6 Alasan Memaksakan Diri untuk Buru-buru Move On Itu Gak Baik
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Banyak orang memilih untuk bisa move on dari mantan pasangan setelah adanya suatu kesepekatan untuk berpisah, terkadang hal tersebut baik jika memang cara untuk bisa move on juga baik adanya.
Banyak juga yang sengaja memaksakan diri untuk bisa move on, hal yang demikian tersebut sebaiknya perlu dihindari. Adapun alasan yang mendasarinya ialah:
1. Segala sesuatu yang dipaksakan itu bisa berakibat buruk
Move on dari masa lalu yang kita rasa buruk memang perlu dilakukan, akan tetapi tidak seharusnya kita memaksakan hal tersebut. Sesungguhnya segala sesuatu yang dipaksakan akan bisa berakibat buruk untuk diri kita sendiri.
Misalnya saja ketika kita memaksakan diri untuk bisa move on dengan mempunyai pacar baru lagi, di sisi lain kita sendiri belum siap untuk menjalin hubungan kembali. Bukan tidak mungkin akan berakibat kurang baik untuk diri kita sendiri dan pasangan baru kita.
2. Terkadang semakin keras kita move on, justru akan semakin kepikiran
Tidak perlu memakasakan diri untuk bisa move on, nikmatilah semua proses yang ada. Baik kesedihan, kekecewaan dan juga rasa sakit hati yang ada pada diri kita, ketika kita bisa bijak menyikapinya akan ada suatu pelajaran berharga di dalamnya. Terkadang juga ketika kita semakin keras dan memaksakan diri untuk bisa move on, justru biasanya akan semakin kepikiran semua hal tentang mantan pasangan kita.
3. Coba fokus introspeksi diri dulu
Alasan lain mengapa kita tidak semestinya memaksakan diri untuk move on adalah supaya kita bisa fokus untuk instrospeksi diri terlebih dahulu. Penting adanya suatu introspeksi diri pasca putus, karena kita bisa tahu kelebihan dan kekurangan kita untuk kita perbaiki kemudian.
Setelahnya kita akan menjadi pribadi yang jauh lebih baik lagi dari sebelumnya. Dari pada hanya sekedar memaksakan diri untuk bisa move on yang belum tentu hasilnya akan lebih baik dari sebelumnya.
Editor’s picks
Baca Juga: 5 Tingkah Ini Menunjukkan Kamu Sudah Benar-Benar Move On dari Mantan
4. Kamu butuh waktu untuk melepas kesedihan patah hati
Tidak mudah memang terhindar dari rasa sedih akibat putus cinta dan butuh waktu untuk melepas kesedihan yang ada, hal ini juga yang menjadi salah satu alasan mengapa kita tidak semestinya memaksakan diri untuk move on.
Tidak masalah untuk menangis ketika dalam kesedihan, karena dengan menangis perasaan kita akan menjadi lega dan lebih bisa tenang. Nikmati setiap proses yang ada, fokus pada diri sendiri sebelum akhirnya bisa berlanjut untuk move on.
5. Lebih bisa memahami dan memperhatikan diri sendiri akan membuatmu jadi pribadi yang lebih baik
Tidak ada salahnya memang untuk move on dari mantan pasangan kita setelah putus. Akan tetapi ketika kita selalu memaksakan diri, bisa saja berakibat buruk untuk diri kita sendiri. Cobalah untuk lebih bisa memahami dan memperhatikan diri sendiri dahulu, hal tersebut akan membuatmu jadi pribadi yang lebih baik lagi.
Misalnya saja, setelah putus kamu justru lebih bisa memperhatikan penampilan, karir maupun sekolah kamu. Akan banyak manfaat positif dari pada sekedar move on mencari pengganti pasangan baru yang belum tentu baik untukmu.
6. Move on bisa dengan mudah dilakukan setelah kita lebih tenang dan paham akan keinginan kita
Alasan lain kenapa kamu tak perlu memaksakan diri untuk bisa move on dari mantan pasangan adalah karena move on bisa dengan mudah dilakukan setelah kita lebih bisa tenang dan paham akan keinginan kita. Fokus dulu akan apa yang ada dalam diri kita, sebelum akhirnya memilih untuk bisa move on dari mantan pasangan, dari mulai mencari pasangan baru lagi atau memilih sendiri untuk kemudian lebih fokus pada tujuan hidup yang ingin dicapai.
Itulah 6 alasan memaksakan diri untuk bisa move on dari mantan pasangan itu tidak baik. Coba pikirkan dulu ya guys!
Baca Juga: 5 Cara Tetap Fokus Move On Meski Mantan Masih Suka Tarik Ulur
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.