6. Berpikiran terbuka, cowok gak selalu salah kok!

Saatnya Berubah, 8 Stereotip Klasik Soal Hubungan Ini Sudah Gak Zamandramabeans.com

Kalimat legend dari netizen adalah "cowok selalu salah dan cewek mutlak benar", sepertinya itu hanya berlaku bagi dua orang yang menjalin hubungan yang keduanya masih sama-sama labil.

Terlepas dari kalimat legend itu, namanya dalam hubungan ya gak lepas dari interaksi. Interaksi gak melulu lempeng-lempeng aja, pasti ada liku-likunya. Kalo memang salah ya akui aja salah lalu minta maaf dan pikirkan solusinya berdua, jangan saling tunjuk dan mengalihkan masalah. Entah cewek atau cowok, harus bisa berbesar hati dan berpikir terbuka.

7. Masa lalu dan mantan adalah bumerang paling kejam dalam hubungan

Saatnya Berubah, 8 Stereotip Klasik Soal Hubungan Ini Sudah Gak Zamandramabeans.com

Ya, ya, masa lalu dan mantan. Ajaibnya, kedua hal ini selalu gak absen dalam pembahasan di sebuah hubungan. Parahnya, jika dua hal ini dijadikan bumerang saat terjadi pertengkaran dalam hubungan, bawa-bawa masa lalu dan mantan.

Sudahlah, hubungan yang dijalani saat ini adalah tentang dia, perlakukan dia, dan segala hal tentang dia yang sekarang, bukan yang dulu. Bersikaplah dewasa, toh masa lalu dan mantan bisa mendewasakan orang kok. Yang penting dia sudah meninggalkan masa lalu dan mantannya itu. Clear, kan?

8. Jangan mengubahnya, tapi cintai kekurangannya

Saatnya Berubah, 8 Stereotip Klasik Soal Hubungan Ini Sudah Gak Zamandramabeans.com

Ternyata, masih ada aja lho orang yang menuntut pasangannya. Entah dalam segi apa, yang jelas seiring berjalannya waktu dan ketika dia tau ada cela yang dia temukan pada diri pasangannya dan dia benar-benar gak suka, dia akan mulai menuntut. Menuntut pasangannya untuk menjadi yang dia mau.

Anyway, tuntutan pada pasangan itu boleh saja kalo itu mengarah pada kebaikan, misalnya tentang kebiasaan buruknya. Tapi kalo tuntutannya itu sudah melampaui batas misalnya menentang karakter jiwa dan fisik, sepertinya kamu harus berbenah diri. Bukan itu makna cinta dan sebuah hubungan yang sebenarnya!

So, lets break the rules. Coba dibenahi mana yang kurang tepat dalam hubunganmu. Good luck!

Baca Juga: Terdengar Aneh, 5 Hal Ini Justru Bisa Membuat Hubungan Semakin Awet

top write Photo Verified Writer top write

nothing to express :)) just enjoy my articles

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Febrianti Diah Kusumaningrum

Berita Terkini Lainnya