Ghosting: Dampak, Alasan, Ciri-ciri, dan Cara Move On!

Apakah kamu pernah jadi korban ghosting?

Pasti banyak dari kamu yang sudah familier dengan istilah ghosting. Kata ini memang cukup populer di kalangan anak muda. Secara umum jika diartikan dalam bahasa Indonesia, ghosting adalah perilaku yang menghilang secara tiba-tiba.

Buat kamu yang ingin tahu lebih lanjut mengenai ghosting, kamu bisa menyimak artikel ini sampai selesai ya. Yuk, scroll sampai bawah!

1. Pengertian ghosting

Ghosting: Dampak, Alasan, Ciri-ciri, dan Cara Move On!Ilustrasi korban ghosting (Unsplash.com/keenangrams)

Kata “ghosting” merupakan bahasa Inggris yang berarti berbayang atau bayangan. Tapi, ghosting ini juga bisa memiliki arti sebagai hantu yang bisa menghilang secara tiba-tiba. Dari situlah awalnya kata ghosting menjadi populer di kalangan anak muda.

Jika dipahami dalam bahasa Indonesia, ghosting adalah perilaku seseorang yang mengakhiri hubungan dengan memutuskan komunikasi tanpa penjelasan apa pun. Tapi perlu kamu ketahui, perilaku ghosting gak terbatas dalam hubungan asmara saja. Melainkan bisa terjadi di hubungan pertemanan, bahkan hubungan kerja.

2. Alasan orang melakukan ghosting

Ghosting: Dampak, Alasan, Ciri-ciri, dan Cara Move On!ilustrasi perempuan sedih (pexels.com/Alex Green)

Pastinya akan ada sejumlah alasan mengapa seseorang melakukan ghosting dan menghilang begitu saja tanpa penjelasan. Selain itu, perilaku ini juga bisa menyangkut dengan kepribadian pelakunya. Berikut beberapa alasan umum seseorang melakukan ghosting.

  • Memiliki tipe kepribadian penghindar dan enggan dekat dengan orang lain.
  • Memiliki masalah psikologis. Atau ada masalah kepercayaan dan ketergantungan pada seseorang.
  • Orang tersebut percaya pada takdir. Jadi dia berpikir bahwa hubungan adalah takdir, jika tidak berjalan akan cenderung melakukan ghosting.
  • Pelaku tidak mau atau belum siap berkomitmen.
  • Mengatasnamakan tidak ingin menyakiti perasaan orang lain, sehingga memilih melakukan ghosting.
  • Merasa tidak nyaman terhadap situasi yang dialaminya.
  • Sulit mengomunikasikan keinginannya untuk mengakhiri hubungan.
  • Menemukan orang yang lebih menarik atau terlalu sibuk.

3. Ciri-ciri perilaku ghosting

Ghosting: Dampak, Alasan, Ciri-ciri, dan Cara Move On!Ilustrasi korban ghosting (pexels.com/cottonbro studio)
dm-player

Biar kamu bisa menyadari bakal menjadi korban ghosting, kamu perlu mengetahui ciri-cirinya. Jadi ketika salah satu tanda atau ciri ini muncul, kamu bisa mempersiapkan diri atau bahkan menghadapi. Berikut ciri-ciri perilaku ghosting.

  • Mulai sulit diajak komunikasi, entah dalam bentuk chat, SMS, maupun telepon.
  • Tidak lagi terbuka kepadamu, bahkan yang dulu dekat sama kamu terasa seperti orang asing.
  • Membangun ‘tembok’ yang tinggi untuk menciptakan jarak dan menjauh secara halus.
  • Easy come easy go, artinya pada waktu tertentu dia bisa bersikap hangat dan proaktif, tapi bisa juga sebaliknya.
  • Kurang memberi perhatian, seperti menanyakan kabarmu atau keluarga, jarang menawarkan bantuan, atau berinisitaif, dan seterusnya.
  • Sering membatalkan janji secara mendadak dan sepihak, terutama di saat-saat menjelang acara.
  • Menolak adanya pertemuan. Jadi ada dan tidaknya kamu tidak berpengaruh, karena dia tidak mengharapkan.

Baca Juga: 6 Taktik Manipulasi Orang Narsistik, Love Bombing sampai Ghosting

4. Dampak perlakuan ghosting

Ghosting: Dampak, Alasan, Ciri-ciri, dan Cara Move On!ilustrasi ghosting atau menghilang (pexels.com/Alex Green)

Pasti kamu sudah menyadari bahwa ghosting adalah perilaku yang tidak baik, bahkan bisa merugikan. Pasalnya bagi korban, bisa jadi hal ini akan menjadi pengalaman buruk mereka yang akan dibawa sepanjang hidupnya. Berikut adalah dampak dari perilaku ghosting.

  • Sakit hati yang bisa menyebabkan sakit fisik, bahkan pikiran dan mental sampai terganggu.
  • Merasa bersalah dan tidak berharga, karena merasa ada kekurangan pada dirinya.
  • Meninggalkan jejak trauma, bahkan sampai takut menaruh kepercayaan pada orang lain untuk menjalin hubungan baru.
  • Bingung dan depresi, karena kamu terus memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang buruk dan bingung dengan tindakan orang tesebut.
  • Merasakan kekejaman emosional karena meninggalkan luka yang dalam. Dari merasa kesepian hingga merasa rendah diri.

5. Cara move on setelah perlakuan ghosting

Ghosting: Dampak, Alasan, Ciri-ciri, dan Cara Move On!Ilustrasi korban ghosting (Pexels.com/Andrea Piacquadio)

Tentunya tidak mudah untuk move on setelah mendapat perlakuan ghosting. Tapi kamu tidak bisa selamanya berada di posisi yang buruk. Kamu tetap harus melangkah maju dengan berbagai proses yang akan kamu jalani. Berikut beberapa cara move on setelah di-ghosting seseorang.

  • Berikan waktu bagi diri sendiri untuk sembuh dan berproses.
  • Apresiasi diri setiap kemajuannya dan perjuanganmu untuk bangkit.
  • Berhenti menyalahkan diri sendiri, cobalah untuk melakukan introspeksi.
  • Berkumpul dengan keluarga, karena seburuk apa pun keadaanmu, mereka satu-satunya yang masih menerima kamu dengan cinta tanpa syarat.
  • Dekatkan diri dengan Tuhan dan ikhlaskan serta relakan semuanya, sehingga kamu bisa berdamai dengan keadaan.

Nah, jadi sekarang sudah tahu kan kalau ghosting adalah perilaku yang menghilang secara tiba-tiba. Apakah kamu pernah menjadi korban ghosting? Atau malah pernah melakukannya?

Baca Juga: 5 Penyebab Kamu Sering Jadi Korban Ghosting, Coba Introspeksi Dulu

Topik:

  • Pinka Wima

Berita Terkini Lainnya