Jangan Terburu-buru, Kamu Nggak Harus Pacaran Kok Sebelum Usiamu 25 Tahun

“Memiliki kekasih sebelum di usia 25 tahun kan bukan sebuah kewajiban?”

 

Selamat kepada para jomblo yang sudah masuk ke usia kepala dua dan masih santai menjomblo, kamu mengambil keputusan yang tepat! Nggak, ini bukan sarkasme, ini sungguhan!

Kamu, yang sudah mengalami peralihan dari usia belasan yang penuh dengan keceriaan dan semangat masa muda, ke usia kepala dua di mana kamu bakal harus menerima kenyataan kalau kamu udah dewasa. Salah satu tandanya, orang-orang bakal mulai bertanya-tanya, “Pacarnya mana?”. Nah, lho.

Tapi kamu nggak perlu khawatir, bahkan kamu perlu bangga, kalau kamu masih fokus dengan kehidupanmu sebelum kamu mencapai usia 25 tahun tanpa pendamping. Alasannya apa?

Kamu tahu ada yang lebih penting di luar sana selain hubungan romantis antara dua sejoli. Kamu harus bangga lho, karena nggak semua orang tahu apa yang ingin dan perlu mereka capai sampai-sampai menjadikan punya pacar sebagai syarat hidup yang terpenting.

 

Berikutnya, memang nggak ada yang mewajibkan kamu untuk cepat-cepat punya kekasih sebelum usiamu 25 tahun. Hidup yang kamu jalani tidak ditentukan oleh pendapat orang lain. Saat kamu tahu dan sadar akan hal ini, artinya kamu sudah mengerti potensi hidup kamu, dan kenyataan bahwa kamu bisa mencapainya bahkan tanpa punya kekasih. Lover, who?

 

Sebelum kamu mencapai usia 25 tahun, keberadaan kekasih itu nggak selalu diperlukan kok. Alasannya, kamu bisa bergaul sebebas-bebasnya dengan siapa saja tanpa perlu menjaga perasaan seseorang. Kamu bisa menjalin koneksi baru, membangun hubungan persahabatan yang dekat dengan siapapun, tanpa ada tatapan cemburu atau protes dari orang lain. Bye-bye, drama!

 

Dengan kamu terbebas dari segala macam drama, alhasil hidup masa muda kamu sebelum mencapai usia 25 tahun pun jauh lebih mulus dan maksimal. Kamu bisa berpikir jernih dan terbebas dari rasa stres. Hasilnya, kamu bisa menjalani karir atau usaha, atau mencapai mimpi kamu tanpa perlu pusing-pusing sama hal yang sebenarnya nggak penting. Ya, ‘kan?

 

Sebelum usiamu 25 tahun, kamu punya energi yang jauh lebih besar daripada saat usia kamu 26 tahun ke atas dan mulai menginginkan kehidupan yang lebih stabil alias berumah tangga. Nah, ini dia kesempatan kamu! Energi ini janganlah kamu pakai buat sibuk cari pacar sampai kamu lupa potensi-potensi dalam diri kamu. Apa yang kamu suka saat kamu kuliah, apa yang menarik minat kamu, siapa teman-teman yang bisa kamu ajak berkolaborasi, energi kamu seharusnya kamu dedikasikan untuk hal ini dan semangat berkolaborasi. Percaya deh, kalau kamu sudah sampai pada titik kesuksesan saat usia kamu masih sangat muda, pasangan hidup juga bakal datang dengan sendirinya.

 

Saat kamu belum berusia 25 tahun, kebanyakan keputusan yang kamu buat masih cukup sering didasari oleh emosi dan ego. Nah, kemungkinan besar, kekasih yang kamu pilih juga didasari oleh ketertarikan yang hanya ada di permukaan aja. Meski tidak jarang yang sudah berhasil dan beruntung menemukan pujaan hati sejak sebelum berusia 20 tahun, namun seringkali egolah yang masih menang saat kamu belum mencapai usia 25 tahun. Tunggulah sesaat, dan ketika kamu mencapai usia 25 tahun yang matang, kamu pun siap menjalani hubungan berkomitmen yang langgeng.

 

Pernah dengan pepatah yang mengatakan pengalaman adalah guru yang terbaik? Kalau kamu memanfaatkan usia awal 20 tahunan kamu dengan mencari pengalaman sebanyak-banyaknya, kamu dijamin nggak akan menoleh ke belakang dengan perasaan menyesal, karena kamu telah mengalami hampir segala hal. Coba bayangkan kalau kesempatan ini kamu gantikan dengan sibuk mencari pasangan hidup, bisa-bisa kamu berkedip dan kamu sudah berusia 30an, dengan dua orang anak dan mimpi yang terlupakan. Seram, ‘kan?

 

Alasan berikutnya, kamu nggak perlu sibuk berpasangan dengan lawan jenis saat usiamu belum 25 tahun karena kamu nggak bakal bisa nekat. Lho, kenapa kamu harus nekat? Nekat yang IDNtimes maksud di sini adalah nekat mencoba berbagai hal positif yang datang menyambut kamu, dan mengambil kesempatan yang bakal harus kamu pertimbangkan kalau kamu sibuk mengurusi kekasih kamu. Kesempatan mengejar pendidikan ke mana saja tanpa mengkhawatirkan kekasih atau kesempatan traveling dan melihat dunia tanpa repot memikirkan si dia yang menanti di rumah adalah contoh baik mengapa kamu perlu menunda dulu keinginanmu untuk punya pacar.

 

Terakhir, meski banyak yang menyayangkan kenapa kamu masih betah menyendiri, yakin deh bakal ada kepuasan tersendiri dalam hati kamu karena kamu berani berbeda. Kamu punya visi yang jelas untuk masa depan kamu, dan jika visi tersebut belum melibatkan adanya pasangan hidup, kamu sanggup melawan arus yang mengatakan kamu kudu segera punya pasangan. Kamu harusnya bangga, dong! Usia boleh terus maju dan orang lain boleh banyak mencibir, namun saat kesuksesan sudah di tangan kamu, mereka juga bakal diam sendiri dan kebahagiaan akhirnya akan kamu dapatkan kok!