5 Tips Mengatasi Rasa Trauma dalam Menjalin Hubungan, Jangan Dipaksa!
ilustrasi berpikir (unsplash.com/@chalis007)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mencintai dan dicintai merupakan keinginan dasar yang dimiliki oleh semua orang. Meski pun pada realitanya semua itu tidak berjalan dengan baik, sebab ada pula yang hubungan romantisnya harus berakhir dengan cara yang tak mengenakan.
Bahkan seseorang juga akan mudah mengalami trauma tersendiri apabila memiliki hubungan yang tidak sehat. Bukan tidak mungkin jika trauma tersebut dapat memengaruhi kondisi mental atau bahkan kehidupan asmara ke depannya. Oleh sebab itu, kamu dapat mencoba mengatasi rasa trauma terhadap hubungan dengan beberapa tips penting yang berikut ini.
1. Terimalah rasa takut tersebut dengan lapang dada
ilustrasi berpikir (unsplash.com/@umit)Tips yang pertama adalah dengan berusaha menerima rasa takut dan trauma yang kamu miliki. Pada dasarnya banyak orang yang terkesan menyangkal perasaan yang dimiliki, sehingga sulit dalam menerima realita yang ada. Hal tersebut justru menyulitkan dirimu untuk pulih dari trauma tersebut.
Cobalah lebih berlapang dada dalam menerima rasa takut dan trauma tersebut dengan seksama. Setidaknya hal itu akan membuatmu merasa jauh lebih tenang dan tidak terbebani secara terus menerus.
2. Buatlah batasan dengan dirimu sendiri
ilustrasi berhubungan intim (unsplash.com/@tjump)Batasan terhadap diri sendiri harus kamu miliki apabila menyimpan trauma tersendiri. Sering kali ada banyak orang yang tak membatasi dirinya sendiri, sehingga mudah kecewa saat berharap pada orang lain.
Batasan diri akan sangat berguna untuk mencegah rasa traumamu kembali muncul di lain waktu. Setidaknya hal ini juga akan menjagamu agar tidak mengalami ulang kejadian yang kurang mengenakan dalam menjalani hubungan.
Baca Juga: 5 Alasan Cowok Takut Mendua, Bikin Langgeng Hubungan!
Editor’s picks
3. Carilah sudut pandang yang positif
ilustrasi orang berpikir (Pexels/Andrea Piacquadio)Rasa trauma dalam hubungan sering kali muncul karena pemikiran negatif yang dimiliki terhadap sesuatu. Pemikiran dan asumsi negatif tersebut pun kemudian kian menumpuk dan menyebabkan ketidaknyamanan tersendiri.
Untuk mengatasi hal tersebut, kamu dapat berupaya mencari sudut pandang yang lebih positif mengenai hubungan asmara. Setidaknya sudut pandang positif tersebut dapat membantumu untuk mengurangi rasa trauma, sehingga tidak terus menerus takut dalam menjalin hubungan.
4. Komunikasikan dengan orang-orang terdekat
ilustrasi dua sahabat (pexels.com/@nswatzphoto)Sebagai manusia biasa tentunya wajar apabila memiliki kekhawatiran dan rasa takut mengenai suatu hal. Sama adanya apabila kamu mengalami trauma tersendiri dalam menjalani hubungan percintaan dengan orang baru. Kamu mungkin akan merasa sulit percaya dan pada akhirnya dapat memunculkan rasa trauma tersebut di kemudian hari.
Cobalah untuk berkomunikasi secara dekat dengan orang-orang yang kamu percaya. Setidaknya kamu akan merasa lebih lega apabila dapat terbuka dengan menceritakan masalahmu. Cara ini juga setidaknya dapat memberikanmu banyak nasihat, sehingga tidak terus menerus terjebak dalam rasa trauma.
5. Ketahuilah kapan kamu membutuhkan bantuan terapi
ilustrasi trauma masa lalu (pexels.com/@cottonbro)Trauma yang dimiliki seseorang memiliki batasannya yang berbeda-beda. Ada yang masih bisa diselesaikan sendiri, namun ada yang sudah sampai mengganggu proses aktivitas yang dimiliki. Tentunya hal ini akan semakin membuatmu merasa tak nyaman.
Kamu harus tahu kapan waktu saat kamu benar-benar mebutuhkan bantuan terapi dari psikolog. Jangan sampai justru menyepelekan trauma, sebab dapat memberikan efek jangka panjangnya tersendiri.
Ternyata memang menghadapi rasa trauma dalam menjalin hubungan tidak selalu mudah. Terkadang kamu perlu terbuka dan menerima diri sendiri, sehingga traumamu tak sampai berlarut-larut. Cari solusi yang terbaik, ya!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Berita Terkini Lainnya
