“Kebahagiaan Terbesarku adalah Melihat Kamu Bahagia Dengannya”. Bodoh atau Tuluskah Diriku Ini?

Cinta yang membuat kita tetap tersenyum walau dia tak berada di pelukan kita.

Kata orang cinta sejati itu tidak ada, terlebih kepada sesama manusia, bahkan akhir-akhir ini aku sering mendengar bahwa kebohongan terbesar dalam cinta adalah kata: “Kebahagiaan terbesarku adalah melihat kamu bahagia dengannya”. Kata itu dianggap suatu kebohongan yang menggelikan dan tidak patut dipercayai.

Tapi percayakah kamu, bagi sebagian orang kata-kata itu benar-benar ada. Walau kamu, aku ataupun kita yang merasakannya masih benar-benar tak percaya dengan apa yang kita rasakan sendiri, dan kita pun ikut menertawakannya. Tapi saat detik yang begitu tenang, hati yang terdiam, terdengar sayup berbisik bahwa kata-kata itu benar-benar ada dan kamu, aku, ataupun kita merasakannya.

“Kebahagiaan Terbesarku adalah Melihat  Kamu Bahagia Dengannya”. Bodoh atau Tuluskah Diriku Ini?7-themes.com

Memang ada, mungkin satu diantara seribu yang benar-benar rela melepaskan orang yang begitu dicintainya untuk berbahagia dengan orang lain. Bukan karena tak mau berjuang, tapi memang suatu keadaan yang mengharuskan kita melepaskannya. Melepaskan orang terkasih demi melihat senyumnya tanpa ada sakit yang kita timbulkan ataupun yang kita rasakan.

Walau kita harus jujur bahwa sebenarnya kita pun sakit, melihatnya tersenyum karena orang lain. Hal itu saja sudah menyebabkan sakit karena pada dasarnya hati ini menginginkan dia hanya tersenyum karena kita. Terlebih melihat dia dipelukan orang lain, setulus apapun cintamu, hatimu akan terasa teriris perlahan, perlahan, dan perlahan. Hingga kamu akan terbiasa dengan rasa sakit itu, dan tetap tersenyum karena apapun yang terjadi senyumnya begitu menenangkanmu.

“Kebahagiaan Terbesarku adalah Melihat  Kamu Bahagia Dengannya”. Bodoh atau Tuluskah Diriku Ini?juicy.gr

Mungkin kamu akan berusaha menghibur hatimu sendiri, perlahan menyingkir, sedikit lebih jauh, agak jauh dan akhirnya tak terlihat olehnya, meskipun pandangan matamu tak pernah terlepas darinya, tak lepas dari mencoba mencari tiap kejujuran di matanya, dan berharap masih ada cinta untukmu di mata itu, hingga akhirnya kamu benar-benar sadar bahwa kamu benar-benar mencintainya.

Kecewa, sakit, putus asa, mungkin itu yang kamu rasakan, tapi cinta, sekali lagi cinta, cinta yang melembutkan hati kita untuk tetap ingin membahagiakannya, cinta yang membuat kita mampu merelakan dan tetap tersenyum walau dia tak berada di pelukan kita.

Itulah cinta yang tak pernah bisa dilogika, itulah cinta yang mungkin sangat terlihat bodoh. Tapi itulah cinta yang memang benar-benar ada, dan benar-benar merelakan berbahagia walau bukan dengan kita, karena cinta memberi kekuatan yang luar biasa untuk tetap bertahan di tiap kesakitan.

dm-player
“Kebahagiaan Terbesarku adalah Melihat  Kamu Bahagia Dengannya”. Bodoh atau Tuluskah Diriku Ini?tcafe.net

Tulisan ini hanyalah sebuah usahaku untuk mendeskripsikan, mencoba menguraikan, mencoba merasakan apa yang kamu rasa, seseorang yang begitu kucintai, pernah saling mencintai, saling membahagiakan walau akhirnya harus saling merelakan. Aku mencoba mencari satu kata yang tepat untuk melukiskanmu, menggambarkan cintamu, menggambarkan betapa hebatnya perjuanganmu dan betapa sakitnya lukamu, tapi maaf, aku tak mampu menemukan satu kata itu.

Kamu dan cintaku terus masuk semakin dalam dihatiku, itu yang aku rasakan, semakin aku tahu bahwa kamu rela melepaskanku bahagia dengan orang lain, semakin aku tahu sakit yang kamu rasa, semakin aku menyadari seperti apa cintamu. Hal itu semakin membuatku tidak menyurutkan cintaku, sama sekali tidak surut.

“Kebahagiaan Terbesarku adalah Melihat  Kamu Bahagia Dengannya”. Bodoh atau Tuluskah Diriku Ini?pexels.com

Kamu, pria pujaan, tak perlu terlalu memaksakan hatimu, memaksakan sakitmu, karena aku, wanita yang kamu relakan bahagia dengan orang lain, tak akan pernah bisa melupakanmu, bahkan menghapus sedikitpun memori tentang kita dari hatiku, aku tidak bias. Semakin kamu merelakanmu, semakin aku mencintaimu, dan kita akan saling tersenyum saat suatu saat nanti kamu ataupun aku, mungkin saja kita sama-sama melihat diri kita masing-masing bergandengan tangan dan bahagia dengan orang lain.

Mungkin itulah cinta, apakah cinta sejati? Entahlah… yang kutahu, “Kebahagiaan terbesarku adalah melihat kamu bahagia dengannya”. Kata-kata itu benar adanya dan bukan suatu kebodohan, melainkan sebuah perjuangan dan cinta yang benar-benar tulus. Terima kasih, Bintangku.

 


Mau karya tulismu diterbitkan oleh IDNtmes.com? Yuk, submit artikelmu di IDNtimes Community! Cari tahu bagaimana caranya di sini.

“Kebahagiaan Terbesarku adalah Melihat  Kamu Bahagia Dengannya”. Bodoh atau Tuluskah Diriku Ini?community.idntimes.com

Topik:

Berita Terkini Lainnya