7 Cara Atasi Pasangan yang Keras Kepala dan Sulit Mengalah

2. Cairkan suasana dengan memuji pasanganmu terlebih dahulu sebelum menyampaikannya

ilustrasi pasangan berbicara (pexels.com/Bethany Ferr)

Saat kamu sudah menemukan waktu dan keadaan yang tepat, maka yang selanjutnya adalah memuji pasanganmu terlebih dahulu sebelum menyampaikan keluhanmu. Mengapa hal tersebut perlu kamu lakukan? Karena seseorang yang memiliki sifat keras kepala dan sulit mengalah percaya bahwa apa yang sedang dia lakukan itu adalah cara yang paling benar dan terbaik. Jadi kamu perlu untuk memujinya terlebih dahulu untuk menurunkan kewaspadaan dan egonya yang merasa dia selalu benar tersebut.

Dengan begitu maka pasanganmu akan lebih terbuka, bisa diajak kerja sama dan bisa menerima keluhan yang kamu berikan. Memuji pasangan terlebih dahulu juga akan memberikanmu waktu lebih saat merasa tegang sebelum menyampaikan keluhanmu terhadapnya. Jadi, kamu juga perlu untuk mencairkan suasana sebelum memulainya. 

3. Sampaikan keluhanmu secara pelan-pelan dan dengan bahasa yang halus tanpa ada nada menghakiminya

ilustrasi pasangan berbicara (pexels.com/cottonbro)

Jangan langsung membicarakan satu per satu sifatnya yang keras kepala dan sulit mengalah tersebut. Apalagi jika kamu langsung mencecarnya saat kamu merasa dia diam saja dan mendengarkanmu berbicara. Kamu berpikir karena dia tidak membantah, maka kamu meneruskan semuanya. Namun sebaiknya hal tersebut tidak kamu lakukan, lakukanlah secara perlahan-lahan. 

Tidak perlu menjabarkan semua kejadian di mana sifatnya tersebut muncul, namun kamu hanya perlu menyampaikan bahwa sifatnya tersebut tidak baik jika terus dipertahankan di dalam hubungan kalian. Ingatlah untuk menyampaikannya dengan bahasa yang halus dan jangan pernah menghakiminya akibat sifatnya tersebut. 

Baca Juga: Punya Pasangan Keras Kepala, 5 Cara Menyikapi Biar Kamu Gak Pusing

4. Jangan hanya mengeluh, namun juga memberikan saran yang membangun untuknya

ilustrasi pasangan (pexels.com/Daria Andrievskaya)

Setelah menyampaikan keluhanmu perihal sifatnya tersebut, kemudian berikanlah saran yang membangun untuknya. Jadi kamu bukan hanya memberikan kritikan namun juga solusi untuk bisa memperbaikinya. Ingatkan juga pasanganmu tentang bagaimana pemikiran orang lain saat menghadapi sifatnya tersebut. 

Katakanlah bahwa kamu memang bisa menoleransi sifatnya karena kamu pasangannya, yang bisa memahami dirinya. Namun bagaimana dengan orang lain, selain mereka tidak terlalu dalam mengenal pribadi pasanganmu, bukankah juga tidak mudah bagi mereka untuk bisa menoleransi sifat pasanganmu yang keras kepala dan tidak mau mengalah? Jadi sadarkan pasanganmu untuk perlahan-lahan mengubah sifatnya tersebut, karena itu demi kebaikannya. 

5. Tanyakan pendapatnya setelah kamu menyampaikan keluhanmu mengenai sifatnya tersebut

ilustrasi pasangan berbicara (pexels.com/cottonbro)

Setelah menyampaikan apa yang ingin kamu katakan, tanyakan pendapat pasanganmu, bisakah dia menerima apa yang kamu katakan? Berikan dia kesempatan untuk mengemukakan apa yang dia pikirkan setelah mendengarkanmu. Jika dia merasa apa yang kamu sampaikan tidak bisa dia terima dan dia tetap berpikir bahwa dia benar, maka selanjutnya kamu bisa melakukan adu argumen dengannya. 

Namun lakukanlah adu argumen tersebut dengan sehat, lakukan secara komunikatif dan dua arah. Ingatkan kepada pasanganmu juga untuk melakukan hal tersebut. Mempertahankan pendapat boleh, namun juga harus memberikan ruang kepada lawan bicara untuk menanggapinya. Sehingga pembicaraan yang terjadi di antara kalian tetap terjalin dengan harmonis. Walaupun dia keras kepala, kamu tetap harus menghadapinya dengan kepala dingin. 

6. Hindarkan kalimat yang menyalahkan pasanganmu, tapi berusahalah untuk membantunya merubah sifatnya tersebut

ilustrasi pasangan berbicara (pexels.com/Katerina Holmes)

Saat terjadi adu argumen dengannya, sebisa mungkin jangan mengeluarkan kalimat yang menyalahkannya atau menyudutkannya. Karena orang keras kepala tidak suka mendengar bahwa dia telah melakukan kesalahan. Alangkah lebih bijak jika kamu merespons seperti ini, "aku menghargai pendapat dan perspektifmu, jadi bisakah kamu juga melakukan hal yang sama kepadaku?"

Yang terpenting kamu jangan menyerah dan berpikir malas melakukan adu argumen dengannya. Bukannya menghindari konflik justru kamu seolah lari dari inti permasalahan yang ada. Percayalah pasanganmu akan sulit berubah jika kamu mudah menyerah. Jelaskan bahwa kamu bersedia membantunya untuk mengubah sifatnya tersebut. 

7. Melakukan kompromi dengan pasangan

ilustrasi pasangan berbicara (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Pahami sifat pasanganmu, mungkin sebenarnya dia pun tidak ingin memiliki sifat tersebut. Hanya saja sulit baginya untuk bisa mengubahnya dan menyikapi bagaimana cara untuk bisa menghilangkannya. Mungkin selama ini banyak yang lebih memilih mengalah saat berdebat dengannya, sehingga tidak ada yang menyampaikan secara langsung perihal sifatnya tersebut. 

Sembari pelan-pelan kamu membantu pasanganmu mengubah sifatnya, untuk saat ini kamu bisa melakukan kompromi terlebih dahulu dengan pasanganmu. Bicarakan dengan pasanganmu dan lakukanlah negosiasi dengannya. Cari titik temu dan jalan tengah setiap mengalami permasalahan, jadi jangan selalu membiarkan pasanganmu merasa bahwa dialah yang paling benar saat mengemukakan pendapatnya dan kamu yang harus selalu mengalah. 

Memiliki pasangan yang keras kepala memang butuh ekstra kesabaran dalam menghadapinya. Apalagi jika terjadi masalah, maka sifat sulit mengalahnya pasti akan mudah menimbulkan ketegangan di antara kalian. Namun, kamu tidak perlu cemas karena ada cara untuk mengatasinya, dengan tips di atas. 

Baca Juga: 5 Ciri Kalau Dirimu Orang yang Keras Kepala, Sering Banget Ngeyel!