Memilih pasangan memang tidak boleh sembarangan, terlebih jika untuk menjadi pendamping seumur hidup. Tentu butuh ketelitian dan pemikiran yang matang sebelum memutuskan bahwa dialah yang terbaik.
Termasuk dalam memilih karakter pria yang akan menjadi pemimpin dalam rumah tangga. Kamu harus sepenuhnya yakin bahwa pasanganmu memenuhi kriteria. Tak hanya soal cinta, karakter juga penting. Jangan sampai salah memilih orang terutama yang memiliki karakter sebagai berikut!
Pria dengan karakter kekanak-kanakan, begitulah pola pikirnya yang belum dewasa sepenuhnya. Terkadang umur memang tidak bisa menentukan kedewasaan seseorang. Faktanya banyak orang terlihat tua tetapi belum tentu dewasa.
Kematangan berpikir tentu membutuhkan proses dan pengalaman hidup. Jika pasangan kamu belum dewasa dalam berpikir, maka dikhawatirkan akan banyak drama yang terjadi ke depannya. Dia akan sulit memahami dirimu, sulit memecahkan masalah dan tak bisa memikul tanggung jawab.
Pria berwatak keras juga bisa menjadi sumber masalah dalam rumah tangga. Sudah jelas terlihat bahwa dia bukanlah tipe yang bisa mengayomi pasangan. Inginnya selalu dimengerti dan mau menang sendiri.
Kamu akan sering sakit hati, merasa sendirian dan tak punya tempat untuk mencurahkan keluh kesah. Dia selalu mementingkan diri sendiri dan merasa hal lain di luar dirinya tak begitu penting. Sehingga kamu akan dibuat sibuk mengurusi banyak hal.
Independen atau mandiri tentu jadi syarat utama seseorang yang berniat untuk membangun rumah tangga. Artinya, kamu dan pasangan sudah mampu untuk bertanggung jawab pada diri sendiri.
Hidup berdua dengan pasangan seharusnya segala hal juga merupakan urusan kalian berdua, bukan lagi orangtua. Jangan libatkan terlalu banyak pihak dalam rumah tangga sendiri. Hal itu akan memberikan dampak yang kurang baik.
Karakter yang satu ini tentu harus jadi peringatan sebelum kamu memutuskan untuk berumah tangga dengannya. Pasalnya, urusan kekerasan adalah perkara yang serius dan jangan anggap sepele.
Jika sedari pacaran saja cowok kamu suka bermain kasar, apalagi nanti setelah menikah. Jangan percaya janji manis dan bujuk rayunya. Jika sudah berkali-kali terlihat sikap buruknya, lebih baik untuk tak melanjutkan ke arah pernikahan. Demi kebaikanmu dan masa depan anak-anakmu kelak.
Orang yang malas akan sulit diobati, karena itu adalah karakter yang sudah mendarah daging. Jika pasangan kamu malas, maka sebaiknya berpikir panjang sebelum menjadikannya pendamping hidup.
Carilah orang yang mau berusaha, meski dia tak kaya raya setidaknya dia akan selalu berusaha maksimal untuk bekerja. Mampu melihat kesempatan dalam banyak hal, bukannya hanya menunggu keajaiban dan memandang pesimis setiap usahanya.
Jika pasangan kamu memiliki setidaknya satu dari karakter di atas, lebih baik pikir-pikir lagi. Sebelum terlambat menyadari di kemudian hari, ya!