5 Alasan Pacar yang Berawal dari Perselingkuhan Bukan Jodoh Terbaik
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setiap orang pasti memimpikan menjalin sebuah hubungan yang dipenuhi dengan kebahagiaan. Ikrar saling mencintai dan janji setia pun kerap dijadikan landasan kuat demi hubungan yang langgeng. Namun, gak ada hubungan yang tidak dihadapkan pada masalah. Salah satu permasalahan yang mampu menggoyahkan keyakinan adalah perselingkuhan.
Gak melulu korban selingkuh, terkadang pelaku perselingkuhan juga gak luput dari kandasnya harapan menjadi bahagia. Sayangnya, mereka kerap lupa kalau sosok yang mereka harapkan jadi kekasih seutuhnya bukanlah sosok pendamping yang layak diseriusi.
Meski hubungan tampak nyata seolah punya masa depan, tapi ada banyak alasan yang membuat pasangan selingkuh bukan kekasih terbaik.
1. Bisa saja dia hanya main-main denganmu
Terlibat perselingkuhan gak hanya satu pihak yang bersalah, keduanya sama-sama salah karena andil dalam menghancurkan hubungan lain. Banyak alasan yang membuat perselingkuhan terjadi, salah satu yang khas adalah mencari kesenangan.
Sayangnya, tujuan ini gak bisa dijadikan alasan kalau hubungan yang berawal dari perselingkuhan bisa dianggap serius. Siapa pun yang mengawali, biasanya hanya mau main-main dengan kekasih gelapnya.
Kesenangan yang dicari hanya sementara dan suatu saat dia akan kembali pada kekasihnya. Jangan merasa dia serius pada hubungan kalian meski banyak kata cinta terlontar dari mulut manisnya.
2. Janji setia darinya wajib kamu ragukan
Meski hubungan atas dasar perselingkuhan dilakukan secara sembunyi-sembunyi, tapi kata cinta yang ada terdengar langsung dan tampak nyata. Bahkan, banyak janji manis yang disampaikan untukmu, termasuk janji untuk selalu bersama.
Namun, janji setia semacam ini wajib kamu pertanyakan. Pasalnya, dengan kekasih aslinya saja dia mampu berbuat curang, lalu bagaimana denganmu yang hanya kekasih bayangan? Kesetiannya bisa saja luntur, entah demi kembali pada kekasihnya yang dulu atau pada sosok lain.
Baca Juga: 5 Nilai Hidup yang Lebih Berharga dari Uang saat Mencari Jodoh
3. Ada kemungkinan akan tega menyakiti hatimu
Editor’s picks
Kalau dia menjadikanmu selingkuhan dan tega menyakiti kekasihnya, tinggal menunggu waktu saja bagi giliranmu tersakiti. Gak ada jaminan sikapnya bakal berbeda. Saat dia mampu menyakiti orang lain, bisa jadi dia juga akan tega menyakiti hatimu.
Kemungkinan semacam ini wajib jadi pertimbangan saat hubungan kalian berawal dari perselingkuhan. Meski bisa saja dia tulus menyayangimu, tapi bukan berarti dia tidak akan melepasmu dan meninggalkan luka di hatimu.
4. Suatu saat bisa saja 'kambuh' lagi
Selingkuh bisa terjadi karena ada 'kolaborasi' antara kesempatan dan niat. Namun, bisa juga selingkuh sudah jadi kebiasaan yang mudah kambuh. Sekali berani selingkuh, gak ada jaminan besok gak akan mengulangi hal yang sama.
Hari ini di selingkuh denganmu dan menjadikanmu kekasihnya yang lain. Di lain hari, bisa saja dia kembali menjalin hubungan dengan orang lain di belakangmu. Bak penyakit kronis, kebiasaan selingkuh akan sulit disembuhkan seolah sudah jadi candu.
5. Kamu gak pernah jadi prioritasnya
Saat sadar kalau statusmu adalah selingkuhan, sudah bisa dipastikan kalau posisimu bukanlah yang pertama. Parahnya, ada kemungkinan juga kalau kamu gak bakal jadi yang utama sampai kapan pun.
Pasangan yang gak bisa memprioritaskanmu, sudah pasti hubungan yang dijalani gak akan punya masa depan. Baginya, kekasih pertama adalah yang utama dan kamu hanya mendapat sisa waktu dan perhatian tanpa boleh menuntut apa pun.
Saat tanpa sadar sudah terjebak dalam kisah perselingkuhan, segera tinggalkan hubungan semacam ini. Sebab, bukan hanya akan menyakitkan untuk orang lain tapi juga berpotensi menyakiti diri sendiri. Bukankah kita bisa memilih dengan siapa akan menjalin hubungan? Jadi, jangan pernah memilih jadi selingkuhan, ya.
Baca Juga: 5 Tipe Orang yang Sulit Dapat Jodoh, Pelit Salah Satunya!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.