Patut Disyukuri, Ini 5 Hikmah Jika Punya Pasangan yang Moody
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pasangan yang moody memang bikin makan hati. Pasalnya, suasana hati yang kerap berubah itu adalah hal menjemukan jika terus dilakoni. Kendati demikian, ternyata tak selamanya moody tersebut menjadi petaka dalam asmara. Sebab, sikap itu pun menawarkan hikmah yang dapat kamu petik dengan bijak.
Ini dia untungnya jika kamu punya pasangan yang moody.
1. Kamu paham, setiap orang itu memang khas
Manusia itu khas. Ada yang moody, ada yang terlalu lunak, ada yang keras kepala, dan ada yang malah mudah dimanipulasi. Ragam watak tersebut membentuk pribadimu menjadi lebih piawai dalam menyikapi variasi situasi selama bersosialisasi. Kamu juga bisa mengembangkan pola pikir yang lebih majemuk dan hati yang legowo.
2. Kamu sadar, kesabaran itu butuh dilatih
Menghadapi suasana hatinya yang tak menentu itu membuatmu harus siap dan sigap menerima imbasnya. Misalnya, dia yang pagi ini begitu romantis, lalu mendadak ketus saat malam. Alhasil, kamu harus mampu menempatkan sikap dan ucapmu supaya tak turut terpancing sensi. Pastinya, level sabarmu akan meningkat drastis deh.
Baca Juga: 5 Pemikiran yang Sebaiknya Kamu Hindari dalam Menjalin Hubungan Cinta
3. Kamu percaya, hidup tak cuma soal cinta
Editor’s picks
Tak hanya membentuk karakter jadi lebih toleran, pola pikirmu pun lebih lapang. Ketika dia sedang bad mood, kamu tak lekas menudingnya bosan padamu karena chat-mu dibalas dengan dingin. Alih-alih sewot, kamu memilih meminggirkan itu dengan tetap mengurus ranah pribadimu. Hidup tak cuma soal dia kok, nanti bad mood-nya juga reda sendiri.
4. Kamu bersyukur, relasi sosial malah lebih apik
Tentunya, kelakuan moody tersebut tak hanya dimiliki olehnya. Atasan di tempat kerja, orang-orang dekatmu yang lain, bahkan klien barumu mungkin setipe dengannya. Nah, setidaknya kamu sudah berpengalaman meladeni perubahan suasana hati, nih. Alhasil, kamu pun tak lagi canggung menyiasatinya, cukup diadaptasikan saja.
5. Kamu mengerti, bertahan itu tak mudah
Kamu mencoba logis untuk tak larut dalam cinta semata, tapi juga gigih memperjuangkan cita-cita. Perlahan, kamu mengerti bahwa mempertahankan hubungan itu memang tak mudah, termasuk menerima sifat moody tersebut. Memang sudah tabiatnya begitu, kamu pun tak lagi ambil pusing jika dia kumat berulah.
Memang bikin keki sih, tapi ya mau gimana lagi. Bertahan saja, tegur dia jika sudah keterlaluan. Toh, itu pun demi kebaikan hubungan kalian berdua. Semoga awet, deh!
Baca Juga: 6 Cara untuk Memperbaiki Hubungan Kalau Pasanganmu Seorang Workaholic
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.